
Wabup Agam pasangkan baju petugas lapangan SE2016
Agam, sumbarsatu.com-Badan Pusat Statisik (BPS) Kabupaten Agam menggelar Apel Siaga Sensus Ekonomi 2016 (SE2016), dipimpin Wakil Bupati (Wabup) Agam Trinda Farhan Satria Dt. Tumangguang Putiah, Jumat (18/3), di Kantor BPS Agam.
Dalam sambutannya, Wabup mengatakan apel siaga itu untuk mendeklarasikan penyelenggaraan Sensus Ekonomi 2016, khususnya di Kabupaten Agam.
"Mari kita mulai gerakan mengampanyekan, dan menyukseskan Sensus Ekonomi 2016 di Kabupaten Agam," ujarnya.
Menurutnya, Kegiatan itu juga sebagai gerakan moral membangun kepedulian dan tanggung jawab bersama, menyukseskan kegiatan Sensus Ekonomi tersebut.
Wabup juga mengimbau para pelaku usaha untuk menerima petugas sensus, dan memberikan data yang sebenarnya. Sebab, data yang berkualitas akan mampu memberikan gambaran objektif dan lengkap tentang kondisi perekonomian di daerah itu.
Kepala BPS Agam, Joni Suryadi mengatakan, Sensus Ekonomi (SE) merupakan pendataan lengkap seluruh aktivitas ekonomi, kecuali sektor pertanian. Sensus ini akan dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia, serta mencapai semua skala usaha, dan pelaku usaha.
Menurutnya, dalam beberapa pekan ke depan, Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) akan memasuki tahap paling penting, yaitu pecacahan lapangan. BPS sudah berada pada posisi siaga satu.
"Apel Siaga ini menjadi momentum untuk membangkitkan awareness dan membangun semangat seluruh jajaran BPS yang ada di Kabupaten Agam,” ujarnya.
dikatakan, data yang dihasilkan SE2016 sangat penting dan bermanfaat, bukan hanya bagi pemerintah atau pelaku usaha saja, tapi juga bagi seluruh lapisan masyarakat. Karena SE2016 selaras dengan program Nawacita pemerintah, yaitu meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing internasional.
Didukung 517 Petugas
Pelaksanaan SE2016 dimulai Mei mendatang. Kegiatan itu akan didukung 517 petugas. Mereka diterjunkan untuk mewawancarai, dan mendata seluruh perusahaan, mulai dari usaha mikro sampai makro.
Joni Suryadi mengatakan, Sensus Ekonomi dilaksanakan sekali 10 tahun di seluruh wilayah Indonesia. Survei ini akan dilakukan mencakup seluruh skala usaha dan pelaku usaha.
"Mulai 1 sampai 31 Mei, petugas BPS akan berkunjung dari rumah ke rumah, dan kantor ke kantor. mereka akan mewawancarai, dan mendata mulai dari tukang cukur, pedagang kaki lima (PKL), sampai perusahaan besar, seperti PT dan lainnya," ujarnya lagi.
Hasil Sensus Ekonomi 2016 akan dipublikasikan pada Desember 2016. Hasil Sensus Ekonomi 2016 nantinya akan menjadi bahan acuan kebijakan pemerintah, terkait bidang ekonomi," ujarnya menjelaskan.
Tantangan BPS dalam melaksanakan Sensus Ekonomi 2016 adalah mendapatkan data dari individu pengusaha. Artinya kata Joni, pengusaha masih khawatir data disalahgunakan untuk tujuan tertentu, seperti pajak dan kepentingan lainnya.
"BPS menjamin kerahasiaan data setiap responden, jadi kita perlu kejujuran dari pelaku usaha. Sensus ini gratis, tidak ada sangkut paut dengan pajak. Jadi tidak perlu takut," pintanya. (MSM)