Ketua Dekranasda Hj Yun Syahiran meninjau sulaman emas di Air Bangis beberapa waktu lalu.
Pasaman Barat, sumbarsatu.com--Sulaman benang emas Air Bangih memang indah dan memiliki nilai yang tinggi. Karena itu pulalah, sulaman benang emas yang menjadi icon Kabupaten Pasaman Barat itu cukup mahal.
Sulaman benang emas ini sudah dipasarkan di Pasaman Barat. Selain itu, pengrajin sulaman benang emas sudah memperkenalkan ke wisatawan Sumbar ataupun pejabat yang datang ke Pasbar.
Ketua Kelompok Sulaman Benang Emas Aia Bangih Veli, ketika dijumpai wartawan, beberapa waktu lalu di Simpang Empat, mengatakan jumlah penyulam mencapai 10 orang. Jumlah itu berasal dari keturunan, yang dulunya orang tua juga menjadi pengrajin penyulam.
Sulaman benang emas ini diakui Veli memang mahal dan hanya dibeli oleh ibu-ibu istri pejabat saja.
Menurut Veli, kerajinan seperti sulaman benang emas Aia Bangih diakui indah karena dibuat oleh tangan manusia dan hasil dari kreativitas. Jika melihat perkembangan zaman, konveksi juga maju maka kerajinan tetap akan dilirik jika memiliki cita rasa tinggi.
"Bagaimana lagi, harga benangnya itu yang mahal. Tetapi, kerajinan kita ini tetap dilirik karena memiliki nilai yang tinggi," kata Veli membuka percakapan.
Ia menambahkan, harga standar sulaman benang emas seperti sarung bantal mencapai Rp1 juta. Biasanya sulaman benang emas bisa digunakan untuk pelaminan, gorden pintu, baju. Omset sulaman benang emas memang belum begitu banyak, namun gaung sulaman ini sudah sampai ke tingkat Sumbar.
"Kendala kita selama ini dalam memasarkan sulaman benang emas karena harga benangnya mahal. Mau tidak mau harga jual kita juga mahal," kata Veli.
Sebelum membeli, tambah Veli biasanya pelanggan memesan dulu, karena proses penyulaman cukup lama. Perkumpulan sulaman benang emas sekarang ini berada di Jorong Pasar Pokan Nagari Aia Bangih, Kecamatan Sungai Baremas. Tekadnya untuk memperkenalkan sulaman benang emas keluar Sumbar sangat besar, karena bisa membuat Pasbar terkenal.
"Ketua Dekranasda Provinsi Sumbar Ny. Nevi Irwan Prayitno dan Ketua Dekranasda Kabupaten Pasbar Ny. Yun Syahiran mendukung perkembangan sulaman benang emas. Malah kami disuruh membuat koperasi, sehingga bantuan mudah nantinya," kata Veli.
Apalagi, ucap Veli tanpa dukungan dan bantuan dari pemerintah sulaman benang emas akan lambat berkembang. (SSC)