Zola Pandoe: Puncak Lawang Dikembangkan Jadi Destinasi Wisata Utama di Sumbar

-

Rabu, 07/10/2020 17:12 WIB
Kawasan Puncak Lawang

Kawasan Puncak Lawang

Agam, sumbarsatu.com-Kabupaten Agam akan memiliki destinasi wisata utama di Sumatera Barat (Sumbar), yaitu Puncak Lawang. Karena pemiliknya, Zola Pandoe, tengah mengembangkan objek dimaksud.

"Saat ini nilai jual yang terbesar Puncak Lawang adalah topografinya, yaitu keindahan alam. Oleh sebab itu, pihaknya berupaya mengangkat dan menjual aspek lainnya dengan memaksimalkan potensi yang ada," kata Zola Pandoe, pengusaha pariwisata ini kepada wartawan, Rabu (7/10/2020).

Kabupaten Agam, tambahnya, memiliki potensi wisata terlengkap. Mulai dari laut, sungai, danau, ngarai, dan pegunungan. Di dunia, jarang dijumpai daerah yang memiliki kekayaan alam seperti itu. Namun di Agam semua kekayaan alam itu bisa dilihat dari satu titik, yaitu di Puncak Lawang.

“Dari Puncak Lawang ini, kita bisa melihat laut, jajaran Bukit Barisan, kawasan perkotaan dan pedesaan, dan melihat 5 gunung, yaitu Gunung Talamau, Sago, Marapi, Singgalang, dan Tandikek. Juga bisa menikmati secara keseluruhan Danau Maninjau, yang merupakan salah satu danau terindah di Indonesia,“ ujar putra almarhum wartawan senior Harian Kompas Marthias Dusky Pandoe ini.

Di Kabupaten Agam, selain topografi juga memiliki aspek pendukung pariwisata lainnya, seperti iklim, kuliner, kultur, dan budaya masyarakat. Ke depannya, pihaknya akan lebih mengembangkan semua aspek pendukung pariwisata lainnya itu sehingga wisatawan mendapatkan paket wisata yang lengkap.

"Hanya saja tinggal bagaimana pengelolaannya, baik dari pemerintah, masyarakat, maupun pihak terkait, harus bekerja sama untuk mewujudkan suatu wilayah tersebut menjadi kawasan wisata," terangnya.

Untuk menambah daya tarik wisatawan, pihaknya juga akan menambahkan sentuhan seni tradisional dengan menampilkan beberapa atraksi, seperti silek, randai, saluang, dan atraksi lainnya. Serta menyediakan beragam wahana permainan, yang bisa dinikmati segala usia.

"Semua itu akan menjadi nilai tambah sehingga wisatawan bisa menikmati alam sambil menyaksikan beberapa atraksi dan bermain di wahana yang disediakan." urainya.

Agar nantinya para wisatawan bukan hanya sekadar menikmati objek wisata tersebut, Zola Pandoe berencana akan menyediakan sebuah lokasi sebagai tempat pusat oleh-oleh atau suvenir, yang bisa dibawa pulang wisatawan sebagai cenderamata.

Suvenir yang cocok untuk dibawa pulang wisatawan, selain kerajinan tangan dari masyarakat, akan lebih menarik jika suvenirnya adalah tanaman hias.

Menurutnya, lingkungan dan iklim di kawasan itu cocok dengan habitat tanaman hias. Ia berharap pemerintah menjadikan Kecamatan Matur sebagai kawasan tanaman hias sehingga seluruh masyarakat membudidayakan berbagai tanaman hias agar menarik wisatawan untuk membelinya sebagai cenderamata.

“Jika semua ini berjalan dengan baik, maka bukan hanya dapat meningkatkan jumlah wisatawan, tapi juga dapat membuka lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat di kawasan wisata ini,” ujarnya pula.

Munculnya pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap sektor pariwisata di Kabupaten Agam. Begitu juga yang dirasakan Zola Pandoe. selaku owner Objek Wisata Puncak Lawang, Nagari Lawang, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam.

"Sejak pandemi Covid-19, jumlah kunjungan wisatawan menurun hingga 60 persen," terangnya.

Sebelum pandemi Covid-19 melanda negeri, pengunjung 300-400 orang setiap hari. Bahkan saat akhir pekan mencapai 1.000 orang lebih. Tapi sejak pandemi, jumlah kunjungan hanya 60 orang per hari dan di akhir pekan hanya sekitar 400 orang.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Agam, Syatria, S.Sos, M.Si mengatakan, ide dari pengelola Puncak Lawang untuk menambah daya tarik pengunjung sangat menarik. Menurutnya ini akan menjadi sebuah pekerjaan rumah dan target besar bagi semua pihak.

“Karena pengembangan pariwisata itu bukan dari satu aspek saja, melainkan semua aspek akan ikut terlibat di dalam itu, baik pemerintah daerah, pengusaha, kalangan perguruan tinggi, dan masyarakat dengan komunitasnya, serta media,” kata Syatria.

Menurutnya, ini akan menjadi harapan terbesar bersama untuk mewujudkannya. Beberapa tahapan telah dilakukan untuk memperkuat SDM yang ada.

Dalam membenahi sektor pariwisata, Pemkab Agam telah melakukan langkah konkret. Seperti dengan melaksanakan pelatihan pemandu wisata, pelatihan pengelolaan destinasi wisata, pelatihan pengelolaan homestay atau penginapan bagi wisatawan, serta pelatihan penggiat wisata kuliner.

“Yang jelas kita jangan sampai kalah dengan situasi yang terjadi saat ini dan menjadikan protokol kesehatan menjadi hal yang utama dalam pengembangan destinasi wisata,” ujarnya pula.

Poin penting lainnya adalah dengan terus meningkatkan SDM melakukan promosi secara berkelanjutan di media sosial. sehingga menciptakan kepercayaan para wisatawan untuk datang berkunjung.

Para penggiat wisata harus bisa mencermati segmen pariwisata yang sekarang diminati masyarakat sehingga pengunjung merasa dimanjakan, betah serta nyaman menghabiskan waktu berlama-lama di tempat tersebut, dan tanpa disadari akan meningkatkan pemasusukan dari objek wisata itu. (MSM)



BACA JUGA