Buya Syafi'i Ma'arif dan Kabupaten Sijunjung

MENYUSURI JEJAK LIMA DAERAH DAPIL VI DPRD SUMBAR

Jum'at, 08/12/2023 11:16 WIB

 
OLEH Sondri Datuak Kayo (Caleg DPRD Provinsi Sumbar Dapil VI dari Partai Hanura)
 
Kabupaten Sijunjung dulunya berasal dari Kabupaten Sawahlunto Sijunjung yang wilayahnya meliputi Sawahlunto, Sijunjung dan Kabupaten Dharmasraya sekarang. Kemudian daerah itu dimekarkan menjadi dua kabupaten dan satu kota. Kabupaten Sijunjung sekarang ini berpusat di Muaro Sijunjung.
 
Sondri Datuak Kayo 
 
Beberapa hal yang akan diingat orang tentang daerah ini. Di antaranya terdapat potensi dan usaha penambangan emas di sini. Daerah ini juga terdapat perkebunan tanaman tua seperti sawit, karet dan gambir sebagaimana Dharmasraya. Belakangan juga diketahui adanya wisata alam seperti kawasan Silokek.
 
Setelah pemekaran dulunya, tak banyak kemajuan berarti kabupaten ini. Pusat kabupaten juga tidak terlalu berkembang atau tak terlihat sesuatu perubahan yang menarik perhatian.
 
Bentangan dan kekayaan alam  yang  luas sebenarnya merupakan potensi yang cukup bagus untuk bergerak maju. Tapi kenyataannya kabupaten ini terlihat begitu-begitu saja.
 
Hal lainnya yang akan mengingatkan orang akan kabupaten ini adalah tempat kelahiran seorang tokoh dan sekaligus ulama besar Buya Syafi'i Ma'arif. Buya Syafi'i Ma'arif kelahiran Sumpur Kudus ini selain pernah menjadi Ketua PP Muhammadiyah juga merupakan sosok negarawan yang hidupnya sederhana, memiliki prinsip hidup yang kuat. Kalau boleh dikatakan beliau adalah sisa-sisa tokoh nasional masa lalu dari Minangkabau. Mewarisi prinsip hidup sederhana dan bersikap sebagai seorang negarawan sebagaimana H Agus Salim, Bung Hatta, Sutan Syahrir dan lainnya.
 
Seorang tokoh berjiwa besar yang melihat Indonesia secara komprehensif dan tidak dari sudut pandang fanatisme entitas, ideologi dan agama tertentu saja. Tanpa tokoh-tokoh besar seperti beliau, Indonesia bisa berkeping-keping dan masuk pada zona intoleransi. Padahal bangsa Indonesia dibangun dari keberagaman yang butuh diayomi dengan sikap seorang negarawan sejati.
 
Buya Syafi'i Ma'arif tumbuh dari tradisi dan lingkungan keluarga Muhammadiyah dan Minangkabau yang kemudian merantau selayaknya anak laki-laki Minangkabau. Bertarung di perantauan dan menjadi intelektual berpikiran moderat yang kemudian mampu berada di tataran panutan masyarakat Indonesia.
 
Saat ini tak ada lagi kita lihat sosok tokoh nasional dari Minangkabau atau Sumatra Barat yang sekaliber itu. Tentu bukan watak orang Minangkabau bersikap patronklan dan mengkultuskan tokoh-tokoh besar dari daerah ini. Tapi setidaknya nama besar beliau akan lebih mudah diingat dan jadi pembeda kehadiran kabupaten Sijunjung di antara ratusan kabupaten di Indonesia. Jika bangsa Indonesia memiliki seorang negarawan sekaliber Buya Syafi'i Ma'arif, maka takdir Allah Swt beliau dilahirkan di satu kampung yang berada di wilayah Sijunjung.
 
Selayaknya pemerintah kabupaten dan tokoh-tokoh masyarakat Sijunjung mendorong terbentuknya satu institusi pendidikan yang dengan menggunakan ikon nama Buya Syafi'i Ma'arif. Membuat satu model pendidikan yang akan melahirkan generasi emas Sinjunjung. Mampu meniru semangat dan kalau bisa menyamai spirit perjuangan serta dedikasi kebangsaan serta karakter unggul yang dimiliki Buya Syafi'i Ma'arif.
 
Institusi pendidikan itu tidak mesti di Sumpur Kudus. Bisa saja dibangun di kawasan yang bisa diakses dari berbagai daerah. Sebuah komplek pendidikan yang akan menjadi ikon dan magnet tersendiri bagi kabupaten Sijunjung. Sembari terus mendorong lahirnya generasi unggul seperti Buya Syafi'i Ma'arif. *



BACA JUGA