Rancak Publik Gelar Bimtek Kewirausahaan untuk Perempuan Penyintas

Selasa, 30/07/2024 13:10 WIB
sintas

sintas

Padang, sumbarsatu.com—Yayasan Rancak Publik bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPA) untuk tahun kedua menyelenggarakan “Bimbingan Teknis Kewirausahaan yang Berperspektif Gender bagi Perempuan Penyintas” di Sumatera Barat selama dua hari, Sabtu-Minggu 27-28 Juli 2024 di Padang.

Rancak Publik telah  mengasasmen dan memilih 200 perempuan penyintas kekerasan dan bencana alam yang dibagi dalam lima batch kegiatan dengan masing-masing terdiri dari 40 peserta, dari Juli hingga September 2024.

Empat batch sengaja dilakukan di Kota Padang, dengan pertimbangan memudahkan lembaga penyelenggara melakukan pendampingan setelah kegiatan mengingat tidak adanya dana khusus untuk itu. Satu batch tersisa akan dilaksanakan di Talang, Kabupatan Solok. 

Batch pertama, berlangsung dari 27-28 Juli 2024 di Gedung Dinas Kebudayaan Sumbar. Peserta umumnya berasal dari Kecamatan Padang Barat dan Pampangan. Kegiatan terdiri dari pendalaman materi seputar gender dan relasi dalam keluarga, yang kemudian dilanjutkan praktik memasak di hari kedua.

“Kami sengaja memilih metode belajar orang dewasa berbasis pengalaman peserta dalam kegiatan ini. Sebab kami sadar peserta jauh lebih banyak tahu ketimbang kami,” ujar Mila Kurnia Sari, fasilitator kegiatan sekaligus Ketua Yayasan Rancak Publik.

Hadir dalam kesempatan ini, Thomas Rizal, mewakili Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi Kementerian  Perberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.  

Thomas menyampaikan, tahun ini kementerian memberikan bimbingan teknis kewirausahaan untuk 2.700 perempuan yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.

“Semoga kegiatan ini bermanfaat dan makin banyak perempuan yang menjadi pengusaha,” harapnya.  

Apa yang dilakukan kementerian sejalan dengan tujuan program pembangunan berkelanjutan yang ditetapkan PBB pada poin lima tentang kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

“Tidak ada jalan lain, saatnya perempuan harus pandai dan berdaya,” tutup Thomas.  

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) yang diwakili Mulyadi, menyampaikan bahwa dinas berkomitmen untuk melakukan pendampingan terhadap para peserta sehingga apa yang dilakukan hari ini tidak selesai di sini saja. SSC/JITU

Iklan

BACA JUGA