Duka Masyarakat Sumatra Barat, Boy Lestari Datuak Palindih Berpulang

-

Sabtu, 09/01/2021 07:12 WIB
Boy Lestari

Boy Lestari

Padang, sumbarsatu.com—Sumatra Barat kehilangan sosok terbaiknya. Pagi ini, Sabtu (9/1/2021), nyaris semua grup WhatsApp yang ada di Sumatra Barat, dipenuhi kabar duka cita. Seorang tokoh ulama, pegiat majelis zikir, dan Ketua Gebu Minang Sumatra Barat H Syekh Boy Lestari Datuak Palindih, meninggal dunia pukul 05.50, Sabtu (9/1/2021). Ia meninggal dalam usia 62 tahun.

Kabar duka juga dikabarkan anak beliau, Corry Buana Lestari di pelbagai media sosial dan aplikasi pesan.

“Innalillahi wainna ilaihi raaji'uun, telah meninggal dunia orang tua kami H. Boy Lestari Dt. Palindih pada Sabtu (9/1/2021) pukul 05.50 WIB di Rumah Sakit Umum Pusat M. Djamil Padang,” tulis Corry Buana Lestari mengabarkan kepergian orang tuanya.

Sebelumnya, istri Boy Lestari meninggal dunia pada 3 Januari 2021 di rumah sakit yang sama.

Dari informasi yang dihimpun,  almarhum meninggalkan 3 orang putra-putri, Corry Buana Lestari ,Wahyu Buana Lestari dan Sherrly Buana Lestari dan empat orng cucu.

Suhermanto Raza, Wakli Sekretaris DPW Gebu Minang Sumbar, sebuah organisasi sosial masyarakat Minangkabau, mendoakan agar keluarga yang ditinggal diberikan kesabaran.

“Mari kita lepas kepergian almarhum dengan ikhlas dan kita doakan kepada Allah Swt, semoga husnul khatimah, diampuni  dosanya, diterima segala amal ibadahnya. Kami memohon ke hadapan masyarakat yang bergaul dengan beliau di masa hidup, bila ada kesalahan almarhum mohon dimaafkan,” tulis Suhermanto Raza dalam pesan di platform media social, Sabtu (9/1/2021).

Sebelumnya, Boy Lestari Datuak Palindih sudah dirawat intensdif di Rumah Sakit M Djamil Padang selama 10 hari. Hasil swab tes, ia positif terpapar Covid-19.  Awalnya dirawat di Semen Padang Hospital dan kemudian seminggu terakhir dirawat intensif karena kritis di RSUP M Djamil Padang hingga menghembuskan napas terakhirnya pada Sabtu pagi ini.

Semasa hidupnya, ia pernah dipercaya sebagai Ketua Umum Persatuan Tarbiyah Islamiyah Sumatera Barat dan Majelis Zikir Darussalam. Pada 29 Januari 2020 lalu ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pejuang Bravo Lima Provinsi Sumatra Barat.

Pada era-80-an, Boy Lestari dikenal sebagai paragawan dan model di Sumatra Barat. Ia pun mengembangkan usaha advertising dengan mendirikan perusahaan PT Buana Lestari Nusantara. Usaha ini berkembang baik dengan ditandai pengembangan usaha lain, seperti perhotelan, penitipan kendaraan di BIM, dan lainnya.

Dalam pergaulan sosialnya, Boy Lestari cukup dekat dengan semua kalangan dan lapisan dari Presiden hingga ke tukang parkir.  

“Bawaannya komunikatif, mudah akrab kepada siapa saja, dan sangat sosial. Saya pribadi sangat kehilangan. Almarhum salah seorang sahabat saya yang terbaik,” kata Wiztian Yoetri, wartawan senior Sumatra Barat, yang juga sahabat baik almarhum.

Lebih jauh dikatakannya, beliau seorang yang bersahaja. Figur pemersatu. Pikiran-pikirannya selalu berbuah sosial.

"Seorang yang bergaul dengan mudah. Kekuatan silaturahmi beliau luar biasa. Siapa pun tokoh nasional yang datang ke ranah Minangkabau dipastikan 'bertemu' dengan beliau," jelas sosok yang akrab disapa Ciwek ini.

Selain itu, tambahnya, dakwah dan syiar Islam juga menjadi kekuatanya dalam berkomunikasi dan mengkomunikasikan diri, terutama dalam posisinya sebagai ketua Majelis Zikir Babussalam.

 Almarhum Boy Lestari lahir di Canduang, Agam 62 tahun lalu.

Rencana keluarga besar, almarhumah dikebumikan di pemakaman keluarga di Batang Kabung, Koto Tangah, Kota Padang Sabtu ini di sebelah pusara istri tercinta. SSC/MN



BACA JUGA