Hendri Septa-Hidayat
Padang, sumbarsatu.com--Berikut diuraikan ketercapaian pembangunan fisik dan nonfisik semasa Hendri Septa dipercaya sebagai Wali Kota Padang (2019-2024).
Warga Padang sudah merasakan kemanfaatan dari pembangunan ini. Karena itu pula, sebagian besar warga Kota Padang kembali menginginkan Hendri Septa memimpin Kota Padang untuk periode lanjutan (2025-2030) yang kini berpasangan dengan Hidayat, sebagai calon Wakil Wali Kota Padang.
Ketercapaian pembangunan ini merupakan rekam jejak dan menjadi kerja nyata sebagai fakta dari kinerja Hendri Septa. Sementara dua pasang calon lainnya, terkesan enggan atau memang tidak ada yang bisa “dipalanggakkan” kepada warga Kota Padang apa saja yang pernah dilakukan dan bagaimana capaiannya sehingga saat debat publik 26 Oktober 2024 menampakkan kesan kehilangan akal saja, tak tahu apa yang mau disebut.
Jika pun ada yang dikatakan, cuma sebatas “akan…akan…kami akan…” saja. Sementara pasangan Hendri Septa-Hidayat sudah bicara konkretisasi, realisasi pembangunan, kualitas keketercapaiannya, dan tentu akan melanjutkannya, Di sinilah dua pasang calon lainnya itu tampak “melongo” saja ketika mendengar pemaparan dari Padang Hebat ini.
Berikut ketercapaian Pembangunan itu:
- Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Meningkat
Capaian terbaik Kota Padang menjadi kota peringkat ke-5 dengan sumber daya manusia (SDM) paling maju di luar Pulau Jawa berdasarkan IPM 2023.
IPM Kota Padang tahun 2021 adalah 82,90, tahun 2022 naik menjadi 83,29, dan kembali naik pada tahun 2023 menjadi 83,98. Capaian IPM tahun 2023 ini merupakan klasifikasi indeks sangat tinggi.
Angka ini menjadikan Kota Padang tertinggi IPM di Sumatera Barat, dan berada di atas IPM Provinsi Sumatera Barat (75,64) dan juga IPM nasional (74,39).
IPM yang meningkat semasa Hendri Septa sebagai Wali Kota Padang mengkonfirmasi ketersentuhan penduduk dapat dengan nudah mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendidikan, kesehatan, pendapatan dan sebagainya.
Pendidikan
Segi pendidikan adanya peningkatan angka harapan lama sekolah penduduk Kota Padang. Pada tahun 2022 berada pada angka 16,54 tahun, menjadi 16,56 tahun pada 2023. Kemudian rata-rata lama sekolah juga meningkay dari 11,60 tahun pada 2022 menjadi 11,62 tahun pada tahun 2023.
Keberhasilan pada aspek pendidikan ini karena program unggulan pembangunan ruang kelas baru (RKB) berjalan sukses dan malah melampaui target 500 unit RKB jadi 504 unit RKB dalam masa pembangunan jangka menengah Kota Padang 2019-2024 yang menargetkan 538 unit RKB.
Kesehatan
Aspek kesehatan, angka harapan hidup (AHH) penduduk Kota Padang juga terjadi peningkatan dari 73,71 tahun di tahun 2022 menjadi 74,94 pada tahun 2023. Capaian ini beririgan dengan percepatan penurunan stunting yang juga jadi prioritas nasional. Hendri Septa berhasil menurunkan angka stunting dari 20,92 persen pada 2019 menjadi 19,5 persen pada 2022. Pada tahun 2023 angkanya 16.00 persen dan 2024 ditarget penurunan menjadi 14.00 persen.
- Jumlah Penduduk Miskin Terendah 12 Tahun Terakhir
Persentase kemiskinan tahun 2023 di Kota Padang 4,17 persen, terendah dalam 12 tahun terakhir. Angka tersebut turun dari tahun sebelumnya (2022) 4,26 persen, dan 4,94 persen di tahun 2021. Capaian tahun 2023 tersebut melampaui target IKD pada Perubahan RPJMD Kota Padang 2019-2024, yaitu di angka 4,22 persen.
