Dr. Fitrawati bersama kelompok bordir dan tim
Medan, sumbarsatu.com—Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) MJ Bordir melakukan perubahan yang fundamental pada strategi pemasaran dengan menggunakan strategi kekinian berbasis electronic comerce (e-comerce), sebagai aktivitas penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pengolahan digital dalam melakukan transaksi bisnis untuk menciptakan, mengubah, dan mendefenisikan kembali hubungan antara penjual dan pembeli.
MJ Bordir yang merupakan binaan Universitas Negeri Medan melalui Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) yang telah memasuki tahun ke tiga. Program pembinaan yang dilakukan oleh tim yang diketuai oleh Dr. Fitrawaty, SE., M.Si dengan anggota Dra. Armaini Rambe, M.Si, Dr. Karya Sinulingga, M.Si dan Drs. Gamal Kartono, M.Si selama tiga tahun adalah, peningkatan kualitas produk, menghimpun pengrajin menjadi satu organisasi dibawah BUMDES, peningkatan manajemen usaha, dan pemasaran berbasis IT dengan menggunakan website e-comerce dengan alamat http://www.mjbordirmd.com.
Fitrawaty menjelaskan bahwa produk yang siap dipasarkan harus dipersiapkan beberapa hal sehingga mempunyai kelayakan, diantaranya adalah persiapan merek dagang, dimana kelompok usaha MJ Bordir telah didaftarkan merek dagangnya ke Kemenkum HAM.
“Merek dagang yang telah dimiliki dituangkan menjadi plakat usaha berupa neon books, kemasan plastik, merek yang dipasang pada setiap produk, kemasan kotak, Album produk dan website pemasaran,” kata Fitrawaty, Rabu (25/9/2019).
Dikatakannya, setiap tahunnya setiap kelompok di bina berjenjang mulai dari penguatan Teknologi dengan pemberian mesin bordir, meja menggambar pola mendatangkan pematei ahli. Sedangkan di tahun kedua penguatan manajemen bumdes dengan melengkapi Administrasi kantor bumdes. Serta di tahun ketiga ini fokus kita lebih kepada pemasaran berbasis digital sehingga produk dikenal luas hingga ke mancanegara” cetus Doktor Ahli Ekonomi Unimed tersebut
Menanggapi hal tersebut Kepala Desa Mustakim menyampaikan apresiasi kepada tim PPDM yang telah banyak berbuat di Desa Manggadua untuk pengembangan usaha bordir sehingga usaha yang ada di desa telah mengalami perkembangan yang pesat.
Perkembangan usaha ini sangat berdampak pada perkembangan perekonomian masyarakat manggadua khususnya kaum ibu yang tadinya tidak mempunyai penghasilan menjadi produktif yang dapat menopang perekoniman keluarga.
Di samping itu Desa Manggadua menjadi lebih dikenal oleh masyarakat melalui produk yang dihasilkannya sehingga berdampak pada pembangunan desa. Oleh karena itu saya sangat berharap masyarakat Desa Manggadua masih tetap mendapatkan pembinaan dari Unimed dimasa yang akan datang.
Hal senada juga di ungkapkan oleh Netty Rohani (46) Ketua Kelompok usaha BUMDES MJ Bordir, menjelaskan betapa besarnya manfaat yang telah dirasakan oleh ibu-ibu pengrajin bordir.
“Kami telah mendapatkan berbagai pelatihan terlebih pendampingan yang terus dilakukan oleh tim sehingga usaha kami terus berkembang. Perkembangan usaha kami dapat dilihat dari semakin banyaknya ibu rumah tangga yang terlibat, jumlah produksi yang semakin meningkat (menghabiskan kain mencapai 5000 meter kain) yang dibeli langsung dari pabrik dan sekarang kami telah memasuki pemasaran berbasis online yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan kami,” Netty Rohani penggiat masyarakat yang bergerak pada perekonomian perempuan di Sergai.
kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa (24/09/2019) mengambil tempat di Aula Desa Mangga dua. Turut hadir Kepala Desa Bapak Mustaqim, Ketua Remaja Mesjid Mangga dua, Director Executif Puspera Irfandi, M.Si, Ketua Bumdes MJ Bordir Netty Rohani, ketua Program Dr. Fitrawati, M.Si dan masyarakat pengerajin bordir di kabupaten Sergai. SSC/Rel