Mulyadi GM Pelindo II Teluk Bayur: Soal Tarif, Akan Dibicarakan Bersama

SERAH TERIMA JABATAN GENERAL MANAJER

Rabu, 19/11/2014 11:57 WIB
Pelabuhan Teluk Bayur Padang

Pelabuhan Teluk Bayur Padang

Padang, sumbarsatu.com—Perusahaan perlu dana untuk menjalankan roda usaha. Salah caranya menaikkan tarif bongkar muat di pelabuhan. “Jadi mohon maaf saja kepada para pengusaha dan untuk memaklumi.”

Hal itu dikatakan General Manager PT Pelindo II Cabang Teluk Bayur, Mulyadi pada pisah sambut General Manager PT Pelindo II Cabang Teluk Bayur dari Zulasman kepada dirinya di Hotel Ina Muaro Padang, Sumatera Barat, Selasa (18/11/2014).

Menurutnya, meski Pelindo II merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), namun tidak sepeser pun anggaran negara dikucurkan untuk menjalankan roda perusahaan.

“Sejak lima tahun terakhir Pelindo II mandiri dalam pendanaan. Pelindo II telah menanamkan investasi tambahan sekitar Rp400 miliar,” kata orang Pariaman ini.

Dengan investasi itu, pelayanan di Pelabuhan Teluk Bayur meningkat, peralatan telah dipercanggih. “Tidak ada lagi kapal yang antre lama untuk sandar. Kondisi sangat jauh berbeda dibandingkan sebelumnya.”

"Untuk itu, agar semua pihak sama-sama enak terkait penetapan tarif, kita akan duduk bersama lagi untuk membicarakan tarif ini," katanya.

Sementara itu,  Direktur Pembinaan Anak Perusahaan IPC, Dede R. Martin mengatakan, IPC mengelola sekitar 8 pelabuhan, antara lain pelabuhan terbesar Tanjung Priuk, Panjang, Teluk Bayur, dan lainnya.

Seiring dengan telah terbentuknya Kabinet Kerja Jokowi-JK, yang mana salah satu programnya adalah memajukan poros maritim Indonesia, Teluk Bayur merupakan salah satu pelabuhan yang ditunjuk untuk mewujudkan itu.

Untuk itu pada manajemen Pelindo Teluk Bayur yang baru untuk menyiapkan pembenahan infrastrukturnya.

"Atas nama direksi kami mengucapkan terimakasih kepada Zulasman yang telah melaksanakan tugas dengan baik selama menjabat sebagai GM Teluk Bayur," ujarnya.

Ada 60 lebih catatan yang perlu ditindaklanjuti GM baru supaya target pembangunan infrrastruktur berjalan baik.
"Kami percaya kepada Pak Mul karena selama ini telah menjadi ahlinya di bidang teknik dan manajemen. Kalau di dunia silat Pak Mul ini sudah belajar di mana-mana. Silakan aplikasikan di Teluk Bayur, yakni dalam bentuk pelayanan," katanya.

Dana Rp400 miliar selama lima tahun terakhir untuk meningkatkan pembangunan, kesiapan alat dan lainnya, tentunya semua perlu perawatan sehingga semua dapat berjalan baik.

"Kami juga memohon pada pegawai untuk mendukung pimpinan yang baru, sehingga seluruh program di pelabuhan dapat berjalan baik," ujarnya.

Sebelumnya serah terima jabatan telah dilakukan siang hari itu juga yang disaksikan oleh Pimpinan Direksi Pelindo II.

Zulasman untuk selanjutnya menjabat sebagai Staf Madia Senior di Kantor Pusat Pelindo II. Mulyadi sebelumnya menjabat sebagai Senior Manager Teknik Sipil di Kantor Pusat Pelindo II.

Zulasman pada sambutannya mengatakan, belum banyak yang dapat dilaksanakan selama menjabat di Pelindo II Teluk Bayur.

Menurutnya, secara operasional, sudah mengoperasionalkan pelabuhan di Gaung. Periode ini tidak melihat lagi burdoser di Teluk Bayur. Dengan Koperasi Bongkar Muar (Koperbam) telah laksanakan kesepakatan tarif, dan sejumlah pembebasan lahan di Teluk Bayur telah selesai. Di sini teknik revisi ulang dengan memisahkan akses penduduk dengan akses Teluk Bayur, sehingga penduduk dan Teluk Bayur tidak bercampur lagi.

"Berdasarkan catatan Sukofindo, pembebasan lahan Teluk Bayur pembebasan terbaik secara nasional karena tidak ada pembebasan yang sampai ke pengadilan," katanya.

Satu yang belum tercapai yakni pembuatan gapura selamat datang di Teluk Bayur. "Mudah-mudahan pada masa Mulyadi nanti dapat terwujudkan," harap Zulasman

Anak Pariaman

Mulyadi mengatakan, ia pulang kampung ke Ranah Minang setelah 25 tahun merantau di Pulau Jawa. Ia mengaku, di Pulau Jawa kehidupannya sudah tenang, semua keluarga ada di sana (anak dan istri), semuanya nyaman. Namun karena ada panggilan untuk mengabdi ke kampung halaman, terpaksa penugasan dari direksi diterima.
"Saya ingin memajukan kampung melalui jalur perdagangan," ujar Mulyadi asli Pariaman itu.

Mulyadi sejak lahir hingga tamat SMA di Padang. Ia menamatkan SMA Negeri 1 Padang, setelah itu baru melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia (UI). Ia satu angkatan dengan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di UI, namun beda jurusan.

"Karatau madang di hulu, babuah babungo balun, ka rantau bujang dahulu, di kampuang paguno balum," katanya Mulyadi berpantun.

Dikatakannya, di Teluk Bayur dia akan mengabdi sebaik mungkin. Ia berterima kasih pada GM sebelumnya yang telah melakukan banyak hal.

"Hal yang sudah bagus akan kita pertahankan, dan yang kurang akan kita benahi," katanya. (SSC-6)



BACA JUGA