Zulhasril Nasir Setuju Guru Jadi Presiden

-

Senin, 14/08/2023 17:19 WIB
Zulhasril Nasir

Zulhasril Nasir

Jakarta, sumbarsatu.com– Guru Besar di Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politi(FISIP UI) Prof Drs Zulhasril Nasir, M.Si, Ph.D menanggapi positif jika seorang guru menjadi Presiden.

“Banyak hal yang positif jika Anies Baswedan, yang murupakan seorang guru, terpilih di Pilpres 2024 mendatang. Sebagian besar pejuang kemerdekaan kita adalah guru atau pendidik,” kata Zulhasril Nasir kepada KBA News, Senin, 14 Agustus 2023 menjawab pertayaan apakah mungkin Anies yang juga seorang guru bisa menjadi seorang Presiden yang baik.

Ia mengatakan, guru kenapa ditiru-digugu, tanyanya. Karena segala ucapan dan tindakannya didengar dan ditiru orang banyak. Ia bagai suluh dalam negeri. Dia memberikan cahaya kepada orang-orang di dalam kegelapan. Memberikan petunjuk dan tanda agar yang mendengar dan mengikuti tidak tersesat.

“Harap diingat, sebagian besar para penggerak kemerdekaan adalah guru. Sebut saja beberapa nama seperti Tjokroaminoto, Haji Misbach, Sutomo, Natsir, Sudirman, Syekh Djamil Djambek, Tan Malaka, Hamka, Wahid Hashim, Achmad Dahlan dan banyak lagi,” kata sosok mantan jurnalis kelahiran Bukittinggi pada 15 November 1949 ini.

Secara filosofis, tambahnya, guru adalah pencerah yang menerangi kegelapan karena mereka berilmu, pikiran dan gagasannya bersih dan murni yang lahir dari pengetahuan dari bacaannya. Ia memiliki ilmu pembanding dari yang kekinian dan masa lalu yang mesti dikunyah agar tidak sesat memandang ke depan.

Tata Kelola Pikiran

Selain itu, tambah peraih doktor dari Malaysia itu, guru dengan sendirinya menata pikirannya agar masyarakat pengikutnya berjalan lurus dan dapat juga membimbing orang lain agar tidak salah jalan. Karena itu dalam perjalanan dan perkembangan masyarakat guru tetap diperlukan.

Seorang guru akan menjaga kesucian hatinya. Bahkan dalam Sunnah Rasul dikatakan untuk belajar Al-Qur’an pun mestilah ada gurunya, kalau tidak ingin salah tafsir. Dalam dunia tassawuf, seorang murid tidak bisa menjalankan sendiri ajaran tanpa dibimbing oleh seorang mursyid (guru).

Begitu pentingnya kehadiran guru di antara kita. Satu hal yang amat berati guru tidak akan mengkhianati pikiran dan ucapannya. Karena pikiran dan ucapannya itu adalah pertanggungjawabannya kepada Tuhan dan bangsa. Jika ada guru yang seperti itu maka dengan sendirinya dia akan mundur dari seorang guru.

Karena itu, tambahnya, amat susah mendapatkan seorang guru di antara kita karena beban dan pertanggungjawabannya juga tidak kepalang tanggung. Sebagai seorang guru, Anies Baswdan, berada pada posisis seperti itu. Dia ingin mengambil tanggung jawab itu maka tentunya kita mendukung dan menyambut gembira.

“Dengan filosofi seperti yang saya sebutkan di atas, inilah yang menjadikan alasan dasar bahwa kita percaya manakala seorang guru bersedia jadi pemimpin, Indonesia akan maju dan bemkembang. Indonesia merdeka berkat para guru yang membuktikan integritas secara total kepada bangsa ini. Itu yang kita lihat ada pada sosok Anies,” demikian Zulhasril Nasir.  SSC/KBA



BACA JUGA