Kamis, 12/04/2018 15:12 WIB

Syahiran Tinjau Jalan Pelabuhan Teluk Tapang dan Biji Besi

-

-

Pasaman Barat, sumbarsatu.com—Bupati Pasaman Barat Syahiran bersama pejabat terkait pada Sabtu (7/4/2018) lalu, meninjau akses jalan ke pelabuhan Teluk Tapang dan tambang biji besi di Air Bangis.

Syahiran serius ingin mengembangkan Pelabuhan Teluk Tapang dan tambang Biji Besi di daerah tersebut. Karena dengan meningkatkan kualitas jalan ke Pelabuhan tersebut diyakini akan mempercepat Pasbar keluar dari daerah tertinggal.

Kepada media Syahiran menjelaskan jika Pelabuhan Teluk Tapang beroperasi akan banyak sekali manfaat yang akan dirasakan. Namun, karena terkendala berbagai hal salah satunya dana hingga sekarang pelabuhan tersebut belum bisa dioperasikan. Pihaknya akan terus meminta kepada pemerintah provinsi dan pemerintah untuk kelanjutan pelabuhan tersebut.

“Kalau kita inginnya pelabuhan tersebut bisa beroperasi pada Mei ini. Tampaknya itu tidak bisa, harapan kita secepatnya bisa beroperasi dengan keterbatasan yang ada. Jika mengharapkan APBD Pasbar untuk melanjutkan ini rasa tidak mungkin, APBD kita kecil. Harapan kita besar dan terumpang kepada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat agar memperhatikan pembangunan Pelabuhan Teluk Tapang,” jelas Syahiran.

Ia menambahkan, akses jalan ke Pelabuhan Teluk Tapang saat ini memang perlu perhatian dari pemerintah pusat. Jelan ke tambang biji besi juga masih butuh perhatian tetapi karena ada investor bisa dikerjasamakan, namun yang menjadi perhatian serius saat ini akses jalan ke Pelabuhan Teluk Tapang melalui jalan darat sekitar 42 km. Kondisi hanya bisa dilewati oleh mobil dobel gardan saja.

“Sejak mulai dibangun tahun 2006 lalu, proses pembangunan fisik teluk Tapang telah menghabiskan dana sebesar Rp200 miliar. Dan kini, untuk merampungkan jalan menuju teluk Tapang dari jalan raya dengan panjang mencapai 42 Km membutuhkan dana sekitar Rp400 miliar,” terang Syahiran.

Padahal, terang Syahiran, jika Pelabuhan itu cepat dioperasikan, justru akan meringankan kerusakan jalan Nasional menuju Teluk Bayur. Sebab, rutinitas truk sawit yang biasa diangkut dari Pasaman Barat tidak mesti ke Padang lagi, dan cukup pelabuhan teluk Tapang.

Bahkan, saat ini telah Perusahaan tambang biji besi yang telah menanamkan investasi sebesar Rp10 miliar sejak tahun 2006 dan sudah membantu pembangunan jalan sepanjang 9 Km.

"Jika akses ini cepat beroperasi, diyakini geliat investor akan lebih cepat di Pasaman Barat. Pelabuhan ini sangat strategis untuk menunjang intensitas perdagangan. Tidak saja soal biji besi, dari pelabuhan ini nanti juga memudahkan aktivitas pengangkutan Crude Palm Oil (CPO) yang selama ini harus di antar ke pelabuhan teluk Bayur," kata Nasrul.

Selain itu, dengan terbukanya akses transportasi pelabuhan kelak akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Sehingga, Pasaman Barat segera keluar dari status ketertinggalan. (SSC)

BACA JUGA