Pran Kittivorapat
Hongkong, sumbarsatu.com—Universitas Cina Hong Kong (CUHK) dengan bangga mengakui pencapaian luar biasa dari Pran Kittivorapat, anggota Kelas 2024, yang telah membedakan dirinya di bidang “Kecerdasan Buatan: Sistem dan Teknologi” (AISTN) sekaligus memberikan kontribusi signifikan terhadap komunitas universitas yang dinamis.
Berasal dari Thailand, Pran Kittivorapat memilih CUHK karena program-programnya yang mutakhir dan lingkungan multikultural. Perjalanan akademisnya dalam bidang Kecerdasan Buatan, khususnya dalam konsentrasi pemrosesan multimedia cerdas, telah membekalinya dengan keahlian yang kuat dalam bahasa pemrograman seperti C, C++, Java, JavaScript, Python, HTML, React Native, dan SQL.
Semangat Pran untuk berinovasi terbukti dalam kursus berbasis proyek tempat ia mengeksplorasi aplikasi AI di berbagai bidang seperti analisis sentimen dan klasifikasi genre musik.
Prestasi Pran adalah bukti keunggulan program Kecerdasan Buatan: Sistem & Teknologi (AISTN) CUHK, yang menduduki peringkat #3 secara global dan #1 di Hong Kong untuk Kecerdasan Buatan, menurut Universitas Global Terbaik menurut Subjek 2023 dari US News and World Report.
Program AISTN di CUHK dirancang untuk membekali siswa dengan keterampilan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem AI yang mampu menganalisis, bernalar, dan menyimpulkan pengetahuan dari kumpulan data besar. Kurikulum didasarkan pada fondasi matematika, ilmu dasar, struktur data, statistik, dan algoritma yang ketat, sambil juga menawarkan pengalaman praktis dalam sistem komputasi skala besar, pembelajaran mesin, pemrosesan bahasa alami, dan banyak lagi.
Dengan empat aliran khusus untuk dipilih—termasuk Kecerdasan Biomedis dan Manufaktur Cerdas dan Robotika—siswa dipersiapkan untuk menerapkan AI di berbagai bidang seperti keuangan, kedokteran, robotika, dan telekomunikasi, mengatasi tantangan teknologi dan implikasi etis dari inovasi AI.
Pengaruh Pran meluas jauh melampaui akademisi. Dia memainkan peran penting dalam menyelenggarakan acara-acara seperti kontes regional International Collegiate Programming Contest (ICPC) dan Konser Fakultas Tahunan, yang melibatkan fakultas dan rekan-rekan.
Kepemimpinannya semakin diakui melalui Beasiswa Besar Kunkle dan Pommerenke yang bergengsi, yang diberikan kepada empat mahasiswa terbaik dalam kelas kelulusan yang beranggotakan lebih dari 800 orang.
Pran juga membuat langkah signifikan dalam membangun komunitas, khususnya dalam komunitas mahasiswa internasional dan mahasiswa Thailand di CUHK.
Ia mendirikan Asosiasi Mahasiswa Thailand di Hong Kong dan Makau, meluncurkan inisiatif untuk mendukung mahasiswa internasional yang datang, dan berperan penting dalam membina lingkungan yang ramah bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang.
Selama tahun ketiganya, Pran memperluas wawasannya melalui program pertukaran di Universitas Korea, tempat ia mengeksplorasi teknologi Machine Learning dan Data Science tingkat lanjut.
Pengalaman praktisnya semakin diperkaya oleh magang di Preface, sebuah perusahaan EdTech yang berbasis di Hong Kong, tempat ia mengembangkan keterampilan teknis dan bisnis utama.
Saat Pran mempersiapkan diri untuk lulus, ia merenungkan pengalaman dan peluang tak ternilai yang diberikan CUHK, memberdayakannya untuk memimpin dan berinovasi di dunia yang berubah dengan cepat. Rencana masa depannya termasuk membimbing generasi mahasiswa berikutnya dan melanjutkan kontribusinya kepada komunitas global. SSC/REL