
Padang Panjang, sumbarsatu.com—West Sumatera Film Festival (WSFF) 2024, merupakan festival film terbesar yang akan mengguncang para sineas di Sumatera Barat. West Sumatera Film Festival (WSFF) 2024 juga aktif membuat kegiatan-kegiatan yang mendukung perkembangan perfilman Sumatera Barat. Salah satunya, dengan menghadirkan rangkaian roadshow Road to WSFF 2024.
Roadshow yang diselenggarakan dalam rangka menyambut penyelenggaraan West Sumatera Film Festival (WSFF) 2024 yang nantinya akan dilaksanakan pada 14 -16 Juni di Bioskop Eri Bukttinggi.
Roadshow di Kota Hujan ini diadakan pada Rabu, 1 Mei 2024 di Menyala Coffee. Diadakan mulai 16.00 hingga 21.00 WIB, acara ini mendapatkan antusiasme yang sangat ramai dari para sineas, pelajar hingga mahasiswa. Dalam acara ini ada dua sesi yang dihadirkan, dan di tiap sesinya memiliki animo yang sama-sama luar biasa. Kedua sesi tersebut antara lain, sesi diskusi dan sesi kedua yang dilaksanakan pada malam hari yaitu Talkshow serta pemutaran film.
Di sesi pertama dalam diskusi bertema "Festival Film: Wadah Interaksi Masyarakat dan Industri Film" sukses memberikan banyak sekali insight bagi peserta yang hadir. Brave Jousant, Festival Director WSFF 2024 sebagai pemantik membongkar bagaimana dampak dari festival film ke UMKM tempat daerah festival itu sendiri dilaksanakan.
Dan festival film sebagai wadah untuk pelaku film saling bertemu dan mengenal satu sama lain yang tidak menutup kemungkinan akan lahir film-film lainnya dari kolektifitas, dari perbincangan bersama Ella Angel, Praktisi dan Akademisi Film, mereka sama-sama berharap melalui festival film ini budaya menonton dan kualitas film yang dihasilkan meningkat.
“Semoga insan perfilman di Sumatera Barat bisa melihat secara positif West Sumatera Film Festival, dan dapat mengambil pembelajaran untuk terus meningkatkan kualitas film yang di hasilkan, serta dapat menjalin kerjasama antar sesama filmmaker dan penikmatnya.” Jelas Brave Jousant.
Sementara itu, di sesi kedua, Ella Angel tak kalah semangat membagikan pengalamannya sebagai praktisi dan akademisi film. Pada akhir tahun 2017 Ella Angel bersama Relarugi Foundation memproduksi sebuah film fiksi pendek yang berjudul AMAK. Film AMAK berhasil menjadi nominasi pada beberapa ajang penghargaan film di antaranya pada tahun 2017 Festival Film Indonesia, Bandung Independent Film Festival, Andalas Film Exibition, Piala Maya dan menjadi pemenang di Jogja Film Academy pada kategori film fiksi pendek umum dan Panasonic Young Film Maker 2017 pada kategori Best Picture.
Pada tahun 2018, AMAK juga berhasil menjadi salah satu dari 6 nominasi film pendek untuk ajang internasional FSAI 2018. Selanjutnya, AMAK meraih 3 nominasi di Festival Film Lampung 2018, yaitu Film Terbaik, Sutradara Terbaik dan Editor Film Terbaik. dan juara kedua Best Picture di Festival Film Pendek Bandung.
Ella Angel, kelahiran Padang Panjang, Sumatera Barat ini menceritakan melalui festival film juga ia bertemu dengan perantau-perantau minang yang ada di Singapore. Ia juga menceritakan festival film sangat berdampak hingga banyak membawa ia ke berbagai daerah di Indonesia.
Keseruan di dua sesi diskusi dilanjutkan dengan pemutaran film AMAK karya Ella Angel. Di mana acara pemutaran film ini ditutup oleh Venisa Armasha sebagai pembawa acara berlangsung dengan meriah, kesuksesan acara ini sejalan dengan harapan TIM WSFF 2024 yang menghadirkan roadshow ini sebagai wadah bagi para pencinta film, pembuat film, dan praktisi industri kreatif di seluruh Indonesia, khusunya Sumatera Barat untuk berkumpul, berbagi pengalaman, serta mendiskusikan isu-isu terkini dalam perfilman.
Terakhir, Venisa Armasha menghimbau para sineas lokal untuk bergabung merayakan kemajuan sinematik Sumatera Barat dan menghargai bakat-bakat lokal yang menginspirasi. SSC/ARA