
Amri Darwis, pernah menjadi Wakil Bupati dan Bupati Limapuluh Kota, telah perpulang ke Rahmatullah, Sabtu, 15 Mei 2021, pukul 10.00 di Jakarta. Amri Darwis meninggal dalam usia 74 tahun.
Jakarta, sumbarsatu.com—Berita duka datang dari Limapuluh Kota, Sumatra Barat, Amri Darwis, pernah menjadi Wakil Bupati dan Bupati Limapuluh Kota, telah perpulang ke Rahmatullah, Sabtu, 15 Mei 2021, pukul 10.00 di Jakarta. Amri Darwis meninggal dalam usia 74 tahun.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Semua milik Allah akan kembali kepada Allah. Telah meninggal dunia Sabtu, 15 Mei 2021 pukul 10.00 pagi ini, Bupati Limapuluh Kota periode 2005-2010, Dr. Drs. Amri Darwis MM, M.Ag, di Rumah Sakit Central Medika Jakarta. Mari kita doakan semoga almarhum diterima disisi Allah Swt dan ditempatkan di tempat terbaik di sisiNya. Lahu Al Fatihah,” tulis Irwandy, salah seorang kerabat almarhum di sebuah grup WhatsApp, Sabtu (15/5/2021).
Dari informasi yang diterima Irwandy, Amri Darwis meninggal dunia karena terpapar Covid-19. “Kini istri beliau juga dalam perawatan untuk pemulihan, juga terinfeksi Covid-19. Mari kita doakan kesembuhannya,” kata Irwandy, yang juga tokoh masyarakat di Limapuluh Kota ini.
Amri Darwis berasal dari Nagari Taram, Kecamatan Harau, Limapuluh Kota, lahir pada 20 April 1947, menjabat Wakil Bupati periode 2000-2005 dan Bupati Limapuluh Kota periode 2005-2010.
Wannofri Samry, dosen Sejarah di Fakultas Ilmu Budaya, Unand, menyebutkan, semasa hidup, alhmarhum sangat dekat dengan rakyat, terutama masyarakat Limapuluh Kota.
“Karena Pak Amri Darwis ini pada dasarnya juga pendakwah, seoran ustaz, maka dalam kehidupan beliau tak berjarak dengan masyarakat. Beliau orang lapangan dekat dengan siapa saja. Peran sebagai ustaz tak pula beliau lepaskan saat menjabat jadi Wakil Bupati dan Bupati Limapuluh Kota. Ini yang membekas dalam perjalanan hidup almarhum Amri Darwis ini. Atas kepergiannya, kita sangat kehilangan,” ungkap Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Indonesi (MSI) Sumatra Barat ini, yang keluarganya dekat dengan keluarga almarhum Amri Darwis.
Selain itu, almarhum juga sosok yang sangat peduli dengan kesejarahan, terutama yang terkait dengan penilnggalan sejarah di Luhak Limapuluh Koto ini.
“Beliau sosok yang peduli dengan peristiwa sejarah. Semasa jadi Wakil Bupati bersama Pak Alis Marajo sebagai Bupati, Jalan PDRI yang menghubungkan dari Simpang Batu Ampa terus ke Suliki bisa diwujudkan sehingga jalan bersejarah ini bisa dilalui kendaraan mobil. Sekarang Jalan PDRI itu tak terurus,” jelas Wannofri Samry.
Sebelum mengabdi di Limapuluh Kota, Amri Darwis berkarier berbagai profesi telah dijalaninya. Ayah dari tiga orang putra-putir ini pernah bekerja sebagai Medical Representatif dan Sales Manager pada perusahaan farmasi di Jakarta, serta sebagai Kepala Cabang PT Trakindo, Banda Aceh.
Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota menyampaikan duka yang mendalam. “Kita ikut berduka yang mendalam. Banyak kontribusi positif yang ditinggalkan beliau di Limapuluh Kota ini,” kata Fery Chofa, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Limapuluh Kota. Katanya, Amri Darwis akan dimakamkan di Jakarta,” tambahnya..
Amri Darwis sosok yang tak pernah berhenti menuntut ilmu. Ia dikenal memiliki semangat yang tinggi dalam menuntut ilmu. SSC/MN