Dari indeks kedalaman kemiskinan, terjadi penurunan. Pada tahun 2022 berada di angka 0,61, turun menjadi 0,44 pada tahun 2023. Dari sisi indeks keparahan kemiskinan juga mengalami penurunan. Pada tahun 2022 0,13, turun menjadi 0,07 di tahun 2023.
Tingkat pengangguran terbuka juga mengalami penurunan secara signifikan. 13,37 persen pada tahun 2021, turun menjadi 11,69 persen di tahun 2022, dan kembali turun menjadi 10,86 persen pada tahun 2023.
Angka tersebut jauh melampaui target IKD Perubahan RPJMD Kota Padang 2019-2024, yakni 13,09 persen. Capaian 2023 tersebut juga telah melampaui target tahun 2024, yaitu 12,86 persen.
Penurunan signifikan ini dilakukan Hendri Septa dengan menggulirkan program antara lain pelatihan untuk calon tenaga kerja, penempatan tenaga kerja, dan program padat karya.
- Padang Kota Layak Huni
Pada 2023, index livability rata-rata Kota Padang 68,28 persen. Nilai indeks ini meningkat dari tahun 2022 (68,20 persen). Indeks ini menggambarkan Kota Padang merupakan kota yang nyaman sebagai tempat tinggal dan tempat untuk beraktivitas. Kelayakhunian Kota Padang sebagai kota yang nyaman didukung dengan pelaksanaan program prioritas pembangunan Kota Padang selama periode RPJMD Kota Padang 2019-2024 yang sukses dilaksanakan
Tahun 2019 -2023 telah terlaksana pembangunan dan pengembangan jalan kota sepanjang 78,44 km dan jalan lingkungan permukiman sepanjang 116,37 km, pengelolaan serta pengembangan sistem drainase dalam rangka mengurangi daerah genangan sepanjang 139,53 km.
Dari keseluruhan pembangunan jalan dan drainase serta pemeliharaannya, sampai tahun 2023 sudah mencapai 188,58 persen. Capaian ini dua kali lipat dari target yang ditetapkan dalam RPJMD .
- Penataan Moda Angkutan Umum
Beroperasinya Trans-Padang yang melayani 6 koridor di Kota Padang. Sampai dengan tahun 2023 Pemerintah Kota Padang telah berhasil menyediakan 6 koridor sesuai dengan yang ditargetkan dalam RPJMD Kota Padang tahun 2019-2024. Capaian yang sukses.
- Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
Progran yang dijalankan dengan konsepsi meningkatkan kualitas kebersihan kota seperti “Padang Bergoro”, pengerukan dan pembersihan Batang Arau.
- Pembangunan Taman Tematik
Tahun 2023, realisasi capaian pelaksanaan pembangunan taman mencapai sekitar 125 persen (target dalam RPJMD Kota Padang tahun 2019-2024 sebanyak 12 taman dan realisasi sampai tahun 2023 sebanyak 15 taman, melebihi target yang ditetapkan).
- Padang Bagoro
Program kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah melalui kegiatan gotong royong bersama masyarakat di lingkungan masing-masing, serentak se-Kota Padang setiap bulan. Program yang sudah dimulai sejak tahun 2022 tersebut diberi nama "Padang Bagoro."
Keberhasilan program “Padang Bagoro”, pada Februari 2024 lalu, Wali Kota Padang Hendri Septa, majalah Tempo memintanya memberikan apresiasi. Ia diberikan "privilege" untuk menceritakan dan mengekspresikan success story yang telah berhasil dilakukan melalui program Padang Bagoro, dan dimuat eksklusif di Majalah Tempo.
- Capaian Kinerja Makro
Selama 3 tahun terakhir (2021-2023) menunjukkan hasil positif. Pascapandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Kota Padang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. 3,65 persen di tahun 2021, naik menjadi 4,31 persen di tahun 2022, dan naik lagi menjadi 4,54 persen di tahun 2023. Capaian tahun 2023 tersebut melebihi target Pemerintah Kota Padang, sebagaimana yang tertuang pada Indikator Kinerja Daerah (IKD) Perubahan RPJMD Kota Padang 2019-2024 (Perda No. 8 Tahun 2021), yakni 4,43 persen.
