OLEH Indra Martini, Wartawan sumbarsatu.com
SEBEGITU susahkah mengurus Kota Payakumbuh, sehingga dalam waktu 2 tahun sudah 3 orang yang menjadi Penjabat ( (Pj) Wali Kota. Penjabat terakhir hanya berusia 8 bulan saja. Iba juga kita dengan Pj terakhir, banyak rumor dan spekulasi yang beredar mengapa masa jabatannya sangat singkat. Macam-macam sajalah pendapat, sesuai kapasitas masing-masing orang.
Diamati dari beberapa tahun ke belakang, sebetulnya menjadi kepala daerah di Kota Gelamai ini, tidaklah terlalu sulit. Sayangnya, kepala daerahnya saja yang suka menyulit-nyulitkan diri dengan ekspetasi yang beragam. Ada yang berniat membuat lapangan kapa tabang, masjid agung, hotel berbintang yang semuanya iti tidak lebih dari omong kosong jika dilihat dari potensi daerah dalam segala hal.
Semestinya, ini bocoran bagi yang berminat menjadi kepala daerah di kota ini, Anda harus mengosongkan pikiran Anda terlebih dahulu terhadap rencana. Anda selami Kota Payakumbuh, amati, buat peta persoalan, dari sinilah Anda mulai berjalan.
Seperti saat ini, Payakumbuh sedang bermasalah dalam pengelolaan sampah, jangan Anda cerita pula soal membangun bioskop representatif, misalnya. "Ndak nyambung". Payakumbuh bermasalah dalam tata ruang, jangan anda bercerita pula tentang rencana akan membangun hotel bintang 5. Dan lain sebagainya. Inilah yang saya sebut, kepala daerah di Payakumbuh 20 tahun belakangan banyak yang salah kakok dan salah baok.
Secara internal organisasi pemerintahan, kepala daerah selama ini banyak yang salah baok. Sudah jelas-jelas kemampuan pejabat dan birokrat hanya 3 tapi diberi tugas dan tanggung jawab yang bernilai 9. Ada pihak yang pandai maopok Anda anggap teman dan yang suka kritik Anda anggap lawan, kacaunya, Bang! Dan apa susahnya mengganti pejabat dan birokrat yang tidak kompeten.
Hentikanlah menjadi kepala daerah yang salah kakok dan salah baok. Pentingkanlah kemajuan daerah dengan memetakan persoalan Payakumbuh secara baik. Selamat bekerja bagi Pj Payakumbuh yang baru! ***
