
Meski kakinya pincang, Syaidan (35) tetap bekerja sebagai kuli angkut di Pasar Inpres Muaro Sijunjung. Itu ia lakukan demi membesarkan 4 orang anaknya. Setahun lalu, istrinya meninggal dunia.
Sijunjung, sumbarsatu.com--Meski kakinya pincang, Syaidan (35) tetap bekerja sebagai kuli angkut di Pasar Inpres Muaro Sijunjung. Itu ia lakukan demi membesarkan 4 orang anaknya. Setahun lalu, istrinya meninggal dunia.
Duda itu kini tinggal bersama anaknya di rumah yang belum siap pintunya dan jendelanya pun belum ada di Jorong Pematang Sari Bulan, Nagari Muaro, Kecamatan Sijunjung.
Kondisi Syaidan yang memilukan itu menggugah empati Kapolres Sijunjung AKBP Andry Kurniawan, setelah mendapat informasi dari anggota Bhabinkamtibmas.
Lalu, AKBP Andry Kurniawan bersama Polwan mengunjungi Syaidan pada Rabu (5/8/2020).
"Kondisi saudara Syaidan sangat menyedihkan, jalannya tidak normal, kaki kanannya pincang. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, ia bekerja sebagai buruh angkat di Pasar Inpres Muaro Sijunjung. Itu pun tidak tiap hari, hanya 2 kali seminggu," ungkap AKBP Andry Kurniawan.
Kunjungan ke rumahnya Syaidan bersama Polwan itu merupakan bagian dari kegiatan menyerahkan Tali Asih Polri yang dilakukan serentak dalam menyambut Hut Polwan yang jatuh pada 1 September nanti.
“Bersama rombongan Polwan, kami memberikan sumbangan serta sembako berupa beras, gula, susu, dan lain-lain," ucapnya.
Lanjutnya, Syaidan adalah warga yang sangat layak diperhatikan.
Sementara itu, Syaidan dengan meneteskan air mata mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Sijunjung bersama rombongan, karena telah sudi berkunjung ke rumahnya.
"Semoga pemberian Kapolres Sijunjung ini bermanfaat dan dijabah oleh Allah," tandasnya. (Thendra)