Jum'at, 03/11/2023 21:56 WIB

Klaster Kajian Manajemen Bencana, Sekolah Pascasarjana Unand Pertemuan Ilmiah

7

7

Padang, sumbarsatu.com—Klaster Kajian Manajemen Bencana, Sekolah Pascasarjana Unand, mengadakan pertemuan ilmiah bertajuk "Membangun Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Bencana" di ruang seminar Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas pada Jumat-Sabtu, 3-4 November 2023. Kegiatan bersamaan dengan Rapat Kerja MaTTa Bencana Indonesia.

Acara ini dihadiri para akademisi, praktisi, dan peneliti yang memiliki kepedulian terhadap bencana yang sering terjadi di Indonesia. Pertemuan ilmiah yang melibatkan beragam disiplin ilmu bekerja sama dengan Asosiasi Nasional Masyarakat Tanggap Tangguh Bencana Indonesia (MaTTa Bencana Indonesia).

Ada empat pembicara kunci yang berasal dari instansi yang berbeda, yaitu Dr. Lilik Kurniawan, ST., M.Si., (Deputi Bidang Logistik dan Peralatan), Dr Andre H Algamar SSTP., M.Si., M. Han., (Ketua BPBD Kota Padang), Prof. Ir. Wiryono Raharjo, M. Arch., Ph.D., (Dosen Arsitektur, UII), Prof. Dr. Eng. Fauzan, ST., M.Sc., (Ketua Pusat Studi Bencana Universitas Andalas), dan Assoc. Prof. Minako Sakai., (Dosen Senior di University of New South Wales, Canberra, Australia).

Selain pemaparan materi oleh pembicara, setiap peserta juga akan mempresentasikan abstrak mereka pada sesi paralel session. Hingga akhir pendaftaran, tercatat telah lebih dari 50 peserta dari berbagai kalangan yang mengirimkan abstrak mereka.

Ir. Benny Hidayat, ST., MT., Ph.D, ketua panitia pelaksana menyampaikan bahwa hasil dari pertemuan ilmiah ini merupakan sebuah buku ber ISBN yang disusun dari kompilasi makalah yang dipresentasikan sesuai dengan tema dan subtema yang tersedia.

“Buku ini akan digunakan oleh mahasiswa di Magister Manajemen Bencana Universitas Andalas dan praktisi di bidang kebencanaan ,“ ujarnya.

Dalam pertemuan ilmiah ini dipresentasikan hasil penelitian, pengabdian masyarakat dalam manajemen bencana. Makalah-makalah tersebut akan disusun menjadi sebuah buku referensi, mencakup berbagai topik dalam kebencanaan, buku yang akan digunakan oleh mahasiswa di Magister Manajemen Bencana Universitas Andalas dan praktisi di bidang kebencanaan.

Acara yang diselenggarakan secara hybrid ini, bertujuan menjadi platform pertemuan akademik yang memungkinkan akademisi dari berbagai perguruan tinggi untuk berbagi pengalaman riset, pengabdian kepada masyarakat, dan pengetahuan terbaik dalam manajemen kebencanaan, sembari memperkenalkan Program Magister Manajemen Bencana Unand dan mendorong kolaborasi antara akademisi, peneliti, praktisi, dan masyarakat.

Dalam sambutannya, Prof. Nusyirwan Effendi, Ketua Direktur Pascasarjana Unand menyatakan, acara ini adalah wujud nyata dari komitmen Sekolah Pascasarjana melalui Kajian Manajemen Bencana dalam berkolaborasi dan berbagi pengetahuan guna memitigasi dampak bencana yang semakin sering terjadi di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia.

Prof. Ir.Rudi Febriansyah,MSc., Ph.D, salah seorang staf pengajar di Sekolah Pasca Sarjana Universitas Andalas, menyebutkan  pentingnya membangun kesamaan perspektif bahwa untuk mengimplementasikan manajemen bencana menuju tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan perlu kolaborasi saintifik, lebih dari sekedar bekerja bersama-sama dalam bentuk aksi saja.

Tidak hanya itu, acara ini juga menekankan peran penting pertemuan ilmiah dalam konteks kebencanaan. Sebagai negara dengan beragam potensi bencana, penting bagi para pengambil keputusan untuk memiliki pemahaman mendalam, baik dalam hal keahlian praktis maupun pemahaman ilmiah.

Dr. Ir. Dwi Handayani, ST., M.Sc., IPM, Ketua Umum MaTTa Bencana Indonesia menyampaikan harapannya mengenai keberlangsungan pertemuan ilmiah kebencanaan ini kedepannya.

“Semoga Pertemuan Ilmiah ini dapat berlangsung secara berkelanjutan. Forum ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi pertukaran informasi dan pemikiran dari para ahli kebencanaan, dan menjadi referensi penting bagi semua pemangku kepentingan dalam konteks kebencanaan di Indonesia. Dengan bersama-sama dan berkat Allah Swt, kita dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan penanganan bencana di masa depan,” tutup Dwi Handayani. SSC/PIK

BACA JUGA