- PDRB Per Kapita Naik Masuk dalam 8 Kota Besar di Luar Pulau Jawa
Dari sisi tingkat kesejahteraan masyarakat, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita atas dasar harga berlaku (ADHB)) Kota Padang juga mengalami peningkatan signifikan. Pada 2021 berasa di angka 70,88 juta naik menjadi 78,36 juta di tahun 2022, dan naik kembali menjadi 84,53 juta pada tahun 2023. Capaian tahun 2023 tersebut jauh malampaui target IKD pada Perubahan RPJMD Kota Padang 2019-2024, yaitu 77,23 juta, dan juga melampaui target tahun 2024, yakni sebesar 82,04 juta. Capaian ini mengantarkan Kota Padang sebagai kota ke-8 terbesar di luar Pulau Jawa.
- Ketersediaan Rumah Bersubsidi Lampau Target
Program perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) dijalankan sejak 2019. Sampai dengan tahun 2023 telah berhasil memfasilitasi penyediaan rumah bagi masyarakat berpengjasilan rendah (MBR) sebanyak 6503 unit rumah. Jumlah ini melampaui target dalam RPJMD 2019-2024 yaitu 5000 unit. Untuk RTLH, sejak 2019-2023, telah dilaksanakan perbaikan rumah tidak layak huni sebanyak 2076 unit.
- Pembangunan Ekonomi Kreatif
Pembangunan yang direalisasikan untuk menunjang program ini adalah meningkatkan prasarana perdagangan di Pasar Raya serta pasar-pasar satelit. Saat ini sedang dibangun Pasar Raya Fase VII. Juga diperkuat dengan kehadiran Bagindo Aziz Chan Padang Youth Center. Ruang publik lapangan Tugu Apeksi sebagai Galanggang Sumarak Rang Mudo Kota Padang. Ini tugu Apeksi pertama di Indonesia.
- Kualitas Pengelolaan Pariwisata
Sektor ini sudah dilakukan pengembangan dengan mutu tata kelola pariwisata dengan melibatkan publik. Partisipasi masyarakat jadi kunci. Dikembangkan Kawasan Wisata Terpadu Gunung Padang, Pulau-pulau Kecil, dan Wilayah Timur Kota Padang. Selain itu, didorong sektor swasta untuk melakukan penyediaan sarana prasarana pendukung seperti hotel dan restoran yang representatif di kawasan destinasi Kota Padang.
- Kawasan Wisata Terpadu Gunung Padang
Pengembangan Kawasan Wisata Terpadu Gunung Padang berkorelasi erat dengan wisata ekonomi 11 kampung tematik. Programnya lebih menekankan pada kerja kolaborasi lintas sektor. Sejak tahun 2021, capaian dari pembangunan Wisata Terpadu ini cenderung meningkat.Pada tahun 2021, terealisasi 42 persen, 60,1 persen pada 2022, dan 77,07 persen pada tahun 2023. Ditargetkan pada 2024 mencapai 100 persen.
- Kawasan Wilayah Timur Kota Padang
Pengembangan kawasan wisata wilayah timur ini dengan membaginya menjadi tiga klaster. Klaster 1 Taman Hutan Raya Bung Hatta, klaster 2, kawasan Lubuk Minturun, Kuranji dan Nanggalo, dan klaster 3 kawasan Bungus Teluk Kabung.
Ada 4 kawasan prioritas dikembangka, yaitu kawasan Goa Kelelawar, Tampuruang dan Kampung Adat, dan Agrowisata. Prioritas ini tercatat dalam target RPJDM Kota Padang 2019-2024 dan telah terealisasi 100 persen.
- Membangun Kampung Tematik
Hendri Septa sukses kampung tematik yang berada di 11 kelurahan di 11 kecamatan di Kota Padang. Tujuan utamanya membangkitkan wisata dan perekonomian masyarakat. Program ini mendapat sambutan hangat masyarakat. Semasa Hendri Septa, program kampung tematik ini sudah terealisasi 100 persen sesuai dengan yang diamanahkan RPJMD 2019-2024.
Kampung tematik itu adalah Kampung Adat (Kuranji), Kampung Manggis
(Pauh), Kampung Kerajinan Daur Ulang Sampah dan Seribu Keripik (Lubuk Kilangan),
Kampung Wisata Alam Bukit Nobita (Lubuk Begalung), Kampung Wisata Alam Bukit Matoa (Padang Selatan), Kampung Elo Pukek (Padang Barat), Kampung Akrilik (Padang Utara), Kampung Wisata Sejarah Lubang Japang (Nanggalo), Kampung Nelayan Bestari (Koto Tangah), Kampung Ikan Hias (Bungus Teluk Kabung), dan Kampung Eko Enzim (Padang Timur).
