Jum'at, 17/02/2023 20:25 WIB

Dokter Jimi, Sang Inovator

--

Dokter Jimi bersama mantan Menkes Prof  Nina Moeloek.

Dokter Jimi bersama mantan Menkes Prof Nina Moeloek.

OLEH Wiztian Yoetri (Wartawan Senior)

Tiba-tiba, Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi harus memuji orang di depannya. Bahkan, mengajak Dinas Kesehatan se-Sumbar untuk belajar ke Padang Pariaman.

Ada apa dengan Dinas Kesehatan Padang Pariaman? Dipimpin Dokter Aspinudin yang lebih akrab dipanggil Dokter Jimi, Dinas Kesehatan Padang Pariaman, termasuk dinas yang tak pernah berhenti berinovasi. Tercatat, 112 inovasi yang telah diluncurkan Dinkes Padang Pariaman untuk dioperasionalkan pada 25 Puskesmas di Padang Pariaman.

Hari itu, Gubernur Sumbar hadir untuk pencanangan gerakan Sehari Bersama Masyarakat untuk Membuat Perubahan (Sabermas Baru) dan sekaligus peluncuran inovasi pencegahan stunting Korma. Korma adalah singkatan dari Komprehensif Online Intervensi Malnutrisi pada Anak.Masyarakat melalui aplikasi Korma, bisa.mengetahui apa itu stunting atau ingin panggilan gawat darurat karena stunting.

Menariknya, melalui gerakan Sabermas Baru yang diinisiasi Dinas Kesehatan, tidak hanya menyelesaikan persoalan kesehatan di nagari-nagari di Padangpariaman, juga terkait dengan masalah lain yang ada di tengah masyarakat, karena melibatkan hampir semua instansi dan lembaga layanan publik.

"Poin pentingnya di sini, ketika Dinas Kesehatan mampu menggandeng OPD lain, dan lembaga layanan publik untuk turun berinovasi pelayanan komplit," ujar Gubernur, sambil mengajak Dinkes se-Sumbar untuk mencontoh apa yang dikerjakan di Nagari Gasan Gadang, Padang Pariaman. Peristiwa Itu terjadi beberapa waktu lalu.

Bagi Dinkes Padang Pariaman, gerakan Sabermas, sudah menjadi agenda publik. Sasarannya adalah menuntaskan 12 indikator masalah kesehatan, antara lain dipastikan semua pasangan usia subur sudah ikut KB, semua bayi sudah diimunisasi, semua penderita hipertensi sudah dapat obat secara teratur, dan masyarakat sudah jadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Di antara inovasi dari Dokter Jimi, yang telah dirasakan keberadaannya oleh masyarakat Padang Pariaman, seperi Padang Pariaman Sehat; ketika petugas Puskesmas mengontrol kesehatan masyarakat gratis, mulai dari periksa tekanan darah, kolesterol sampai sampai cek kemungkinan ada penyakit lain. Petugas turun dari rumah ke rumah.

Terakhir, di bulan Desember tahun lalu, Bupati Suhatri Bur meluncurkan inovasi Komen Papa. Adalah Konsultasi Medis Online Padang Pariaman. Semua dokter Puskesmas yang akan konsul dengan spesialis, bisa melalui aplikasi Komen Papa tanpa membawa pasien ke RSUD.

Selain itu inovasi yang.lebih duluan, seperti inovasi PSC 119 Padang Pariaman Sigap, pelayanan menjemput dan antarpasien sakit, termasuk korban kecelakaan. Dinkes menyiapkan kendaraan ambulance secara gratis. Ada lagi inovasi Gernis, Gerakan Nikah Sehat.

Langkah inovasi dokter Jimi, ini mendapat dukungan luar biasa dari Bupati Suhatri Bur. Bupati sangat antusias mendukung, sehingga setiap kali berdiskusi, bupati senantiasa menanyakan.kepada Dokter Jimi, apalagi inovasi Dinas Kesehatan? Sebab, membangun pelayanan kesehatan prima, adalah salah satu visi dan misi Bupati Suhatri Bur-Rahmang.

Lantas, apa yang membuat dokter jimi senantiasa berinovasi? Selain dukungan Bupati, -- Dokter Jimi-- sang inovator Padang Pariaman ini adalah orang senantiasa gelisah.

"Ibarat, rumah, saya senantiasa membuka jendela. Dari jendela berbagai hal yang terjadi di luar akan kelihatan. Lalu, saya sering duduk di warung. Dari sanalah saya dapat memantau dan mendengarkan suara-suara, kekurangan kita," ungkap Dokter Jimi suatu ketika.

Artinya, berangkat dari kegelisahan dan mendengar suara-suara publik itulah , sang inovator Padang Pariaman ini, senantiasa berpikir untuk memberikan pelayanan kesehatan terbgaik bagi masyarakat. Sungguh, sebuah kerja tulus-ikhlas.

Terakhir, atas pujian dari gubernur itulah, sebenarnya dokter Jimi sudah "menyuntik" kita semua agar terus berinovasi untuk daerah ini. Salam. 

BACA JUGA