![Usaha budi daya ikan gurami atau kaluai (kalai) sangat menjanjikan, ungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Agam, Ermanto, S.Pim M.Si, Senin (12/10/2020).](https://sumbarsatu.com/assets/foto/berita/20/10/12174444970700394.jpg)
Usaha budi daya ikan gurami atau kaluai (kalai) sangat menjanjikan, ungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Agam, Ermanto, S.Pim M.Si, Senin (12/10/2020).
Agam,sumbarsatu.com-Usaha budi daya ikan gurami atau kaluai (kalai) sangat menjanjikan, ungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Agam, Ermanto, S.Pim M.Si, Senin (12/10/2020).
Menurutnya, saat ini Agam masih kekurangan ikan gurami untuk kebutuhan warga. Karena belum banyak ikan jenis itu dihasilkan petani ikan Agam.
Petani ikan di Agam lebih menyukai ikan jenis nila dan majalaya, karena masa panen yang singkat. Sedangkan gurami memiliki mas panen sekitar 10 -12 bulan.
Walau demikian, budi daya ikan gurami menjanjikan. Karena pangsa pasar yang luas, dan harga yang tinggi.
“Saat ini harga ikan gurami mencapai Rp36.000/Kg, pasokan kurang di pasaran,” ujarnya.
Dijelaskan, Pemkab /agam, melalui DKP Agam kini sedang membangun kolambaru untuk pembenihan gurami, di Balai Benih Ikan (BBI) Lubuk Basung. Menurut rencana, benih gurami akan dihasilkan untuk pengembangan budi daya ikan dimaksud di daerah itu.
Dijelaskan, budi daya gurami bis dilakukan di kolam tanah, dan kolam terpal. Mengingat Agam memiliki lahan dengan pengairan yang memuaskan, budi daya ikan gurami sangat mungkin dikembangkan. (MSM)