- Sentra Rendang
Sentra Rendang berada di kawasan Lubuk Buaya, Koto Tangah sudah rampung dan sudah dimanfaatkan masyarakat Kota Padang. Tujuan dibangunnya Sentra Rendang untuk mendukung pemberdayaan potensi dan peningkatkan produksi bagi industri kecil menengah (IKM) rendang yang jumlahnya di mencapai 86 IKM. Sentra Rendang hadir dengan peralatan yang modern
- Gedung Bagindo Aziz Chan Young Center
Tujuan pembangunan Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center untuk pengembangan ekonomi kreatif yang potensinya cukup besar. Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center diproyeksikan sebagai ruang public untuk menyatunya gagasan-gagasan kreatif dari pelbagai komunitas-komunitas anakmuda di Kota Padang. Gedung ini dilengkapi dengan fasilitas sarana-prasarana penunjang produk industri kreatif yang dihasilkan pelaku usaha kecil dan menengah.
- Pembangunan Kantor DPRD Kota Padang
Pembangunan gedung-gedung pemerintahan yang terintegrasi merupakan perwujudan dari misi 7 sebagai upaya peningkatan kualitas tata kelola dengan pelayanan publik yang prima, terpusat dan terintegrasi. Pemerintah Kota Padang terus mengembangkan kawasan pusat perkantoran Balai Kota Padang di Aia Pacah. Gedung ini telah digunakan pada Sidang Paripurna DPRD Padang pada Senin, 7 Agustus 2023.
19. Terminal Aia Dingin
Terminal Anak Aia adalah terminal bertipe A yang mulai dioperasikan sejak Oktober 2021 di Batipuh Panjang, Koto Tangah, Kota Padang. Terminal ini menjadi terminal bus utama di Kota Padang menggantikan Terminal Lintas Andalas dan Terminal Bengkuang.
Letak terminal ini berdekatan dengan Pasar Lubuk Buaya dan halte kereta api Lubuk Buaya. Selain itu, terminal ini berjarak sekitar 9 km dari Bandara Internasional Minangkabau dan 3,5 km dari gerbang Jalan Tol Padang–Pekanbaru. Terminal ini juga dapat diakses menggunakan bus TransPadang koridor Anak Air–Teluk Bayur (via Jalan By Pass). Terminal seluas 2,7 hektare dapat menampung hingga 17 rute trayek Antar-Kota, Antar-Provinsi/AKAP, 59 rute trayek bus Antar-Kota Dalam Provinsi/AKDP dan 1 lintasan BRT dan 78 angkutan kota dan mampu menampung 1.752 penumpang.
- Indeks Kemudahan Berusaha
Indeks kemudahan berusaha di Kota Padang hingga September 2023 tercapai 80,17 dan tahun 2024 dipasang target 100 persen tuntas.
- Betonisasi Jalan Lingkungan, Pengaspalan dan Pelebaran Jalan
Salah satu program unggulan yang paling sukses dan capaiannya melampuai target yang direncanakan. Pada tahun 2021, capaiannya dari target yang direncanakan 55,55 persen, dan menanjak drastis pada 2022 menjadi 112,68 persen. Pada 2023 naik melebihi target, yakni 158,97 persen, dan tahun 2024 diperkirakan 129.80 persen.
- Perbaikan Drainase dan Pengendalian Banjir Terpadu
Dalam RPJMD 2019-2024 ditargetkan pembangunan drainase baru kota sepanjang 15,5 kilometer. Sampai tahun 2023 yang dibangun sudah mencapai 117 persen dan ini jauh melampaui target. Tahun 2022, drainase baru kota dibangun sepanjang 12,81 kilometer. Tahun 2023 penambahan sepanjang 2,6 kilometer dan masih dilanjutkan lagi sepanjang 2,6 kilometer pada tahun 2024. Keseluruhan drainase baru kota yang dibangun sampai dengan tahun 2024 sepanjang 18,01 kilometer.
Untuk drainase baru lingkungan capaian 108 persen. Target RPJMD 2019-2024 sepanjang 10 kilometer. Keseluruhan pembangunan drainase baru lingkungan sampai 2024 sepanjang 10.818 kilometer.
