Agam,sumbarsatu.com-Salah seorang petani jagung asal Garagahan, Kecamatan Lubuk Basung, St. Kayo, mengatakan, yang paling menarik dari program SPM adalah efisiensi biaya pengolahan lahan, penggunaan pupuk, serta minimnya kebutuhan pestisida.
“Kalau hasil panen padi bisa meningkat dua kali lipat dengan SPM, mungkin kalau diterapkan pada jagung juga bisa meningkatkan hasil,” ujarnya, Rabu (29/10/2025).
Meski begitu, St. Kayo bersama rekan-rekannya masih berhati-hati dan belum berani langsung menerapkan metode ini pada lahan jagung mereka.
“Kami masih ingin melihat dulu hasil uji cobanya,” tambahnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Ir. Arief Restu, membenarkan bahwa metode SPM bisa diterapkan pada pertanian jagung.
“Prinsipnya sama dengan SPM pada tanaman padi. Bedanya, batang jagung yang biasanya dibakar tidak lagi dibuang, tetapi dijadikan mulsa sebagai pengganti jerami,” jelasnya.
Menurut Arief Restu, hasil panen dari program SPM yang telah diterapkan di beberapa lokasi di Agam sejak Juli hingga Agustus 2025 terbukti memuaskan. Biaya produksi dapat ditekan secara signifikan dengan hasil panen yang lebih baik.
“Keunggulan SPM antara lain efisiensi pupuk, berkurangnya gulma, hemat air, serta minimnya ketergantungan pada pestisida dan tenaga kerja,” paparnya.
Dinas Pertanian mencatat, produksi jagung di Agam tanpa penerapan SPM mencapai 66.103,97 ton dari luas panen 10.245,5 hektare pada periode Januari–Agustus 2025. Produksi terbanyak berasal dari Kecamatan Lubuk Basung, disusul oleh Ampek Nagari, Palembayan, Tanjung Mutiara, Tanjung Raya, Ampek Angkek, Tilatang Kamang, Baso, Kamang Magek, Matur, Banuhampu, dan Sungai Pua.
Sebagian besar petani menanam jagung di lahan tidak produktif, sistem tumpang sari dengan kelapa sawit, atau di sawah yang kesulitan air. Hasilnya banyak dipasarkan ke Kabupaten Limapuluh Kota untuk kebutuhan pakan ternak.
Jika program SPM terbukti efektif diterapkan pada jagung, Dinas Pertanian Agam berharap langkah ini bisa menjadi terobosan baru dalam meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menekan biaya produksi.
(MSM)