Keindahan Alam Wisata Silokek

--

Minggu, 27/11/2022 17:06 WIB

OLEH Yuspina Mora

Sungai Kuantan terletak di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Dalam bahasa Minangkabau masyarakat menyebutnya “Batang Kuantan” sedangkan masyarakat di Riau sebagian menyebutnya Sungai Indragiri. Secara keseluruhan panjang Batang Kuantan lebih kurang mencapai 500 km mulai dari Muaro hingga Indragiri, Riau. Sungai Kuantan sudah ada sejak awal tahun 1850-an. Keberadaan Sungai Kuantan pada abad 19 berawal dari sebuah pemukiman.

Pada abad ke-19 pendatang dari Sumatra dikisahkan telah membuka pemukiman di tebing Sungai Kuantan, di sekitar teruntum yang terletak berdekatan Rumah Sakit Tengku Ampuan Afzan saat ini. Dan terdapat beberapa teori mengenai asal usul Kuantan ada yang mengatakan nama tersebut mempunyai kaitan dengan tempat asal pendatang dari sumatra itu, yakni kampung Kuantan.

Dan ada yang terdapat juga suatu tempat bernama Kuala Kuantan di negeri Selangor, ada pula yang mengatakan nama Kuantan ada hubungannya dengan bangsa China karena bunyi namanya yang seperti perkataan Cina. Titik nol Batang Kuantan berada di Nagari Muaro Sijunjung dimana hulu Batang Kuantan mempertemukan tiga buah batang yaitu Batang Palangki, Batang Ombilin, dan Batang Sinamar.  

Nah dari Sungai Kuantan ini dimana terserak kampung-kampung yaitu Silokek, Palukahan, Silukah, dan Durian Gadang. Di sini saya akan membahas Nagari Silokek. Nagari Silokek terdiri dari dua jorong yaitu Jorong Tanjung Medan dan Jorong Sangkiamo. Nagari Silokek merupakan perkampungan yang masih asri dikelilingi tebing-tebing bebatuan tinggi. Yang dimana desa Silokek ini dengan beragam keunikannya.

Penduduk di situ ramah, karena jauh dari pemukiman udaranya masih segar dan asri keindahan alamnya pun membuat kita menjadi tenang. Bisa kita liat keindahan wisata ini bukan hanya dapat memanjakan mata dari keindahannya tetapi dapat menyejukkan jiwa karna wilayah nya masih asri dan dapat di bilang belum terjamah oleh polutan yang mengakibatkan polusi. Desa Wisata Silokek merupakan salah satu dari tiga desa wisata di Sumatra Barat yang masuk ke dalam katagori 50 besar Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Desa ini berjarak 133 kilometer dari kota Padang. 

Desa Silokek memiliki luas wilayah 1.918 Hektar dan berada di ketinggian 150-200 mdpl dan di aliri beberapa sungai seperti Batang Kuantan Dan Batang Sangkiamo. Desa Silokek mengedepankan konservasi alam yang telah bersertifikat Geopark Ranah Minang Silokek pada Tanggal 10 November 2018 dan sedang mengupayakan agar Geopark Nasional Ranah Minang Silokek naik status menjadi Geopark Global UNESCO.

Geopark Silokek merupakan objek wisata yang berada di kawasan Muaro Sijunjung di sepanjang jalan Geopark Sijunjung kita akan melihat keindahan alam yang sangat luar biasa. Geopark Silokek dikelilingi beberapa destinasi wisata yang bisa di kunjungi setiap pengunjung diantaranya Ngalau Cigak, Ngalau Talago dan pulau Andam Dewi. 

Desa Silokek juga menjadi sebuah Desa yang banyak berperan dalam sejarah Sungai Kuantan dimana masyarakat itu dikenal sebagai nelayan sungai yang tangguh punya keahlian menelusuri sungai dengan perahu melawan arus dengan membawa beban atau hasil bumi dan juga dikenal mahir dalam membuat perahu sungai.

Keahlian dalam menelusuri sungai Kuantan di Desa Silokek mungkin sampe sekarang masih tetap dijalankan. Disisi pemandagan alam, desa ini memiliki struktur permukaan berupa perbuktian serta keragaman geologi yang unik yaitu terdapat sedimen (kars) berusia 350 juta tahun juga batuan beku (Granit) berusia 250 juta tahun, selain batuan gunung juga ada batuan laut. Potensi geologi yang menarik itu adalah Tebing vertikal karstbelok tingginya lebih 70 meter sebagai hasil dari proses geologi patahan (Tectonic Fault) dengan jejak jejak patahan yang masih terekam dengan baik.

