
Agam, sumbarsatu.com — Jumlah korban keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Agam terus melonjak. Hingga Kamis (2/10/2025) siang, tercatat sudah 108 orang yang menjadi korban, ungkap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Agam, Roza Syafdefianti.
“Jika kemarin baru 86 orang, kini jumlahnya sudah mencapai 108 orang. Korban tersebar di Nagari Manggopoh dan Kampung Tangah,” jelasnya.
Data tersebut dihimpun dari sejumlah fasilitas kesehatan, yakni RSUD Lubuk Basung, Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Rizki Bunda, serta Puskesmas Manggopoh.
Para korban terdiri atas pelajar tingkat Taman Kanak-Kanak, SD, MTs, pendidik, dan orang tua murid. Dari total korban, sebanyak 41 orang masih dirawat di dua rumah sakit dan satu puskesmas, sementara 67 orang lainnya sudah membaik dan diperbolehkan pulang.
Gejala yang dialami korban antara lain mual, pusing, dan sakit kepala, setelah menyantap menu MBG berupa nasi goreng.
Peristiwa ini menimbulkan tanda tanya di kalangan warga. Banyak yang heran bagaimana hanya dengan menyantap nasi goreng bisa menyebabkan keracunan massal. Bahkan muncul dugaan adanya unsur “sabotase” dalam penyediaan MBG, misalnya karena persaingan dagang.
“Mungkin saja makanan MBG sengaja diracuni dengan tujuan merugikan penyedia,” sebut seorang warga.
Kasus ini dinilai perlu diusut secara serius hingga diketahui penyebab pastinya. Jika terbukti ada unsur kesengajaan, pelakunya harus dihukum berat. (MSM)