- Pesantren Ramadan
Hingga tahun 2023 program unggulan ini sudah tuntas dikerjakan dengan capaian 102,3 persen. Pada tahun 2021 terealisasi sebesar 57,68 persen karena pandemi Covidi-19, lalu dirampungkan menjadi 102,3 persen di tahun 2022 dan 2023. Hendri Septa juga menaruh perhatian mengembangkan kegiatan wirid remaja, seni budaya dan olahraga secara berkelanjutan.
- Program Tahfiz Semasa kepemimpinan Hendri Septa, Kota Padang melakukan terobosan dan membuat sejarah dengan meluncurkan program Tahfiz SMP Kota Padang. Program ini telah berhasil mewisuda sebanyak 1.063 penghapal Alquran. Para tahfiz itu berasal 43 SMP Negeri dan 10 SMP Swasta di Kota Padang. Hendri Septa juga menginisiasi mewajibkan siswa SD hingga SMP tahfiz minimal 1 juz Alquran.
- Selasa Sabana Minangkabau
Hendri Septa melakukan terobosan yang kreatif. Kali ini terkait dengan tata krama, sopan santun, etika, norma-norma keminangkabauan yang dimasukkan dalam pembelajaran untuk jenjang PAUD, SD, dan SMP. Pembelajaran muatan lokal keminangkabauan ini diajarkan setiap hari Selasa menjadi warna baru dalam dunia pendidikan di Kota Padang sehingga semakin meneguhkan eksistensi Kota Padang sebagai kota yang menjunjung tingggi ABS-SBK.
- Terkoneksi TransPadang
TransPadang sebagai angkutan publik yang ramah hingga tahun 2023 6 koridor sudah dilewati TransPadang. Ini artinya target pada RPJMD 2019-2024 sudah tuntas dan terealisasi 100 persen lebih cepat 1 tahun dari rencana. TransPadang memiliki armada sebanyak 70 unit bus.
- Ruang Kelas Baru
Pembangunan ruang kelas baru (RKB) berjalan sukses dan malah melampaui target 500 unit RKB jadi 504 unit RKB dalam masa pembangunan jangka menengah Kota Padang 2019-2024 yang menargetkan sebanyak 538 ruang kelas baru, sudah diwijudkan 110 persen oleh Wali Kota Padang Hendri Septa. Pemenuhan sekolah satu sif tingkat SD dan SMP sudah bisa disrasakan siswa di Kota Padang.
- Ruang Interaksi dan Rekreasi Warga
Taman Kota di setiap kecamatan dihadirkan sebagai ruang publik bersama untuk masyarakat dan lingkungan. Kehadiran taman-taman kota ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan warga. Selain itu, taman kota dapat membantu mengurangi polusi udara dan suara. Sebanyak 14 taman kota telah dibangun, yaitu Taman Sawahan Timur; Taman Parupuk Tabing; Taman Gurun Laweh Nan XX, Taman Tugu Apeksi; Taman KPIK (Taman Sehat); Taman Tugu Selamat Datang (Taman Edukasi); Taman Seberang Padang; Taman Youth Center; Taman Nanggalo (Taman Bermain); Taman Nanggalo (Taman Keluarga); Taman Pauh (Taman Bermain Edukasi Anak); Taman Balai Basuo (Taman Silaturahmi); Taman Bungus Teluk Kabung; Taman Kuranji.
- Padang Beltline
Padang Beltline merupakan konsep strategis bentuk pengembangan pembangunan Kota Padang yang saling terkonektif dan terintegrasi antarkawasan dan destinasi. Padang Beltline merupakan konsep yang diturunkan melalui kebijakan Pemerintah Kota Padang yang tujuan utamanya menghubungkan, mengoneksikan antarwilayah di Kota Padang untuk percepatan pengembangan potensi, aktivitas sosial, ekonomi dan budaya dengan mengintegrasikan program kegiatan lintas sektor dengan keterlibatan partisipasi aktif masyarakat di wilayah Kota Padang bagian barat dan timur.
- Pasar Raya Padang Fase VII
Pembangunan Pasar Raya Fase VII berawal dari inisiatif Pemerintah Kota Padang dengan mengajukan usulan pembangunannya pada tahun 2021 kepada pemerintah pusat dan menyetujuinya. Kini pembangunan Pasar Raya Fase VII hampir selesai. SSC/MN