
Medan, sumbarsatu.com—Melebarkan sayap ke Sumatera Utara (Sumut), Youtap Indonesia sebagai pelopor solusi digital serba bisa untuk pelaku usaha semakin memainkan peranannya dalam mendigitalisasi UMKM di berbagai wilayah Indonesia.
Dalam kurun waktu 4 bulan, Youtap berhasil membantu digitalisasi 2.500 pelaku usaha di 28 kota dan kabupaten, dari total 33 kabupaten di Sumatera Utara.
Situasi yang tak menentu membuat para pelaku UMKM kini semakin sadar akan pentingnya penyesuaian model bisnis dari konvensional menuju digital dengan cara mengadopsi teknologi untuk pengelolaan bisnis, termasuk pelaku UMKM kota Medan dan sekitarnya.
Data dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumut pada Mei 2020 lalu mencatat dari total 2,8 juta unit usaha UMKM yang terdapat di Sumatera Utara, sedikitnya ada 672.000 UMKM terdampak Covid-19.
Situasi menantang yang dialami oleh para pelaku UMKM di wilayah tersebut membuat mereka mulai memanfaatkan penggunaan teknologi internet untuk membantu mendorong usahanya.
Dalam survei internal Youtap yang dilakukan pada akhir tahun 2020 menemukan bahwa dari merchant Youtap di Sumatera Utara yang memiliki akses internet, 90% nya sudah memanfaatkan internet untuk pengembangan usahanya, disamping untuk keperluan pribadi dan hiburan semata.
Mayoritas dari mereka menggunakan teknologi untuk mendapatkan informasi dan referensi terkait usaha serta untuk kepentingan pemasaran demi mendapatkan pelanggan baru. Manfaat penggunaan internet inipun dirasakan oleh sebagian besar merchant, seperti mengalami peningkatan penjualan, transaksi menjadi lebih cepat dan bisa mendapat pelanggan baru.
Survei yang dilakukan oleh Youtap Indonesia berhasil mencatat tingginya pertumbuhan pelaku usaha yang bermigrasi ke digital di Medan dan sekitarnya. Yang cukup menarik adalah beberapa merchant di area sekitar Medan turut tumbuh secara organik dengan melakukan registrasi mandiri seperti di Deli Serdang, Binjai, Simalungun, dan Pematang Siantar bahkan sebelum Youtap hadir di Sumatera Utara.
Dari 2.500 merchant yang terdaftar hingga Desember 2020, 10% berasal dari area-area di luar Medan. Secara nasional, Youtap telah diadopsi lebih dari 150 ribu pelaku usaha yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Dengan total merchant yang didominasi oleh 98% para pelaku UMKM ini, akuisisi pedagang di wilayah Medan akan masih berlanjut dengan pertumbuhan mingguan rata-rata 40%. Capaian Youtap ini tentu semakin meneguhkan kemampuannya untuk terus menjadi andalan bagi para pemilik usaha di setiap tahapannya.
Herman Suharto, CEO Youtap Indonesia mengatakan, di Youtap, kami secara konsisten terus mendorong UMKM untuk memanfaatkan teknologi agar dapat beradaptasi dengan keadaan.
"Salah satu upayanya adalah dengan menghadirkan aplikasi yang didesain agar semua orang dapat mudah menggunakannya. Hadir di Medan sejak bulan Agustus 2020, Youtap ternyata mampu diterima dengan baik oleh para UMKM hingga mengalami pertumbuhan yang signifikan untuk merchant yang bermigrasi ke digital," kata Herman Suharto, Jumat (15/1/2021).
Setidaknya, tambahnya, merchant di 18 kota dan kabupaten wilayah Sumatera Utara sudah secara mandiri mendaftar di aplikasi sejak Februari, bahkan sebelum tim region Youtap hadir. 60% dari para merchant kini juga masih aktif bertransaksi dan 88% dari mereka menyatakan merasa puas menggunakan Youtap. Kami bersyukur Youtap diterima baik oleh para pelaku usaha. Di tahun
"2021 ini, kami siap untuk terus memberikan kontribusi kepada para pelaku UMKM melalui platform serba bisa Youtap,” tambahnya.
Ragam solusi yang ditawarkan Youtap terbagi ke dalam tiga jenis layanan untuk para pelaku bisnis, yaitu aplikasi dagang, sistem pembayaran, dan pembuatan laporan.
