“Storm #2 (Story of Mom)” Dihelat di BPNP Balimbiang-Padang

Kamis, 18/12/2014 11:47 WIB
“Storm #2 (Story of Mom)” Dihelat di BPNP Balimbiang-Padang

“Storm #2 (Story of Mom)” Dihelat di BPNP Balimbiang-Padang

Padang, sumbarsatu.com—Sekumpulan anak muda Kota Padang, Sumatera Barat, yang menamakan kelompoknya “Malam Puisi Padang” menggelar sebuah iven budaya Storm #2 (Story of Mom) pada Sabtu 20 Desember 2014 di Gedung Pertunjukan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Balimbiang, Padang, Sumatera Barat.

Komunitas “Malam Puisi Padang” dengan tagline Datang, Dengar dan Bacakan Puisimu, menghadirkan peristiwa budaya ini sebagai wujud dan apresiasi terhadap Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember.

Storm #2 (Story of Mom), kisah tentang ibu ini, adalah bagian yang terintegrasi dan inheren bagi perjalanan kehidupan manusia. Sosok Ibu sangat penting dan menempati posisi yang terhormat. Maka iven “Malam Puisi Padang” menyuguhkan kisah tentang ibu dalam bentuk karya kreatif seniman muda,” kata Wahyu Surya Sakti, ketua pelaksana acara “Malam Puisi Padang” pada sumbarsatu.com, Kamis (18/12/2014) di Padang yang saat itu didampingi Yulianti Sadewa, sekretaris pelaksana.  

Selain pembacaan puisi oleh para pencinta sastra,  juga digelar pameran puisi Seribu Puisi Ibu, pameran foto “Story of Mom”, pemutaran film pendek sineas muda Sumatera Barat, dan Malam Apresiasi Seni Tradisi.

“Kegiatan Malam Puisi Padang” ini digelar sejak siang hingga malam harinya. Kita sehari penuh merayakan Hari Ibu di kawasan kantor BPNB ini,” tambah Yulianti Sadewa.

Galibnya sebuah kegiatan, jelas Wahyu Surya Sakti, peristiwa budaya yang dihadirkan “Malam Puisi Padang” ini, tentu punya tujuan dan capaian.

Selain itu, “Malam Puisi Padang” merangkul semua pihak sebagai stokeholder, termasuk media baik cetak maupun online sebagai rekanan untuk publikasi.

“Paling tidak iven ini memberi arti bagi generasi muda Kota  Padang untuk meningkatkan kecintaan dan apresiasi mereka terhadap sastra. Dan “Malam Puisi Padang” juga sebagai salah satu ruang bagi anak muda untuk menghadirkan karya kreatifnya berupa puisi agar bisa dinikmati publik,” terang Wahyu Surya Sakti.

Sementara itu, Nurmatias, Kepala BPNB Padang menilai, kegiatan yang digelar Komunitas Malam Puisi Padang ini layak sekali diapresiasi dan didorong agar terus berkembang.

“Kegiatan “Malam Puisi Padang” ini sejalan dengan visi dan misi BPNB, yaitu membangun karakter yang positif dan melestarikan nilai-nilai budaya. Kita mendorong dan mendukung apa dilakukan “Malam Puisi Padang” ini. Kita beri ruang ekspresi di sini (kantor BPNB-red). Ini bisa jadi kegiatan yang berkelanjutan sebagai program berkala,” kata Nurmatias.    

Kegiatan serupa, memang bukan yang pertama dihelat “Malam Puisi Padang” ini. Sebelumnya November 2013 pertama kalinya Malam Puisi Padang digelar di Dapoer Kopi, Padang. Setelah itu, yang kedua digelar di pelataran Monumen Gempa 2009 di Taman Melati Padang.

“Respons publik dan anak muda sangat positif. Dan ini memberi spirit bagi kami untuk melanjutkan kegiatan serupa,” kata Lolly Elysha Fauzy, penasihat program ini yang sekaligus juga Direktur Program Padang Literary Biennale, yang sukses digelar beberapa waktu lalu di Padang.

Menurut Lolly Elysha Fauzy, “Malam Puisi Padang” merupakan ruang bagi pecinta puisi, baik itu pendengar, penulis, maupun pembaca puisi yang ingin menyuarakan karyanya di depan orang banyak.

“Malam puisi tidak hanya untuk para komunitas puisi saja, akan tetapi bagi semua penikmat puisi. Puisi tidak hanya dinikmati sendiri saja akan tetapi dengan kebersamaan. Puisi seharusnya menjadi sebuah hal sederhana namun indah. Yang bisa dinikmati semua orang,” katanya.

Maka, mari kita berduyun-duyun ke Balimbiang merayakan Malam Puisi Padang. (SSC/NA)



BACA JUGA