Selasa, 07/02/2017 10:35 WIB

Kedatangan Suku Maori Disambut Hangat di Agam

Beberapa Suku Maori ketika menjadi tamu Pemkab Agam.

Beberapa Suku Maori ketika menjadi tamu Pemkab Agam.

Agam,sumbarsatu.com- Kunjungan Suku Maori Te Tairawhiti dari New Zealand ke Kabupaten Agam, Senin (6/2/2017) disambut hangat Bupati Agam, H. Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, didampingi para petinggi Pemkab Agam, di rumah dinas bupati.

Tamu tersebut disambut dengan suguhan tari galombang,yang disajikan siswa SMUN 2 Lubuk Basung.

Kehadiran rombongan suku Maori tersebut, dalam rangka kunjungan muhibah. Mereka didampingi pihak UGM, dan GNS Science, untuk studi komparatif kebencanaan.

Rombongan akan berada di Agam selama 6 hari untuk berbagi pengalaman dengan masyarakat lokal, mengenai dampak bencana alam terhadap cara hidup dan budaya mereka.

Mereka juga akan berbagi pengetahuan adat dan pengalaman dalam menghadapi ancaman gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, dan letusan gunung api, dan sejauh mana masyarakat Agam menggunakan pengalaman tersebut untuk dijadikan pengetahuan, dan menjadi bagian dari budaya, yang menjadikan lebih tangguh bencana pada program pengurangan resiko bencana (PRB).

Tamu dari Selandia Baru itu terdiri dari empat orang suku Maori (iwi), yang tinggal di Pantai Timur Pulau Utara, tiga orang staff GNS Science, seorang etnomusikolog, yang mendalami kajian musik Sumbar, serta dua orang Staff Pengajar UGM.

Pada kesempatan itu, Bupati Agam dan tamunya, sempat berbalas pantun. Bertindak sebagai penterjemah Dr.Megan Collins, dan Dr.Ari Pw. Sesi berbalas pantun, dan dialog ringan antara bupati dan tamunya, menjadikan suasana semakin meriah dan akrab penuh persaudaraan .

Collins menjelaskan, potensi resiko bencana di New Zealand hampir mirip dengan di Kabupaten Agam. Makanya mereka memilih Agam untuk melakukan studi komparatif, termasuk mempelajari kearifan lokal (local wisdom), dengan mengunjungi masyarakat adat di beberapa kawasan di Agam.

Menurut beberapa literatur, Suku Maori merupakan suku asli di Selandia Baru. Mereka bersama-sama dengan keturunan Inggris, dan suku bangsa lainnya, hidup dengan damai membangun Selandia Baru yang modern, dan maju dalam konsep keberagaman. Perkiraan jumlah penduduk Selandia Baru pada tahun 2016 sekitar 4,7 juta jiwa. Dari 4,7 juta jiwa itu terdapat setidaknya 565.000 jiwa penduduk Maori.

Kebanyakan masyarakat Maori masih tetap melaksanakan ritual kepercayaan lama, yang dikenal “Tapu” dan “Mana.” Selain itu, banyak juga masyarakat Maori beragama Kristen, bahkan ada yang memadukan Agama Kristen dan kepercayaan setempat, menjadi Agama Ringatu dan Ratana.

Agama Islam juga merupakan agama yang dianut Suku Maori. Agama Islam di Selandia Baru dibawa para imigran dari Asia Selatan, dan negara di Eropa Timur. Mereka mayoritas beraliran Sunni. Namun ada sebagian yang beraliran Syiah, dan Ahmadiah. Kontak para imigran Muslim dan masyarakat Selandia Baru ini membawa pada pengaruh penyebaran Agama Islam di negeri Kiwi tersebut. Perlahan-lahan Islam mulai ramai dipelajari masyarakat Selandia Baru termasuk masyarakat Maori. (MSM)

BACA JUGA