Dari ketiganya, fitur pencatatan transaksi dan penerimaan pembayaran QRIS adalah yang paling banyak digunakan UMKM wilayah Medan dan sekitarnya.
Tumbuhnya transaksi pembayaran menggunakan e-wallet menjadi salah satu faktor Youtap bertumbuh baik di wilayah tersebut. Berdasarkan survei internal yang dilakukan Youtap terhadap merchant di wilayah Sumatera Utara, 60% merchant mengatakan bahwa masyarakat di sekitar tempat usaha mereka sudah banyak yang menggunakan e-wallet untuk melakukan pembayaran. Hal ini didapati baik di Kota Medan maupun Kota/Kabupaten di luar Medan, seperti Deli Serdang, dan Kabupaten Simalungun.
Untuk sektor bisnis, usaha rumah makan atau restoran menjadi sektor dominan yang sudah menggunakan Youtap (hingga 71%). Tidak sedikit juga merchant dari variety stores yang mendaftar sendiri di aplikasi Youtap seperti warung kelontong, supermarket, hingga toko pulsa.
Ternyata, mereka tertarik menggunakan Youtap demi bisa menyediakan pembayaran nontunai kepada pelanggan.
Pembayaran nontunai melalui QRIS ini mampu membawa manfaat kepada merchant di Sumatera Utara. Sebanyak 57% merchant mengklaim mengalami peningkatan omzet semenjak bergabung dengan Youtap dan 66% merchant memaksimalkan fitur penerimaan pembayaran nontunai, hal ini juga terlihat dari data internal yang menunjukkan bahwa merchant-merchant yang baru bergabung dengan Youtap mengalami peningkatan jumlah transaksi nontunai.
“Berdasarkan hasil temuan kami, mayoritas dari mereka masih mengandalkan pencatatan manual untuk membukukan pendapatannya (47%), bahkan 25% di antaranya tidak melakukan pencatatan usahanya. Kami senang mengetahui bahwa solusi digital yang kami hadirkan dapat membawa keuntungan bagi para merchant. Kami ingin selalu meningkatkan kinerja serta kualitas layanan dalam mendukung para merchant kami melalui fase pertumbuhan bisnis yang dinamis ini,” jelas Herman Suharto.
Pada pertengahan Agustus 2020, Youtap telah melakukan riset pasar untuk menangkap aspirasi dari pelaku usaha terhadap solusi digital dengan mengidentifikasikan profil pelaku usaha yang dibagi ke dalam 4 persona, yaitu Pejuang Harian, Pengikut Arus, Pencari Peluang dan Pemimpi Tangguh. Berdasarkan profil tersebut, kota Medan diketahui didominasi oleh kategori Pencari Peluang (memiliki rencana jangka pendek dan paham terkait resiko mempunyai usaha) dan Pemimpi Tangguh (memiliki rencana bisnis jangka panjang dan informasi support yang komprehensif).
Salah satu merchant Medan, Wahyu Pradana Putra, pemilik dari Galang Kopi mengatakan, sebelum mengenal Youtap, saya hanya menerima pembayaran secara tunai dan terbiasa mencatat semua transaksi secara manual.
"Dengan adanya penerimaan pembayaran QRIS, sangat memudahkan pelanggan untuk bertransaksi. Saya juga bisa menerima rekap laporan penjualan secara berkala. Dari situ, saya bisa lebih tahu berapa total pendapatan toko perhari. Fitur ini yang sangat praktis dan membantu saya, karena tanpa perlu ribet melihat catatan,” katanya,
Ke depan, para merchant ini berharap bisa lebih memanfaatkan teknologi dalam hal sosial media (Instagram, Facebook) sebagai sarana pemasaran dan iklan usahanya. Hal ini menjadi 62% aspirasi merchant Sumut.
“Kami secara terus menerus mendorong pasar UMKM menembus digitalisasi. Salah satu upayanya adalah dengan membantu memasarkan usaha para merchant melalui social media Youtap sehingga usaha mereka dapat dilihat dan diketahui oleh masyarakat luas. Di awal tahun ini, kami sudah sangat siap untuk membantu memaksimalkan para pelaku usaha memperoleh pencapaian terbaiknya di 2021,” tutup Herman.SSC/Rel