Wisata Minat Khusus, Kera Jinak Kelok 44 Disenangi Walau Kadang Penyebab Macet

Jum'at, 02/10/2015 21:05 WIB
Kera jinak Kelok 44 sedang mengambil makanan dari tangan seorang anak. (MSM)

Kera jinak Kelok 44 sedang mengambil makanan dari tangan seorang anak. (MSM)

Agam, sumbarsatu.com—Kelok 44 atau dikenal dengan nama lain, Kelok-Kelok, memiliki daya tarik tersendiri. Medannya dengan tanjakan tajam,serta pemandangan alam nan menawan ke arah Danau Maninjau,salah satu daya tarik Kelok 44.

Daya tarik lain, medannya nan menantang menyebabkan banyak menjadi tolok ukur kemampuan para pengendara. Karena tidak semua pengendara kendaraan bermotor “berani” melewati Kelok 44.

Daya tarik lainnya, menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Agam, Hadi Suryadi, SH, adalah keberadaan kera jinak. Kera jinak tersebut banyak ditemukan dari kelok 1 sampai kelok 18.

“Kera jinak itu berani mengambil makanan yang disuguhkan pemakai jalan di telapak tangan mereka, dan tidak mengganggu,” ujarnya, Jumat (2/10/2015).

Para pemakai jalan, baik penumpang bis, kendaraan pribadi, atau pengendara sepeda motor, sering menghentikan kendaraannya untuk sekadar memberi makan kera jinak tersebut. Tidak jarang mereka “bercengkerama” dengan sang kera.

“Karena banyaknya kendaraan yang berhenti untuk bermain dengan kera jinak tersebut, tidak jarang menyebabkan macet,” ujar Hadi.

Hal itu bisa dimaklumi, jalan di Kelok 44 tidak begitu lebar. Agar para penyayang kera jinak itu leluasa bermain dan memberi makan kera, perlu dibuatkan rest area khusus.

“Bila ada rest area, penyayang kera bisa bermain dan memberi makan kera jinak, tanpa mengganggu pemakai jalan lainnya,” ujarnya pula.

Anehnya, walau terkadang menimbulkan macet, belum pernah menimbulkan perselisihan antara mereka yang memberi makan  kera, dengan pengendara kendaraan yang terhalang di belakangnya. Semua terlihat damai-damai saja. Malah bila terhalang macet, pengendara dan penumpang kendaraan yang terhalang,ikut turun memberi makan, atau menyaksikan mereka yang sedang memberi makan kera jinak.

Wisata Minat Khusus

Menurut Hadi Suryadi, keberadaan kera jinak di Kelok 44, banyak diminati dan dinikmati warga pemakai jalan di kawasan itu. setiap hari, ada saja mobil dan sepeda motor berhenti, dan pemiliknya memberi makan kera jinak.

Makanan yang diberikan beragam. Sejak darsi kacang goreng, sampai pisang. Bahkan ada yang khusus membawakan makanan yang mereka masak sendiri, seperti “lapek pisang,” nasi bungkus, aneka kue, dan penganan lainnya.

“Pokoknya, apa pun yang dimakan manusia,kera jinak Kelok 44 menyukainya,” ujar Hadi pula.

Hal itu dibenarkan beberapa pengendara, yang ditemui Jumat (2/10). Syafril (35), bersama keluarganya mengaku sangat senang memberi makan kera jinak Kelok 44. Mereka mengaku sering membawa pisang, dan aneka kue basah.

“Nasi pun kera-kera jinak itu menyukainya,” ujarnya.

Keberadaan kera jinak itu menyebabkan Kelok 44 termasuk kategori Objek Wisata Minat Khusus. Bila Kelok 44 dilengkapi dengan beber rest area pada beberapa titik, keberadaan objek wisata minat khusus itu akan semakin diminati publik.

Kepada pengunjung Hadi berharap, agar tidak memberikan makanan yang mungkin merugikan kesehatan binatang jinak tersebut. Juga diharapkan pengunjung Kelok 44 tidak mengganggu dan menyakiti kera jinak dimaksud. (MSM)



BACA JUGA