Penemuan Bayi, Gemparkan Warga Air Tawar Padang

DILETAKKAN DI ATAS PLASTIK

Rabu, 19/11/2014 23:56 WIB
Diduga hubungan gelap, bayi dibuang, Rabu (19/11) pagi. Kini bayi tersebut masih hidup dan dirawat di RS Yos Sudarso.

Diduga hubungan gelap, bayi dibuang, Rabu (19/11) pagi. Kini bayi tersebut masih hidup dan dirawat di RS Yos Sudarso.

Padang, sumbarsatu.com—Diduga hasil hubungan gelap, seorang bayi dibuang di teras salah satu kost di Jalan Gajah VI, Kelurahan Air Tawar Barat, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu (19/11/2014) sekitar pukul 05.30 WIB.

Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan oleh mahasiswi kost, dan kini bayi takm berdosa itu dirawat di Rumah Sakit Yos Sudarso, Padang. Penemuan bayi itu jelas membuat buncah masyarakat setempat.

Informasi yang diperoleh sumbarsatu.com  di tempat kejadian, bayi dengan berat 0,9 kilogram ditemukan masih dalam kondisi hidup dan menangis. Tampak tali pusar yang masih melekat dan plasentanya yang berlumuran darah. Bayi sehat dan normal itu, ditaruh di atas plastik warna hitam.

Bayi tersebut ditemukan pertama kali oleh salah seorang mahasiswa penghuni kost dengan kondisi beralaskan kantong plastik warna hitam yang diletakkan tidak jauh dari samping rumah kost mereka.

Sebelumnya ditemukan, beberapa penghuni kost sempat mendengar suara tangisan bayi sejak Selasa (18/11/2014) tengah malam sebelum hujan lebat mengguyur Kota Padang.

"Sekitar pukul 21.30 WIB, kami mendengar tangisan bayi. Namun, kami tidak bisa mencari tahu dari mana sumber suara itu. Karena di sini yang tinggal cewek semua, kami agak takut juga  Pak," kata Fitra (18), mahasiswi Fakultas FMIPA UNP yang pertama kali menemukan bayi itu.

Diceritakan Fitra, tangisan bayi itu juga didengar 18 orang penghuni kost lainnya, karena takut mereka tidak berani keluar.

"Awalnya, kami  mendengar seperti suara kucing. Tangisan bayi itu tidak berhenti hingga Subuh. Kami sempat ingin melapor sama Ketua RT atau RW, tapi karena hujan, makanya tidak jadi," ujarnya.

Pagi hari setelah Subuh, cerita Fitra, ia memberanikan diri untuk melihat keluar dan mencari asal suara itu.

"Spontan saya terkejut saat melihat sosok bayi yang terbungkus dalam kantong asoi warna hitam. Anehnya lagi, bayi tersebut tak basah karena hujan. Padahal semalam kan hujan lebat sekali. Lagi pula plastik kresek yang digunakan sebagai alas, membuat dingin bayi itu. Karena langsung  ke lantai semen. Bayi itu tak dibungkus atau diselimuti. Tali pusarnya masih ada, kayanya bayi ini baru dilahirkan," jelas Fitra yang wajahnya tampak cemas kepada sumbarsatu.com.

Mengetahui hal itu, dia memberi tahu teman-temannya. Beberapa teman langsung melaporkan penemuan bayi tersebut kepada Ketua RW setempat yang rumahnya tidak jauh dari tempat kos mereka.

Amril (57), Ketua RW setempat membenarkan jika dirinya diberitahu oleh penghuni kost sekitar pukul 05.30 WIB subuh.

"Saya langsung menengok ke sana, ternyata benar saya lihat sendiri bayi itu masih ada tali pusarnya. Kemudian langsung diselamatkan warga dan dibawa ke rumah bidan," kata Amril.

Menurut Amril, dirinya sempat mencurigai salah seorang penghuni baru rumah kost yang baru pindah sebulan terakhir berinisial RF (21). Di sana ada 18 penghuni kost, kebetulan pemilik kos tidak tinggal bersama anak kost-nya.

"Saya sempat tanyakan alasan pindah dia kepada teman prianya yang sering ke sini berinisial ZR (22), namun dia banyak alasan," ujar Amril.

Melihat kondisi bayi tersebut, salah seorang warga langsung mengantarkan bayi itu ke tempat bidan, namun karena bidan tersebut tak memiliki perlengkapan, bayi itu dianjurkan dibawa ke Puskesmas Air tawar Barat. Sampai di puskesmas karena juga kekurangan peralatan, akhirnya bayi itu dirujuk ke Rumah Sakit Yos Sudarso. (SSC-5)



BACA JUGA