Ikan karamba
Agam, sumbarsatu.com- Penyelamatan hutan di sekitar Danau Maninjau, dinilai sudah mendesak. Pernyataan itu disampaikan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) Agam, Ir. Yulnasri, MM, Minggu (21/8/2016).
Bila tidak ditangani dengan serius, diyakini keberadaan Danau Maninjau akan terancam. Pasalnya, pasokan air untuk danau, yang multi fungsi itu, akan semakin menipis. Kondisi demikian akan menyebabkan keberadaan PLTA Maninjau ikut terancam, bersamaan dengan terancamnya usaha budi daya ikan sistem keramba jala apung (KJA).
Namun kini, Yulnasri, yang akrab disapa “Paul” itu, merasa bersyukur. Karena ada pihak yang menyatakan ingin membantu upaya penyelamatan kawasan hutan di sekitar Danau Maninjau. Pihak yang dimaksudkannya adalah Yayasan Hutan Lestari Indonesia (YHLI).
Menurutnya, pihak YLHI dalam waktu dekat akan melakukan penghijauan di kawasan hutan penyangga (cactman area) Danau Maninjau. Kegiatan itu direncanakan akan dilounching Rabu (24/8/2016), di Jorong Muko, Jalan Nagari Tanjuang Sani, Kecamatan Tanjung Raya, oleh Bupati Agam H. Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah.
YLHI pimpinan Ardedi itu, bertekad akan membantu melakukan penghijauan di kawasan salingka Danau Maninjau. Pihaknya menyediakan bibit tananam, berupa kayu-kayuan dan MPTS.
Yang menggembirakan, menurut Paul, adalah dukungan dari banyak pihak. Dukungan tersebut antara lain dalam bentuk membantu pengadaan bibit tanaman penghijauan. Bantuan bibit tanaman antara lain datang dari pihak PLTA Maninjau (PLN), dan perusahaan perkebunan swasta besar nasional (PSBN), dari Pemprov Sumbar (Dinas Perkebunan), dan pihak lainnya.
“Kecamatan Tanjung Raya merupakan lokasi pertama penghijauan yang dilakukan YHLI di Sumbar,” ujar Paul.
YHLI bukan hanya menanam bibit pohon, tetapi juga ikut menyosialisasikan arti penting menanam dan memelihara pohon bagi kehidupan makhluk hidup. Di samping itu juga akan berkeliling dengan mobil sendiri, untuk membagikan bibit tanaman kepada warga yang mau ikut membantu “menghijaukan” lingkungan kehidupannya.
“Kegiatan penghijauan yang direncanakan YHLI di Agam akan berlanjut beberapa tahun ke depan, sampai warga, terutama warga Salingka Danau Maninjau, benar-benar memahami, dan mampu melakukan kegiatan penghijauan di lingkungan mereka,” ujarnya pula.
Sementara Ardedi menyampaikan, jenis tanaman yang ditanam adalah mahoni sebanyak 4.000 batang di Nagari Koto Kaciak, dengan luas lahan 30 hektar; jabon sebanyak 3.000 batang di lahan masyarakat dan taman sekolah, Ketapang 3.000 batang di lahan masyarakat di enam nagari dalam Kecamatan Tanjung Raya.
Tanaman MPTS yaitu durian 4.000 batang, ditanam di Nagari Koto Kaciak di atas lahan 30 hektar. Nangka 3.000 batang, alpukat 2.000, manggis 2.000, cengkeh 2000, dan Pala 2.000, di lahan masyarakat Nagari Tanjuang Sani. (MSM)