Ngarai Sianok dan Legenda Katik Muno

--

Jum'at, 11/08/2023 20:35 WIB
Ngarai Sianok, Nagari Sianok Anam Suku tahun 1930 Sumber http://indonesia-zaman-doeloe.blogspot.com

Ngarai Sianok, Nagari Sianok Anam Suku tahun 1930 Sumber http://indonesia-zaman-doeloe.blogspot.com

OLEH Yenny Narny (Dosen FIB Unand)

“Pakansi” kali ini kita jalan-jalan ke wilayah yang  hadir karena sebuah proses geologi yang unik. Wilayah ini bernama Ngarai Sianok. Ngarai Sianok, berada di Nagari Sianok Anam Suku, Agam, Sumatra Barat.

Orang Indonesia jarang yang tidak kenal dengan Ngarai Sianok. Ngarai Sianok merupakan sebuah “keajaiban” alam. Kawasan ini menawarkan pemandangan luar biasa yang memukau, terdiri dari lembah curam yang dibelah oleh Batang Sianok dengan tebing-tebing vertikal yang menjulang tinggi di kedua sisinya. Ngarai Sianok sering dijuluki sebagai "Grand Canyon-nya Indonesia".

Proses pembentukan Ngarai Sianok terjadi melalui pergeseran lempeng bumi di sekitar Sumatra. Pulau Sumatra  terletak di batas antara Lempeng Samudra India-Australia dan Lempeng Eurasia. Pergeseran lempeng ini menghasilkan pola konvergensi miring, di mana terjadi gerakan vertikal dan mendatar secara bersamaan.

Pada proses konvergensi ini, terjadi subduksi atau penunjaman lempeng Samudra India-Australia di bawah Lempeng Eurasia. Gerakan penunjaman ini disebabkan oleh gaya tarik gravitasi yang mendorong lempeng India-Australia ke bawah Eurasia. Proses ini menyebabkan terbentuknya tekanan dan deformasi pada kerak bumi di sekitar zona subduksi.

Selain gerakan vertikal, terjadi juga gerakan mendatar yang tercermin dalam pola-pola sesar geser yang membentuk rangkaian struktur dextral wrenching di dalam Eurasia. Gerakan mendatar memainkan peran penting dalam pembentukan sesar geser yang besar di Sumatra , yang dikenal sebagai sesar Semangko.

Gerakan pergeseran di sepanjang sesar ini menyebabkan erosi dan pelapukan pada batuan-batuan di Ngarai Sianok, membuka jalan bagi aliran sungai. Batang Sianok terus mengikis dan merusak batuan, membentuk ngarai yang dalam dan pemandangan alam yang menakjubkan.

Selain memiliki keindahan alam yang menakjubkan, Ngarai Sianok juga menyimpan legenda yang terkenal, yaitu legenda Katik Muno. Legenda ini mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang pria bernama Katik Muno yang memiliki peran penting dalam membentuk ciri khas dan keindahan alam Ngarai Sianok. Legenda ini memberikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan budaya setempat.

Pada suatu masa, Katik Muno tiba di Palu Paco bersama Sang Sapurba, seorang pemimpin dan penguasa. Keduanya memutuskan untuk menetap di daerah pedalaman Minangkabau. Katik Muno dikenal sebagai sosok setia yang mengabdikan dirinya kepada Sang Sapurba, serta memiliki kemampuan gaib yang luar biasa. Namun, ambisi untuk meraih kekuasaan akhirnya mengubah kepribadian Katik Muno secara drastis. Dari yang dulunya lemah lembut dan taat beribadah, ia berubah menjadi sosok licik dan jahat. Sifat jahatnya ini menyebar di berbagai wilayah Minangkabau, dan ia pun mendapat julukan "Nago Kati Muno: Ula nan Gadang, Pahabih Padi Ladang".

