
Pameran seni rupa nasional karya guru yang bertajuk “Lentera Masa” yang dibuka secara resmi Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat Jefrinal Arifin mewakili Gubernur Sumatera Barat pada Rabu malam (28/5/2025) di Galeri Taman Budaya Sumatera Barat, Padang. FOTO ANTARA
Padang, sumbarsatu.com—Dalam dunia pendidikan, guru memiliki posisi signifikan pengembangan dan membangun ekosistem seni dan budaya serta karakter anak didik di jenjang sekolah. Sebagian guru-guru ada yang mengampu mata pelajaran seni dan sekaligus menjadi praktisi seni dengan berkarya. Mereka selalu aktif dalam berkarya. Para guru seni berkarya ini memiliki peran yang istimewa apalagi untuk zaman temporer dan digital ini.
Demikian dasar dan alas bakul kuratorial pameran seni rupa nasional karya guru yang bertajuk “Lentera Masa” yang dibuka secara resmi Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Jefrinal Arifin, mewakili Gubernur Sumatera Barat pada Rabu malam (28/5/2025) di Galeri Taman Budaya Sumatera Barat, Padang. Puluhan guru-guru dan pemangku kepentingan, seniman, dan siswa hadir dalam ruang pamer lukisan ini.
Pameran yang berlangsung hingga 8 Juni 2025 ini—setelah melewati proses kurasi kurator, yakni Iswandi Bagindo Parpatiah dan Nessya Fitryona—yang diikuti 35 orang guru yang berasal dari berbagai daerah di Tanah Air dengan 49 karya yang dipajang.
“Guru seni rupa juga berperan dalam mengembangkan karakter siswa, seperti kreativitas, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan berkolaborasi. Dari karya-karya yang hadir, guru sebagai lentera masa adalah kalangan cendekia yang memiliki perspektif dan bidang cakrawala yang luas dan khas,” kata Iswandi.
Sebagai pendidik dan perupa, tambah Nessya Fitryona, yang bersentuhan langsung dengan generasi penerus, profesi ini memberikan peluang kepada guru untuk mampu melihat masa depan dan menelaah berbagai gejala serta fenomena pendidikan dalam pertalian generasi bangsa.
“Selamat kepada guru-guru yang telah berpartisipasi, dan selamat bertamasya visual untuk para pengunjung pameran. Semoga kehadiran karya-karya guru dalam kegiatan pameran ini menjadi sebuah inspirasi visual, ide, berkonsep dalam bingkai konstruksi endapan makna yang menyentuh dan menginpirasi kita semua,”jelas Nessya Fitryona, yang juga pengajar di FBS UNP ini.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Jefrinal Arifin, menjelaskan tujuan dari pameran seni rupa karya guru-guru karena guru memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional, khususnya dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
“Guru seni rupa, selain berperan sebagai pengajar, juga diharapkan menjadi inspirasi kreativitas berkarya di bidang seni rupa. Tugas guru seni rupa tidak hanya membagikan ilmu, tetapi juga menunjukkan karya seni sendiri untuk memotivasi siswa. Guru seni rupa juga berperan dalam mengembangkan kemampuan imajinatif, ekspresi, kepekaan rasa, dan keterampilan siswa melalui pembelajaran seni rupa. Kepada guru seni rupa atau pengajar seni rupa, diharapkan tidak sekadar membagikan ilmunya saja. Tetapi wajib me-refresh pengetahuannya tentang seni rupa modern sekaligus juga berkarya sesuai dengan bidang seni masing-masing,” terang Jefrinal Arifin.
Dinas Kebudayaan Sumatera Barat menyambut hangat inisiatif ini. Jefrinal Arifin menyebut pameran sebagai momentum penting untuk menghidupkan kembali sensitivitas artistik para guru, yang kerap teredam oleh kesibukan administratif dan rutinitas mengajar.
“Pameran ini memantik semangat bahwa di tengah padatnya jadwal mengajar, para guru seni budaya tetap bisa melahirkan karya yang bernilai,” katanya.
Berikut 35 guru yang karyanya dipamerkan Aidil Musi Tanjung–Andrea Venandro–Ardi Rahmad–Ardianto–Berryman Girsang–Boy Sandi–Debby Nurianto–Dedi Purwanto– Diana Rahmi–Dicky Friandi–Erianto–Esa Putra–Harmen–Harpan Eka Satria–Kesvi Yenzetri–Lismawati–M. Arssad–Maizal Fitra–Meidy Kurniawan–Melli Tafsya–Nining Yuningsih–Osvi Syntia Rahma Dhani–Putri Tri Syafna–Rafid Adli–Rio Ariyanto–Roni Aries–Roni Sarwani–Syafrizal–Vewi Julita–Wahyu Rukmantiko–Yenizendri–Yopi Andrivo–Yulfebrianto– Zirwen Hazry– Zulhendri. ssc/mn