Agam, sumbarsatu.com—Agam menjadikan tanaman kelapa sebagai salah satu komoditas tanaman unggulan untuk Provinsi Sumatera Barat. Dengan kondisi ini, Agam juga menjadi salah satu tempat kunjungan kerja bagi daerah lain dalam melakukan perkembangan komoditi tanaman itu.
Salah satu daerah yang melakukan kunjungan tersebut, yakni tim Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan. Kunjungan ini langsung dipimpin oleh Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Rawas Ramdani dan didampingi Kabid Produksi dan Pengawas Benih Tanaman (PBT) BP2MB.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Agam, Ir.Yulnasri MM, menyambut baik kedatangan dari Pemkab Musi Rawas dan mengaku senang dengan kedatangan Pemkab Musi Rawas ke Agam guna melihat lokasi kebun kelapa dalam Blok Penghasil Tinggi (BPT) di Agam.
Yulnasri mengakui bahwa Agam menjadi tujuan daerah lain dalam kunjungan kerja dan ini membuktikan bahwa komoditi kelapa dalam menjadi salah satu komoditi unggulan di Agam.
"Lokasi kebun kelapa BPT Agam terdapat didua lokasi yakni di Jorong Padang Tongga Nagari Manggopoh Kecamatan Lubuk Basung dengan luas 112.50 hektar dan Jorong Cacang Randah Nagari Tiku Utara Kecamatan Tanjung Mutiara dengan luas 137 Hektar", katanya.
Yulnasri mengatakan, pada 2015 Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengalokasikan dana untuk pengembangan 200 hektar yang akan dikembangkan di 3 kecamatan yakni Kecamatan Tanjung Mutiara, Lubuk Basung dan Ampek Nagari.
Menurutnya, komoditi kelapa dalam ini cocok dikembangkan di wilayah Agam bagian barat, karena tanaman ini sangat pas dikembangkan di wilayah berdekatan dengan pantai.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Rawas, Ramdani, mengatakan, kunjungan kerja ini dilakukan dalam rangka melihat langsung lokasi dan mempelajari blok penghasil tinggi (BPT) kebun kelapa dalam di Kabupaten Agam dan akan dicoba untuk dikembangkan di daerahnya.
"Ini untuk mendukung program pengembangan kelapa nasional, Pemerintah Kabupaten Musi Rawas melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Agam, guna mempelajari dan melihat langsung kondisi Agam serta lokasi kebun kelapa BPT yang telah dikembangkan oleh Pemkab Agam," terangnya.
Ramdani mengakui bahwa di daerahnya belum memiliki BPT, sehingga dengan dilakukannya study banding dan kunjungan kerja ini, kedepan daerahnya bisa mencontoh apa yang dilakukan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Agam dalam mengelola dan mengembangkan kelapa. (SSC)