Fadli Zon Luncurkan Buku Kartu Pos Bergambar dari Fort De Kock dan Sekitarnya

Minggu, 03/08/2025 07:01 WIB
Wakil Bupati Ahmad Fadly menerima Buku Kartu Pos Bergambar dari Fort De Kock Padang dan sekitarnya tersebut dari Menteri Kebudayaan Fadli Zon

Wakil Bupati Ahmad Fadly menerima Buku Kartu Pos Bergambar dari Fort De Kock Padang dan sekitarnya tersebut dari Menteri Kebudayaan Fadli Zon

 

  •  

Tanah Datar, >sumbarsatu.com--Menteri Kebudayaan Republik Infonesia, Fadli Zon luncurkan buku Kartu Pos Bergambar dari Fort De Kock Padang dan Sekitarnya, Sabtu (02/08/2025) di Aia Angek Cottage Kecamatan X Koto.
 
Turut menyaksikan peluncuran buku tersebut, Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasco Ruseimy, serta Wakil Bupati Tanah Datar Ahmad Fadly, Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani, Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, Wakil Wali Kota Padang Panjang Allex Saputra, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Nurmatias, budayawan Taufik Ismail, Staf Khusus Menteri Kebudayaan Bidang Protokoler dan Rumah Tangga, Rachmanda Primayuda, Direktur Sarana dan Prasarana Kemenbud, Feri Arlius, Suryadi, dari Universitas Leiden, dan para budayawan dan seniman.
 
Buku tersebut merupakan buku yang kedua dari seri Kartu Pos Bargambar Hindia Belanda karya Fadli Zon & Mahpudi. Sebelumnya, Fadli Zon juga telah meluncurkan buku pertama berjudul Buitenzorg pada bulan Maret lalu.
 
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam sambutannya, menyampaikan sebelum adanya media sosial seperti WhatsApp, Twitter, atau Tiktok, kartu pos menjadi alat komunikasi yang populer pada masanya.
 
“Kartu pos bergambar ini, dulu dibuat agar menarik. Pesannya singkat (short message). Jadi ketika kita berada di suatu tempat, atau untuk menunjukkan saya sedang berada di sini, atau sedang kangen dan lain-lain, kita gunakan kartu pos ini,” ungkap Fadli Zon.
 
Dalam Buku Kartu Pos Bergambar Fort de Kock Padang dan Sekitarnya ini, memuat 205 kartu pos bergambar yang terbit pada masa Hindia Belanda. 
 
"Buku ini memuat gambar-gambar tentang pemandangan alam, manusia dan peradaban Sumatera Barat, khususnya dari wilayah Fort de Kock (Bukittinggi), Padang, dan beberapa daerah lainnya," ungkapnya.
 
Fadli mengatakan, buku ini menjadi sebuah dokumentasi sejarah dan kebudayaan yang sangat berharga. Pasalnya, gambar-gambar pada buku ini merupakan kartu pos dengan foto-foto tentang Sumatera Barat tempo dulu.
 
Adapun kartu pos tersebut merupakan kartu pos yang dibuat di zaman kolonial Belanda, yaitu tahun 1890 hingga tahun 1940. Namun, terdapat foto-foto tentang daerah Payakumbuh, Sawahlunto, Solok, Padang Panjang dan lainnya.
 
“Dengan hadirnya buku ini, kita dapat membayangkan suasana di awal-awal kemerdekaan dulu seperti apa, terutama di Sumatera Barat. Seperti kita tahu dari sejarah, namanya Fort de Kock itu dari nama Jenderal de Kock. Fort de Kock menjadi nama Bukittinggi di masa itu,” jelas Fadli Zon.
 
Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasco Ruseimy menyampaikan dari peluncuran buku kartu pos bergambar ini dapat menjadi memorial seperti apa gambaran-gambaran masa lalu yang juga mungkin bisa dirasakan seperti apa gambaran-gambaran yang ada pada kartu pos itu.
 
“Mungkin bisa menjadi memorial yang dapat dikenang, generasi-generasi senior dan juga bisa menjadi petunjuk arah bagi kita generasi muda, putra putri Minangkabau untuk melanjutkan pembangunan Sumatera Barat kedepannya kedepannya,”ucap Vasco.
 
Pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Ahmad Fadly juga menerima Buku Kartu Pos Bergambar dari Fort De Kock Padang dan sekitarnya tersebut dari Menteri Kebudayaan Fadli Zon. SSC/NC
 

 



BACA JUGA