
Foto Antara
Agam, sumbarsatu.com—Satu individu bunga bangkai jenis Amorphophallus titanum setinggi 190 sentimeter dipastikan akan mekar sempurna di Kabupaten Agam dalam dua hari ke depan.
Hal itu diungkapkan Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, Ade Putra, di Lubuk Basung, Rabu (1/10/2025).
Bunga langka tersebut tumbuh di Lohong, Batu Palano, Jorong Balai Ahad, Nagari Lubuk Basung, Kecamatan Lubuk Basung. Saat ini kelopaknya mulai terbuka.
Ade Putra menjelaskan, bunga bangkai mengalami dua fase pertumbuhan, yaitu fase vegetatif atau berdaun yang berlangsung hingga dua tahun, dan fase generatif atau berbunga yang hanya terjadi selama 7–10 hari.
“Bunga bangkai termasuk puspa dilindungi sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta Peraturan Menteri LHK Nomor 106 Tahun 2018,” ujarnya.
Di Agam sendiri tercatat ada empat jenis bunga bangkai, yakni Amorphophallus titanum, Amorphophallus gigas, Amorphophallus paeoniifolius, dan Amorphophallus variabilis. Jenis-jenis tersebut tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Palembayan, Palupuh, Tanjung Raya, Lubuk Basung, dan Matur.
Bunga bangkai yang akan mekar kali ini pertama kali ditemukan oleh Nanda, pemilik lahan kelapa sawit di Batu Palano, pada Sabtu (27/9/2025). Saat itu, ia mencium aroma menyengat dari jarak sekitar 200 meter. Setelah ditelusuri, ternyata sumber bau berasal dari spadix atau bagian tengah bunga bangkai yang menjulang.
“Awalnya saya sempat takut karena baunya sangat menyengat. Setelah saya dekati, rupanya bunga bangkai,” kata Nanda. Temuan itu kemudian disampaikan kepada warga sekitar. (MSM)