Talamau, sumbarsatu.com- Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat bergerak cepat melakukan penanganan darurat atas kejadian longsor yang terjadi di kawasan Batang Tinggam, Jorong Harapan, Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar, Jumat shubuh (28/11/2025).
Material longsor yang menutup aliran Sungai Batang Tinggam menyebabkan luapan air memasuki permukiman warga dan hingga kini pergerakan tanah masih berlangsung.
Berdasarkan laporan Pemerintah Nagari Sinuruik yang diterima Pemda Pasaman Barat, tertutupnya aliran sungai berpotensi menimbulkan air bah di beberapa titik hilir, termasuk Kampuang Banja Loweh di Nagari Sinuruik, Tinggam Kajai di Nagari Kajai, serta Rimbo Canduang di Nagari Lingkuang Aua Pasaman.
Sejumlah persawahan warga juga telah tergenang dan berubah menyerupai danau akibat peningkatan volume air.
Material longsor telah menimbun dua rumah warga. Enam orang, tercatat menjadi korban, satu di antaranya bernama Iren berhasil diselamatkan, sementara lima lainnya masih dalam pencarian.
Pemerintah daerah memastikan bahwa tim SAR gabungan serta BPBD Pasaman Barat telah bergerak menuju lokasi bencana untuk mempercepat proses pencarian dan evakuasi.
Pemerintah daerah terus melakukan koordinasi intensif dengan seluruh stakeholder terkait. Sejumlah kebutuhan mendesak seperti dukungan operasi SAR, kantong jenazah, serta alat berat sedang diupayakan agar penanganan di lapangan berlangsung cepat dan tepat.
Tim penyelamat saat ini terus berupaya menembus lokasi terdampak untuk memeriksa kondisi korban dan memantau perkembangan situasi yang masih dinamis.
Sementara itu Bupati Pasaman Barat Yulianto, saat menyalurkan bantuan langsung ke Jorong Limpato-Kinali, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk hadir sepenuhnya dalam penanganan bencana ini.
Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang, mengikuti arahan petugas di lapangan, serta menjauhi kawasan rawan longsor dan bantaran sungai.
Selain itu, Bupati juga meminta secara khusus kepada seluruh masyarakat yang tinggal di sekitar lereng perbukitan untuk melakukan evakuasi mandiri apabila cuaca semakin buruk, mengingat curah hujan masih tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan, mengamati tanda-tanda pergerakan tanah, dan segera melapor jika menemukan potensi bahaya.
“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Kami meminta warga yang tinggal di dekat lereng untuk tidak menunggu instruksi ketika kondisi hujan lebat. Segera cari tempat aman dan hindari area rawan. Tetap waspada, saling membantu, dan segera melapor apabila melihat gejala longsor atau kenaikan debit air,” tegas Bupati. (ssc/nir)