
Komunitas seni budaya KIEK Sungai Landia, Kecamatan IVKoto, Agam, berkolaborasi dengan Kelompok Shinonome Butoh dari Jepang, seniman Thailand, Malaysia, Komunitas Indonesia Performance Syndicate Padang Panjang, sukses mementaskan “Malting Planet” di Laga-Laga Nagari Sungai Landia, Rabu (26/6/2019).
Agam, sumbarsatu.com-Komunitas seni budaya KIEK Sungai Landia, Kecamatan IVKoto, Agam, berkolaborasi dengan Kelompok Shinonome Butoh dari Jepang, seniman Thailand, Komunitas Indonesia Performance Syndicate Padang Panjang, sukses mementaskan “Melting Planet” di Laga-Laga Nagari Sungai Landia, Rabu (26/6/2019).
Pertunjukan seni ini merupakan proses dari workshop dan kolaborasi seni yang diberi nama Padang Panjang Butoh Camp #1 di Studio Teater ISI Padang Panjang yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Pertunjukan yang sama juga digelar pada Selasa 25 Juni 2019 di ISI Padang Panjang.
Pementasan seni kolaborasi di Nagari Sungai Landia dibuka Agusnadi, Sekretaris Disparpora Agam merespons positif penampilan para seniman dari 3 negara tersebut disutradarai Wendy HS dan Yuko Kawamoto (Jepang).
Agusnadi menyebutkan, ragam seni budaya menjadi kekuatan kuat dalam membangun silaturahmi, yang bermuara pada upaya mendorong masyarakat untuk peduli terhadap pesan yang ingin disampaikan.
Pemkab Agam mengapresiasi pentas kolaborasi tersebut, dan hal itu menjadi salah satu kekuatan bagi daerah dalam mendorong hidupnya ragam aktivitas budaya, yang akan memberi dampak positif di tengah upaya pemerintah mendorong hidupnya potensi seni dan budaya.
“Ini hal positif, komunitas KIEK Sungai Landia, sukses membangun harapan untuk menghidupkan aktivitas seni budaya. Kami berharap kegiatan seperti ini terus dilakukan, dan menyebar di seluruh kabupaten Agam,” kata Agusnadi.
Pemkab Agam berterima kasih dan mengapresiasi para seniman, yang ikut berpartisipasi dalam pentas seni kolaborasi tersebut, terutama dari Thailand, Malaysia, Jepang, dan Indonesia, yang sukses menghadirkan hal baru bagi masyarakat, khususnya para peminat seni budaya.
Collaboration Perform Jepang-Indonesia-Thailand, menghadirkan seniman dari Komunitas Seni Budaya KIEK Sungai Landia, dengan pemain Wendy HS-Avant Garden Dewa Gugat-Hamidun (Indonesia) Yuko Kawamoto -Maki Tojo -Minori Kato (Jepang) Sarut Komalitipong -Arya Theprangsimankul -Ladda Phueng Kongdach (Thailand) itu mendapat perhatian khusus para pengunjung.
“Pementasan dalam bentuk pertunjukan berjudul “Melting Planet” hasil kolaborasi panggung antara konsep kerja ketubuhan yang berbeda dengan mengangkat tema sisi kehidupan kita telah dipenuhi plastik itu, menjadi hal baru yang membuat banyak pihak penasaran,” kata Wendy HS, sutradara pertunjukan ini.
Seperti diketahui, Kelompok Shinonome Butoh dari Jepang, beberapa tahun belakangan ini aktif melaksanakan program kerja Asia Butoh Tree Project di berbagai negara di Asia. Kali ini menjalin kerja sama dengan komunitas Indonesia Performance Syndicate Padang Panjang dan Program Studi Seni Teater, Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Padang Panjang. Indonesia Performance Syndicate merangkul komunitas Seni Budaya KIEK Sungai Landia yang dipimpin Sukra Maulana untuk kerja keseniannya.
“Saya senang dengan pertunjukan kolaborasi dengan penampilan dua hari berturut-turut “Melting Planet” dengan penonton yang ramai dan penuh semangat. Antusiasme penonton melampaui ekspektasi saya. Semoga ini menjadi suatu penanda baik bagi perkembangan pertunjukan di Indonesia. Luar biasa!” tambah Wendy, yang dosen Program Studi Seni Teater yang juga merupakan pimpinan komunitas pertunjukan Indonesia Performance Syndicate Padang Panjang itu.
Selanjutnya, Wendy menjelaskan bahwa kegiatan Padang Panjang Butoh Camp #1 2019 ini memiliki 2 agenda penting, yaitu agenda Workshop Butoh yang berlangsung dari 17 hingga 21 Juni 2019, dan Pertunjukan Kolaborasi Jepang – Indonesia yang dilangsungkan pada tanggal 25 Juni 2019 di ISI Padang Panjang dan 26 Juni 2019 di komunitas Seni Budaya KIEK Sungai Landia, Kabupaten Agam.
Barangkali, imbuh Wendy lagi, kehadiran Yuko Kawamoto, Direktur Shinonome Butoh Jepang untuk memberikan workshop teknik Butoh-nya ini dilihat oleh banyak praktisi muda seni pertunjukan di Indonesia sebagai suatu hal yang penting.
Hal ini tentu saja selain Yuko adalah murid langsung Tatsumi Hijikata, pencipta genre Butoh, di samping penciptagenre Butoh lain, yaitu Kazuo Ohno. (MSM)