Yang menjadikan kawasan silokek sebagai kawasan inti Geopark Nasional Ranah Minang Silokek. Desa Wisata Silokek juga memiliki Ngalau (Goa) Basurek yang merupakan goa yang terbentuk akibat pelarutan, hilangnya sebagian batu itu akibat air,sehingga membentuk ornamen-ornamen goa yang unik dan menarik dengan panjang sekitar 250 meter. 

Tidak hanya keunikkan dan keindahan goa saja, tetapi juga terdapat nilai sejarah yang tertinggal di masa penjajahan Belanda dan Jepang, dimana itu juga menjadi saksi jalur perdagangan dan syiar agama islam dari selat Malaka ke Sumatra Barat.

Desa Wisata Silokek dimana yang dilintasi oleh sungai-sungai dan di kelilingi tebing kars,terdapat sebuah hamparan sungai Batang Kuantan yang dikelilingi gugusan tebing ngalau yang menjulang tinggi dan dibalut keberagaman hayati, di tempat  ini juga pengunjung bisa atraksi wisata minat khususnya seperti arung jeram dan panjat tebing.

Dan masih ada lagi, desa ini juga memiliki keanekaragaman potensi di subsektor kuliner, fasyen, dan kriya seperti samba kacau yaitu ikan patin yang dimasak menggunakan kuah kuning, rendang paku, songket unggan , kaos dengan gambar geopark, eco print, batik, dan gantungan kunci. Dan atraksi budaya memakau, petunjukan silat, tarian daerah madulang ame, dan talempong, alat musik khas minang kabau yang cara memainkannya di pukul dengan alat pukul berbahan kayu, talempong ini di mainkan tiga orang dan juga bisa satu orang dengan alunan nada yang berbeda.

Selain itu ada juga yang tak kalah menakjubkan di Geopark Silokek adalah adanya bebatuan purba yang diperkirakan berusia 260 sampai 320 juta tahun, bahkan pada penghujung tahun 2018 lalu. Geopark Silokek sendiri tidak hanya dijadikan sebagai destinasi wisata saja tapi juga sebagai kepentingan objek penelitian geologi oleh pihak akademis, sejarawan dan lainnya.

Pengunjung juga tidak perlu khawatir dengan kelengkapan fasilitas disana, Desa Silokek memiliki fasilitas pendukung untuk wisatawan yang cukup lengkap, yaitu mushollah,lahan parker, balai pertemuan, kios souvenir dan tempat makan hingga terdapat wifi area. Bagi pengunjung yang ingin menginap dengan nuansa local Silokek desa ini juga menyediakan home stay. Nah sistem pengelolaan objek wisata itu juga masih bersifat swadaya masyarakat, maka setiap pengunjung boleh memberi sumbangan sukarela kepada pengelola setidaknya bertujuan untuk jasa kebersihan. 

Kemudian sejauh ini yang menjadi kendala yakni masalah jalan menuju Silokek, dimana kondisinya di beberapa titik masih terdapat kerusakan. Mungkin lima tahun lalu pernah dihantam longsor, kemudian dilakukan rekonstruksi bantuan dari APBN. Namun masih ada hal hal yang harus dibenahi guna meningkatkan potensi wisata di desa Wisata Silokek yaitu Konektivitas dan Infrastruktur, dan jaringan.

Wali nagari silokek mengatakan untuk menjaga kelestarian objek objek wisata di desa Silokek masyarakat setempat mendirikan sebuah wadah sosial yakni Kelompok Sadar Wisata, nah setelah berdirinya kelompok ini terbilang aktif melakukan berbagai hal untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke sana. Dan ditambahkan setiap bulan sekali, masyarakat secara sukarela melaksanakan gotong royong seperti membersihkan lingkungan, fasilitas umum, termasuk mendirikan fasilitas penunjang di sejumlah objek wisata Ngalau Talago, Ngalau Cigak serta Panorama Bidadari.

Harapan dari Bupati Sijunjung, dengan adanya pembenahan dikawasan Desa Wisata Silokek ini bisa semakin memperkuat upaya Pemerintahan Kabupaten Sijunjung untuk mengajukan Silokek menjadi kawasan UNESCO Global Geopark. Saat ini mempersiapkan Geopark Silokek menuju UNESCO Global Geopark. Jadi inilah bentuk dukungan kemenparekraf kepada kabupaten Sijunjung untuk mempersiapkan diri.



BACA JUGA