Latihan penyesuaian panggung Kelompok Studio TaKsu dari Surakarta, Jawa Tengah, teater berjudul Free of The Bridle 4 yang disutradarai Djarot B Darsono. Mala ini mereka akan tampil dalam SAF 2018 di ISI Padang Panjang
Padang Panjang, sumbarsatu.com—Malam ini, Senin (19/11/2018) kelompok Studio TaKsu dari Surakarta, Jawa Tengah, tampil di panggung teater dalam pagelaran platform budaya Indonesiana-Silek Arts Festival (SAF) 2018. Naskah yang ditampilkan berjudul Free of The Bridle 4 disutradarai Djarot B Darsono dengan durasi pertunjukan 40 menit Gedung Pertunjukan Hoeridjah Adam ISI Padang Panjang merupakan seni pertunjukan teater kiwari (kontemporer).
Free of The Bridle 4 merupakan sebuah garapan teater yang berangkat dari gerak tari bedhayan dan gerak pencak silat atau silek. Proses garapan berbasis bhedayan merupakan pijakan Free of The Bridle 4. Sedangkan materi gerak yang dipergunakan mencoba menggunakan prinsip-prinsip vocabuler gerak tari bedhayan dan vocabuler gerak pencak silat.
“Dengan berbabagai pertimbangan yang berangkat dari adanya kemurnian gerak dan dari rasa kekuatan gerak yang ada di atas yang mewujudkan dan yang menghadirkan gerak gerak nonrepresentatif, tan wadag atau absurd, berimaginatif dalam nuansa, gambaran gerak, tentu saja juga akan mengalami perubahan karena proses pengamatan, keterlibatan rasa, perasaan juga sikap,” kata Djarot B Darsono terkait dengan proses kreatif mengangkat Free of The Bridle 4, dalam SAF 2018, Senin (19/11/2018).
Silek Arts Festival platform pertunjukan teater menghadirkan 7 kelompok teater kiwari dari pelbagai kota di Tanah Air mengangkat tema “Respons Teatrikal Terhadap Silek” dimulai sejak 19-22 November 2018 yang dipusatkan di kampus ISI Padang Panjang.
Silek Arts Festival sudah dimulai sejak 7 September 2018 di Kota Padang, dan terus berlanjut di Nagari Kapalo Hilalang, Padang Pariaman, Kabupaten Solok, Kota Payakumbuh, dan Padang Panjang. SAF 2018 akan ditutup pada 30 November 2018 di Kota Bukittinggi.
Rangkaian Silek Arts Festival diinisiasi Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud kerja sama dengan Dinas Kebudayaaan Sumatera Barat, melibatkan partisipasi aktif pemerintah kota dan kabupaten di Sumatera Barat.
“Untuk pertunjukan teater kiwari (kontemporer) ini, Indonesia-SAF bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, Pemerintah Kota Padang Panjang, dan pelaksanaannya oleh Komunitas Seni Hitam Putih. Kami mengundang 7 kelompok teater di Indonesia,” kata Yusril Katil, Direktur Festival Teater SAF 2018, Senin (19/11/2018).
Selain teater, seni pertunjukan music dan tari kiwari juga dihadirkan di panggung SAF 2018. Untuk seni pertunjukan musik dilaksanakan di UNP dan tari di Ladang Nan Jombang Padang.
Menurut Yusril Katil, yang juga sutradara teater di Komunitas Seni Hitam Putih ini, sebanyak tujuh kelompok teater di Indonesia yang akan tampil di iven pertunjukan teater ini merupakan representasi dari perkembangan kekinian visi teater modern Indonesia.
“Kendati tujuh kelompok teater ini belum bisa disebut mewakili untuk peta jalan teater Indonesia secara keseluruhan tapi paling tidak kelompok-kelompok teater yang tampil bisa disebut sebagai gambaran masih eksisnya teater Indonesia, terlepas dari soal artistik dan estetika, serta ideologi yang diembannya. Tujuh kelompok teater inilah yang akan mengisi panggung Indonesiana-SAF 2018,” kata Yusril Katil, yang juga sekaligus salah seorang kurator SAF 2018.
