Ngalau Kamang, Objek Wisata Beralih Jadi Tambang Batu Kapur

Sabtu, 13/02/2016 22:16 WIB

Agam, sumbarsatu.com-Ngalau Kamang, para tetua di Kabupaten Agam, bahkan mungkin Sumbar, tidak banyak yang tidak mengenalnya. Bahkan, beberapa wisatawan manca negara, mengenal Ngalau Kamang, sebagai sebuah objek wisata menawan.

Ngalau yang terletak di Durian, Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam itu bahkan pernah berjasa pada zaman perjuangan dulu. Ngalau tersebut merupakan markas para pejuang.

Ada yang meyakini Ngalau Kamang memiliki terowongan sampai ke Bonjol, Pasaman. Mereka yang meyakini hal tersebut, mengatakan terowongan itu pernah dipergunakan Pasukan Imam Bonjol dalam berbagai keperluan perang menghadapi kolonial belanda kala itu.

Terlepas dari semua itu, yang pasti Ngalau Kamang pernah menjadi objek wisata terkenal sampai ke mancanegara,setidaknya ke negeri Belanda dan Jepang, seperi diceritakan pengamat pariwisata Agam, D. St. Palimo, Sabtu (13/02/2016), dalam perbincangan dengan sumbarsatu.com di Lubuk Basung.

Namun amat disayangkan,kini ngalau nan indah itu telah pudar kharismanya, karena sudah menjadi penambangan batu kapur. Tidak ada lagi wisatawan lokal, maupun dari manca negara berkunjung ke sana. Yang ada hanya aktivitas penambangan batu kapur,lengkap dengan dentuman dinamit pemecah batu.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Agam, Hadi Suryadi, SH, ketka dikonfirmasi mengatakan Ngalau Kamang memang objek yang menarik, dan pernah jaya. Di dalam ngalau banyak bebatuan, dan kristal (stalakmit dan staklaktit ) menarik dan unik bentuknya.

“Kami dari Disbudpar berniat untuk mengembalikan Ngalau Kamang sebagai destinasi wisata menarik, seperti dahulu kala,” ujarnya.

Namun, untuk mewujudkan rencana tersebut mesti mendapat dukungan warga sekitar. Tanpa dukungan tersebut, sulit untuk mengembalikan objek tersebut seperti masa jayanya dulu.

Menurut St. Palimo, bila Pemkab Agam, melalui Disbudpar ingin mengembalikan fungsi Ngalau Kamang sebagai objek wisata, kini situasinya sudah lumayan. Jalan menuju lokasi sudah banyak yang diaspal hot mix, kecuali jalan masuk ke kawasan ngalau.

Dari Bukittinggi pengunjung hanya butuh naik kendaraan, menelusuri jalan aspal hot mix sekitar 15 Km. Bila sudah difungsikan kembali sebagai objek wisata, tentu jalan masuk ke kawasan ngalau akan diaspal pula. (MSM)



BACA JUGA