LIMA
Simpang Empat, sumbarsatu com-- Lagi, sekitar 100 lebih warga Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, pertanyakan soal bantuan korban gempa yang tak kunjung cair ke kantor bupati Senin siang (12/6/2023).
Korlap warga Masyendi dan Kemal, mempertanyakan kenapa bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp50 juta untuk korban rusak berat belum juga dicairkan oleh Pemkab Pasaman Barat.
"Sudah hampir 1,5 tahun kami sekitar 266 KK korban gempa belum juga menerima bantuan yang sudah dicairkan pemerintah pusat," katanya.
Pengunjukrasa diterima oleh Asisten II Harisman Nasution, Asisten III Raf'an, dan Kalaksa BPBD Armi Ningdel di halaman kantor bupati setempat.
Mereka kecewa karena Bupati Hamsuardi tak bisa hadir ditengah-tengah mereka. Menurut para pejabat Pemkab setempat, bupati sedang dinas ke luar daerah.
Kalaksa BPBD Pasaman Barat Armi Ningdel menyebutkan bahwa proses verifikasi terhadap 1.111 korban gempa Talamau sedang berlangsung.
Menurut dia sebagian sudah ada yang cair setelah proses verifikasi lengkap dan sebagian belum cair karena menunggu proses verifikasi.
"Bagi Pemda Pasbar, jika proses verifikasi terhadap korban gempa lengkap maka blokir rekening korban gempa sudah bisa kita cairkan, tetapi yang tidak memenuhi syarat sesuai hasil verifikasi belum bisa cair. Sebab jika pencairan tidak sesuai aturan maka akan berkonsekuensi hukum," katanya.
Sebab, kata dia, jangan sampai terjadi, korban yang rumahnya rusak sedang justru mendapat bantuan rusak berat. Yang rumahnya rusak berat justru mendapat bantuan rusak sedang.
"Nah hal-hal kategori inilah yang perlu kita verifikasi ulang lagi, agar tak ada penyimpangan dalam penyaluran bantuan, untuk itu kita minta masyarakat bersabar, " katanya. SSC/NIR
