Padang, sumbarsatu.com—Hendri Septa sukses menghadirkan kampung tematik yang berada di 11 kelurahan di 11 kecamatan di Kota Padang. Ia juga berhasil menggerakkan potensi ekonomi dan sosial masyarakat di kawasan wisata terpadu Gunung Padang. Nadi ekonomi pun berdenyut.
Tujuan utama pembangunan kampung tematik yang disesuaikan dengan potensinya dan kawasan terpadu Gunung Padang diharapkan amendorong dan membangkitkan wisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Program ini mendapat sambutan hangat masyarakat Kota Padang. Semasa Hendri Septa menjabat Wali Kota Padang (2021-2024), program kampung tematik ini sudah terealisasi 100 persen sesuai dengan yang diamanahkan RPJMD 2019-2024.
Kampung tematik itu adalah Kampung Adat (Kuranji), Kampung Manggis (Pauh), Kampung Kerajinan Daur Ulang Sampah dan Seribu Keripik (Lubuk Kilangan), Kampung Wisata Alam Bukit Nobita (Lubuk Begalung), Kampung Wisata Alam Bukit Matoa (Padang Selatan), Kampung Elo Pukek (Padang Barat), Kampung Akrilik (Padang Utara), Kampung Wisata Sejarah Lubang Japang (Nanggalo), Kampung Nelayan Bestari (Koto Tangah), Kampung Ikan Hias (Bungus Teluk Kabung), dan Kampung Eko Enzim (Padang Timur).
“Pengembangkan kawasan wisata terpadu berkorelasi sangat erat dengan wisata ekonomi 11 kampung tematik. Programnya lebih menekankan pada kerja kolaborasi lintas sektor. Dan menggali potensi dan kekhasan di titik kampung tersebut, dan temanya kita sesuaikan dengan potensi sumber daya alam, social dan budayanya,” tulis Hendri Septa dalam buku berjudul “Capaian Pembangunan Kota Padang dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2019-2024”.
Sementara kampung tematik terus digerakkan, Pemerintah Kota Padang, tambahnya, tetap melanjutkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan pariwisata yang nyaman dan berkesan dengan program Wisata Terpadu Gunung Padang, Pulau-pulau Kecil, dan Wilayah Timur Kota Padang.
“Sejak tahun 2021 hingga 2023, capaian dari pembangunan Wisata Terpadu ini cenderung meningkat dan berdampak positif bagi masyarakat,” jelas Hendri Septa yang akan melanjutkan program pembangunan yang telah dijalankan dengan baik sebelumnya ketika diberi amanah memimpin Kota Padang lima tahun ke depan.
Dari data terlihat kemajuannya. Pada tahun 2021, terealisasi 42 persen, 60,1 persen pada 2022, dan 77,07 persen pada tahun 2023. Ditergetkan pada 2024 mencapai 100 persen.
Adapun pembangunan yang telah dikerjakan Pemerintah Kota Padang antara lain saluran drainase, taman, penyediaan tempat sampah di pantai Air Manis, pembuatan plank informasi, memasang CCTV dan penyediaan tempat dan kontainer sampah di Pantai Padang.
Pemerintah Kota Padang selalu mendorong keterlibatan BUMN dalam membangun penyediaan sarana dan prasarana pendukung pariwisata, seperti PLN, Semen Padang, pihak bank, dan lainnya.
Belakangan, dikembangkan beberapa beberapa potensi baru cagar budaya yang bisa menjadi tujuan wisata, yaitu Pabrik Semen Padang Indarung I. Pada 27 Februari 2023, Kementarian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI menetapkan Kawasan Cagar Budaya Pabrik Indarung I Semen Padang sebagai Cagar Budaya Peringkat Nasional.
Pabrik Indarung I Semen Padang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia dan di Asia Tenggara yang di dalam kawasannya juga terdapat PLTA Rasak Bungo. Saat ini Pemerintah Kota Padang bersma Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Pusat mengajukan kawasan ini masuk ke dalam World Heritage dari UNESCO. SSC/*