Dijelaskan Yusril Katil lebih jauh, seni pertunjukan teater pada SAF 2018, tetap konsisten memilih silek atau seni tradisi sejenis ini sebagai basis dan inspirasi proses kreatif para kreator (sutradara) teater.
“Makanya, kita memilih temanya “Respons Teatrikal Terhadap Silek”. Pengertian silek kami perluas sesuai dengan pemaknaan dan tafsir pada masing-masing sutradara. Kami meyakini, kita memiliki kekayaan seni tradisi yang kini masih bertahan dengan basis silek itu. Kekayaan itulah yang akan direinterprestasi secara bebas di atas panggung teater,” jelas Yusril Katil, yang juga dosen teater di Fakultas Seni Pertunjukan ISI Padang Panjang.
Adapun 7 kelompok teater yang akan tampil di panggung SAF 2018 itu ialah Payung Hitam (Bangdung), Teater Satu (Lampung), Potlot (Palembang), Studio Taksu (Surakarta), Teater Salembayung (Pekanbaru), Indonesia Performance Sindydicate (Padang Panjang), dan Teater Nan Tumpah (Padang).
Dinas Kebudayaan Sumtera Barat berharap Indonesiana-SAF 2018 bisa menjadi iven unggulan dan digelar setiap tahun.
Sementara itu Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, rentang dan durasi waktu palaksanaan Indonesiana-SAF 2018 merupakan salah satu yang terpanjang di Indonesia yaitu selama tiga bulan, sejak 7 September hingga 30 November 2018.
“SAF 2018 merupakan platform Indonesiana yang terpanjang durasi pelaksanaannya di Indonesia. Posisi iven SAF ini tentu jadi sangat penting karena Pemerintah Indonesia sedang mengupayakan menjadikan silek sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia,” kata Hilmar Farid saat pembukaan SAF 2018 di Padang, Jumat 7 September 2018.
Wendy HS, sutradara dari Indonesia Performance Syndicate mengatakan kegiatakan SAF 2018 ini patut diapresiasi karena mengangkat salah satu warisan tertinggi budaya Minangkabau itu, yaitu silek sebagai basis kerja kreatif.
“Pengaruhnya pada bagian beladiri di berbagai budaya Nusantara juga pengembangannya dalam pertunjukan teater, silek merupakan konsep ketubuhan yang telah matang berkembang dalam masyarakat adat di Indonesia. Upaya kreatif tentu dibutuhkan dalam mengelolanya sebagai suatu wujud artistik pertunjukan teater kontemporer. Untuk itu saya berharap momentum pertunjukan teater dalam agenda SAF ini akan menunjukkan konsep kreatif dan kemungkinan artistik dalam merawat-mengelola silek,” terang Wendy HS yang hasil garapannya ikut tampil dalam Indonesiana-SAF 2018 ini.
Iven ini akan dihadiri Direktur Festival SAF 2018, Rektor ISI Padang Panjang, Kepada Dinas Kebudayaan Sumatera Barat, jajaran pejabat di Pemerintah Kota Padang Panjang, seniman dan pelaku seni, budayawan, dan mahasiswa ISI Padang Panjang,
Berikut jadwal lengkap penampil teater dalam SAF 2018 yang dimulai pukul 20.00 di Gedung Pertunjukan Hoeridjah Adam ISI Padang Panjang.
- Senin (19/11/2018)
Studio TaKsu, Solo, Free of The Bridle 4 sutradara Djarot B Darsono
- Selasa (20/11/2018)
- Teater Potlot, Palembang, “Awang 5334 Celcius” sutradara Conie Sema
- Lembaga Teater Selembayung, Pekanbaru, “Padang Perburuan” sutradara Fedli Azis.
- Rabu (21/11/2018)
- Teater Payung Hitam, Bandung, "Tubuh Lumping" sutradara Rachman Sabur
- Indonesia Performance Syndicate (IPS), Padang Panjang, “Baromban dan Mitos Tambang” sutradara Wendy HS
- Kamis (22/11/2018)
- Komunitas Seni Nan Tumpah, Padang Pariaman, “Alam Takambang Jadi Batu” sutradara Mahatma Muhammad
- Teater Satu, Lampung, "Anthropodipus" sutradara Iswadi Pratama. (SSC/NA)