Ketidakpuasan dan tindakan jahat Katik Muno membuat Sang Sapurba merasa dikhianati oleh sahabatnya sendiri. Untuk menghindari konflik lebih lanjut, Katik Muno berubah menjadi naga dan membelah Pulau Paco menjadi dua bagian yang terpisahkan oleh ngarai yang sangat dalam. Aliran api mengalir di bawah ngarai ini.

Kabar tentang peristiwa ini sampai ke telinga Raja Minangkabau, dan ia mengutus empat penghulu dari Pariangan untuk menghadapi Katik Muno. Tindakan Katik Muno dianggap merusak keseimbangan alam Minangkabau.

Sementara itu, pertempuran antara Sang Sapurba dan Katik Muno terus berlanjut. Di tengah pertempuran, Sang Sapurba ingat akan perkataan Katik Muno bahwa hanya keris buatan Katik Muno yang dapat mengalahkannya.

Keris tersebut dikenal dengan nama Keris Nago Katik Muno. Sang Sapurba pun merasa perlu mendapatkan keris tersebut untuk mengakhiri konflik. Ia mengakui kekalahan dan mengundang Katik Muno untuk tinggal di istananya di Batu Gadang.

Namun, niat Sang Sapurba adalah mengakhiri sengketa dengan cara tegas. Ketika Katik Muno tiba di istana dengan penuh kesombongan, Sang Sapurba secara perlahan menusukkan keris Nago Katik Muno ke tubuh Katik Muno. Dengan akhir yang tragis, Katik Muno meninggal karena keangkuhan dan kesombongannya sendiri.

Ngarai Sianok juga merupakan habitat bagi berbagai flora dan fauna, salah satunya adalah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Monyet ekor panjang merupakan salah satu jenis primata yang umum dijumpai di Ngarai Sianok dan berbagai habitat lainnya. Mereka memiliki ciri fisik yang khas, dengan tubuh berukuran sedang dan ekor yang panjang serta berbulu. Bulu mereka bervariasi dalam warna.

Monyet ekor panjang hidup dalam kelompok sosial yang terstruktur dengan baik. Mereka tinggal dalam kelompok besar yang terdiri dari beberapa puluh hingga ratusan individu. Kelompok ini memiliki hierarki, di mana individu-individu memiliki peran dan status tertentu. Mereka juga memiliki cara komunikasi yang rumit melalui suara, gerakan tubuh, dan ekspresi wajah.

Habitat asli monyet ekor panjang adalah di alam liar, terutama di daerah yang memiliki hutan-hutan atau vegetasi lebat. Namun, mereka juga dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan perkotaan atau tempat-tempat yang dekat dengan manusia. Oleh karena itu, seringkali mereka dapat ditemui di sekitar pemukiman manusia. Di Ngarai Sianok kita bisa dengan mudah menemui moyet-monyet ini.

Pada masa Kolonial Belanda, Ngarai Sianok memang menjadi salah satu destinasi favorit bagi orang-orang Belanda. Mereka sangat mengagumi keindahan alam di Ngarai Sianok dan memberikan nama-nama yang unik untuk menggambarkan tempat tersebut. Salah satu nama yang digunakan adalah Karbouwengat, yang diambil dari banyaknya kerbau liar yang hidup di sekitar ngarai.

Dalam catatan kolonial, disebutkan bahwa Ngarai Sianok merupakan salah satu tempat yang sering dikunjungi oleh "orang-orang kulit putih" pada masa itu. Mereka menghabiskan waktu luang mereka di Ngarai Sianok untuk menikmati keindahan alamnya yang memukau.

Catatan ini menunjukan  betapa Ngarai Sianok telah menjadi tujuan wisata yang populer sejak dulu.  Hingga saat ini, Ngarai Sianok masih banyak dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai negara, termasuk wisatawan asing. Keindahan alamnya yang spektakuler dan proses penbentukannya yang uni membuat Ngarai Sianok tetap menjadi tujuan favorit bagi wisatawan.



BACA JUGA