Warga Kuranji Dukung Pengerjaan Jalur Dua By Pass Padang

Rabu, 05/08/2015 15:50 WIB
 Sesudut jalur dua By Pass yang telah selesai pembebasannya.

Sesudut jalur dua By Pass yang telah selesai pembebasannya.

Padang, sumbarsatu.com—Warga Kuranji mendukung penuh pengerjaan jalur dua By Pass. Meski di Kuranji masih banyak beberapa titik yang masih belum steril dari bangunan, akan tetapi diperkirakan dalam waktu dekat masyarakat membongkar sendiri bangunannya.

Dengan dikerjakannya jalur dua By Pass akan berimbas positif bagi masyarakat. Hal itu diungkapkan Zulfi (62) saat diwawancarai, Rabu (5/8/2015). Menurut lelaki tiga anak yang berdomisili di Kompleks Bumi Bunda Persada, Balai Baru ini, selesainya jalur dua By Pass akan mengurai kemacetan kendaraan selama ini. Sebab, menurutnya titik macet di By Pass lebih banyak di Kuranji. Seperti di simpang Balai Baru, simpang Taratak Paneh, dan lainnya.

“Kemacetan di By Pass pada pagi hari lebih banyak di kawasan Kuranji dan Pauh. Jika jalur dua By Pass selesai tentunya tidak akan ada lagi kemacetan,” katanya.

Nengsih (30) segendang seirama dengan Zulfi. Wanita beranak satu ini mendukung pengerjaan jalur dua By Pass yang sejak dahulu memang didambakan warga Padang. Menurutnya, apabila jalur dua By Pass rampung, perekonomian masyarakat di sepanjang By Pass otomatis akan terdongkrak.

“Ekonomi tentunya akan meningkat. Lihat saja jalur-jalur yang sudah pernah dibebaskan pemerintah seperti di Ampang. Dulunya mereka menolak, sekarang lihat saja hasilnya. Banyak ruko dan toko yang berdiri di sana. Ini menandakan perekonomian masyarakat di sana meningkat pesat,” hemat wanita yang berdomisili di Sawah Laing, Gunung Sarik itu seakan mewakili suara masyarakat lainnya.

Sementara itu, Asisten I Setdako Padang, Vidal Triza menyebut, hingga detik ini, pembebasan jalur di Kuranji masih mengalami kendala. Sebanyak 57 titik masih bermasalah. Pemko Padang tengah memprioritaskan pembebasan jalur di kawasan Kuranji karena begitu banyaknya bangunan yang berdiri di jalur 40.

“Kita prioritas di Kuranji karena ada 234 jumlah bangunan di sana,” katanya saat pembebasan jalur 40 di Kelurahan Pisang, Pauh, pekan kemarin.

Menurut Vidal, cukup banyak permasalahan konsolidasi di 57 titik di Kuranji. “Permasalahan yang cukup beragam itu diantaranya, sertifikatnya ada tetapi lahan tak bisa dikuasai. Kemudian sertifikatnya belum, tetapi sedang dalam proses. Lalu ada pula yang sertifikatnya belum sama sekali karena tidak adanya kesepakatan kaum,” tutur Vidal.

Seluruh permasalahan itu menurut Vidal sudah diinvetarisir dan akan segera diproses penyelesaiannya. Penyelesaianya itu akan dilakukan oleh tim dan juga melalui pihak kecamatan maupun kelurahan.

Terkait tenggat waktu yang diberikan hingga 31 Juli, Vidal menyebut jika deadline itu adalah masalah proyek. Vidal mengatakan saat ini tim yang bekerja terus berusaha memaksimalkan pembebasan jalur 40.

“Kita akan berusaha semaksimalnya. Schedule ini akan kita finalkan. Di Kuranji, dari 234 bangunan itu baru ada dua yang membongkar sendiri bangunannya. Tinggal 232 bangunan lagi,” ucap Vidal.

Vidal menyebut, tim sudah melayangkan surat panggilan termasuk surat teguran pertama kepada pemilik bangunan di Kuranji. Bahkan tim juga telah melayangkan surat teguran selanjutnya kepada pemilik bangunan tersebut. Apabila telah melewati jangka waktu yang telah ditentukan, pihaknya akan melakukan eksekusi langsung di lapangan. “Menurut perkiraaan, sesuai tenggang waktu yang diberikan dalam minggu besok (minggu ini-red) sudah bebas semua,” timpalnya. (SSC)



BACA JUGA