Kota Wisata Bukittinggi, Antara Pesona dan Tantangan Lingkungan

-

Senin, 25/12/2023 05:56 WIB
Sampah di kawasan Jam Gadang Bukittinggi

Sampah di kawasan Jam Gadang Bukittinggi

OLEH Muhammad Hafizd Putradika (Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Andalas)

KOTA BUKITTINGGI terletak di Provinsi Sumatera Barat telah lama dikenal sebagai destinasi wisata yang menarik. Dengan keindahan alamnya, warisan budayanya, dan landmark ikoniknya, seperti Jam Gadang dan Pasa Ateh, Bukittinggi telah berhasil menarik perhatian wisatawan dari berbagai penjuru. Namun, di balik pesona sebagai kota wisata, terdapat persoalan mendalam terkait manajemen lingkungan dan pengelolaan fasilitas umum.

Salah satu permasalahan serius yang menghantui Bukittinggi adalah masalah sampah. Kawasan sekitar Jam Gadang dan Pasa Ateh, yang seharusnya menjadi titik fokus pariwisata, malah terkena dampak buruk dari jumlah pedagang yang tidak terkendali. Sampah berserakan di mana-mana, menciptakan pemandangan yang jauh dari gambaran kota wisata yang bersih dan indah.

Ketidakpedulian terhadap kebersihan ini tidak hanya merugikan estetika kota, tetapi juga berpotensi merugikan kesehatan masyarakat. Sampah yang berserakan dapat menjadi tempat berkembang biaknya penyakit dan merugikan lingkungan sekitarnya.

Dalam menghadapi masalah ini, pihak berwenang perlu memperketat pengawasan terhadap pedagang, memberikan edukasi terkait manajemen sampah, dan membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif.

Ketidakpedulian terhadap kebersihan tidak hanya terbatas pada masalah sampah, namun juga mencakup kondisi lingkungan secara keseluruhan. Banyaknya dinding dan fasilitas umum yang tercatat dengan grafiti atau tulisan-tulisan yang merusak, membuat citra kota semakin tergerus.

Lingkungan yang kotor dan tidak terawat dapat memberikan kesan negatif kepada wisatawan yang datang, bahkan bisa membuat mereka enggan untuk kembali. Penting untuk mengembangkan program pemeliharaan lingkungan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat dan melibatkan instansi terkait. Menciptakan rasa memiliki terhadap lingkungan sekitar dapat menjadi kunci untuk menjaga kebersihan dan keindahan kota.

Bukittinggi juga dihadapkan pada masalah sosial yang cukup serius, yaitu tingginya jumlah pengemis jalanan dan pengamen. Meskipun sudah disiagakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan dinas terkait, tetapi belum terlihat adanya solusi yang efektif. Pengemis jalanan dan pengamen tidak hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga memberikan kesan negatif terhadap citra kota sebagai destinasi wisata yang aman dan nyaman.

Dalam menghadapi tantangan ini, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga sosial, dan masyarakat setempat. Program rehabilitasi sosial, pelatihan keterampilan, dan peningkatan pengawasan oleh aparat keamanan dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini.

Masalah pungutan liar atau pungli yang terjadi di ruang publik juga perlu menjadi perhatian serius. Praktik ini tidak hanya merugikan wisatawan, tetapi juga menciptakan ketidaknyamanan bagi masyarakat setempat. Pihak berwenang perlu meningkatkan pengawasan dan memberlakukan sanksi tegas terhadap oknum yang terlibat dalam pungli.

Penggunaan teknologi seperti CCTV dan laporan melalui aplikasi mobile dapat membantu dalam mendeteksi dan menanggulangi praktik pungli. Selain itu, perlu adanya edukasi kepada masyarakat untuk tidak memberikan uang kepada para pungli dan melaporkan kejadian yang mereka saksikan.

Penting untuk melibatkan masyarakat setempat dalam proses perubahan. Program edukasi dan sosialisasi yang melibatkan warga dapat membantu menciptakan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan ketertiban di kota. Masyarakat juga dapat berperan aktif dalam pengawasan dan melaporkan pelanggaran yang terjadi di sekitar mereka.

Dalam mengatasi tantangan yang dihadapi Bukittinggi sebagai kota wisata, kerjasama antara pemerintah daerah, lembaga sosial, pelaku usaha, dan masyarakat setempat sangat diperlukan. Dengan pendekatan yang komprehensif dan kesadaran bersama akan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial, Bukittinggi dapat mempertahankan pesonanya sebagai kota wisata yang ramah dan berkelanjutan. *



BACA JUGA