Kota Solok, sumbarsatu.com— Volta Ahmad Jonneva menggelar pameran arsip dengan konsep kolase yang berjudul “Kami Pikir Seperti ini!” sejak tanggal 23-26 November 2024 di Rumah Tamera, Komunitas Gubuak Kopi, Kota Solok.
Pameran ini merupakan salah satu program bantuan pemerintah yang difasilitasi Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumatera Barat, Kementerian Kebudayaan.
“Pameran ini merupan refleksi ingatan masa lalu mengenai arsip kolonial Kota Solok tahun 1900-1950 dan diaktulisasaikan konteks hari ini. Refleksi ingatan masa lalu tentu menjadi sejarah yang membekas bagi masyarakat Kota Solok,” kata Volta Ahmad Jonneva.
Menurutnya, sejak zaman Kolonial Belanda, Sumatera Barat menjadi salah satu lumbung rempah di era itu. Di lain sisi semenjak penemuan batu bara di Sawahlunto, pembangunan jalur-jaur dagang seperti kereta api di Sumatera Barat diprioritaskan oleh Belanda.
“Ini juga menjadi titik berkembang pesatnya pembangunan di Sumarea Barat. Kita dapat melihat kejaayaan zaman itu dari arsip-arsip yang begitu baik pengelolaannya oleh Belanda,” tambahnya.
Dalam pameran ini dibahas arsip-arsip terkait kota dan kabupaten Solol dalam rentang waktu 1900-1950. Arsip-arsip ini akan direspons kembali ke dalam karya seni kolase dan dipamerkan untuk umum.
“Publikasi arsip dengan ‘cara yang berbeda’ merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan dan mendayagunakan arsip. Karena secara tidak langsung, publikasi arsip sebagai sosialisasi arsip untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan informasi yang terkandung dalam arsip. Arsip juga sebagai media promosi dan potensi khasanah kearsipan, serta mengajak masyarakat dan para pengguna untuk turut menjaga dan melestarikan warisan budaya kearsipan tersebut,” terang Volta Ahmad Jonneva.
Kegiatan pameran ini merupakan salah satu cara untuk mempromosikan dan memasyarakatkan arsip di tengah-tengah masyarakat. Kegiatan pameran ini juga akan meningkatkan pemahaman masyarakat dalam hal kearsipan dan mengenal khasanah arsip secara lebih mendalam.”
Sebagai seorang yang menggagas dan inisiaror, Volta Ahmad Jonneva berkolaborasi dengan Dika Adrian, M. Biahlil Badri, Riki Rahmad Dani, dan Zekalver Muharam.
Pameran ini bertujuan mengembangkan artistik dan membaca respons anak muda hari ini terkait dengan arsip dan dokumen sejarah.
“Pameran juga menghadirkan arsip-arsip pertanian dan lainnya sebagai media seni rupa dalam bentuk lainnya,” terangnya.
Ia berharap dari kegiatan ini memberikan dampak khususnya kepada pelaku seni,masyarakat, serta dan pihak terkait. SSC/AENW