Tidak Terlihat tapi Signifikan: Menyingkap Peran Penting Bakteri Endofit dalam Ekosistem Tanaman

Jum'at, 03/05/2024 08:03 WIB
nama rus_page-ok

nama rus_page-ok

OLEH Rozana Zuhri, S.Pd.,M.Si. (Dosen Pendidikan Biologi Universitas Merangin, Mahasiswa Doktor Biologi UGM, dan Penerima Beasisiwa Pendidikan Indonesia (BPI) Tahun 2023)

Dalam ekosistem tanaman, ada elemen yang sering terabaikan namun memiliki dampak yang signifikan: bakteri endofit. Meskipun keberadaannya sering luput dari perhatian kita, bakteri endofit memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan ekosistem tanaman.

Bakteri endofit hidup dalam jaringan tumbuhan dan bersimbiosis mutualisme dengan tumbuhan inangnya tanpa menyebabkan penyakit. Bakteri endofit biasanya dapat ditemukan pada jaringan tanaman yang sehat seperti pada jaringan biji, akar, batang dan daun. Bakteri endofit hidup di dalam jaringan tanaman dan memiliki tempat hidup yang relatif terlindungi serta mendapatkan nutrisi yang memadai.

Bagi tanaman, bakteri endofit berperan penting dalam menjaga kesehatan tanaman. Mereka memiliki kemampuan untuk membantu tanaman bertahan dari stres lingkungan, meningkatkan serapan nutrisi, dan bahkan meningkatkan daya tahan terhadap serangan patogen. Dengan kata lain, mereka adalah sekutu tersembunyi tanaman yang memberikan kontribusi besar terhadap produktivitas dan keberlanjutan ekosistem.

Salah satu contoh yang menarik adalah peran bakteri endofit dalam memproduksi senyawa-senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi tanaman. Senyawa-senyawa ini dapat berperan sebagai pertahanan alami tanaman terhadap serangan penyakit, atau bahkan memiliki potensi farmakologis yang signifikan dalam pengembangan obat-obatan baru. Kemampuan bakteri endofit menghasilkan senyawa aktif tersebut merupakan potensi yang dapat dikembangkan mengingat umumnya senyawa aktif diperoleh dengan mengekstraksi tanaman, khususnya tanaman obat.

Kemampuan bakteri untuk melakukan penetrasi ke jaringan internal tanaman dapat disebabkan oleh adanya enzim ekstraseluler berupa selulase yang dihasilkan oleh bakteri tersebut. Setelah melakukan penetrasi, bakteri endofit akan berkolonisasi sehingga menghambat pertumbuhan bakteri patogen melalui mekanisme kompetisi ruang dan.

Bakteri endofit biasanya masuk pertama kali melalui perakaran sekunder dengan mengeluarkan enzim selulase atau pektinase, atau bagaian atas tanaman seperti batang, bunga, radikel kecambah, stomata ataupun kotiledon dan daun yang sobek. Bakteri kemudian berkoloni di titik tempat bakteri tersebut masuk atau menyebar keseluruh tanaman, hidup dalam sel, ruang intraseluler, atau dalam sistem pembuluh.

Beberapa bakteri endofit mampu menghasilkan produk potensial yaitu Streptomyces griseus dari tanaman Kandelia candel menghasilkan asam p-aminoacetophenonic sebagai antimikroba. Streptomyces NRRL 30562 dari tanaman Kennedia nigriscans menghasilkan munumbicin (antibiotik) dan munumbicin D (antimalaria).

Serratia marcescens dari tanaman Rhyncholacis penicillata menghasilkan oocydin A sebagai antifungal. Bakteri Endofit yang diisolasi dari suatu tanaman dapat menghasilkan metabolit sekunder yang sama dengan tanaman aslinya. Keuntungan lain yang diperoleh dari pengembangan bakteri endofit adalah dapat menjaga kelestarian tanaman obat, terutama jenis tanaman obat yang langka agar tidak digunakan secara terus menerus sehingga tidak menurunkan jumlah populasi.

Bakteri endofit tumbuh dalam jaringan tanaman, dimana tanaman yang satu tentunya berbeda dengan tanaman yang lainnya, maka tempat hidup bakteri sangat unik sifatnya. Fisiologi tumbuhan tinggi termasuk yang berasal dari spesies yang sama akan beda dilingkungannya yang berbeda. Oleh karena itu keanekaragaman bakteri endofit sangatlah tinggi

Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami sepenuhnya potensi dan peran bakteri endofit dalam ekosistem tanaman. Dengan pemahaman yang lebih mendalam, kita dapat memanfaatkan bakteri endofit secara lebih efektif dalam mendukung pertanian berkelanjutan, konservasi biodiversitas, dan pengembangan obat-obatan baru.

Jadi, meskipun mereka mungkin tidak terlihat secara langsung, bakteri endofit layak mendapat perhatian kita karena kontribusi penting mereka dalam menjaga keberlanjutan dan keberagaman ekosistem tanaman. ***

Iklan

BACA JUGA