Pemakaman Ahmad Syubbanuddin Alwy Berlangsung Khidmat

Selasa, 03/11/2015 17:59 WIB
Pemakaman Ahmad Syubbanuddin Alwy berlangsung khidmat

Pemakaman Ahmad Syubbanuddin Alwy berlangsung khidmat

Cirebon, sumbarsatu.com—Jenazah Ahmad Syubbanuddin Alwy, Selasa siang (3/11/2015), dimakamkan di Tempat Pemakan Umum (TPU) Bendungan Barat perbatasan Desa Rawaurip. Upacara pemakaman berlangsung dengan suasana khidmat dan haru.

Sebelumnya, jenazah Alwy disalatkan terlebih dahulu di Musholah Baitul Mustaqim, RT 03 RW 02, blok Pahing, Desa Bendungan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon. Sesudah disalatkan jenazah kemudian dibawa ke TPU Bendungan Barat dengan iringan tahlil dari ratusan pelayat.

Terlihat ratusan pelayat dari keluarga, sahabat karib, kolega dan anak didiknya dengan haru mengantarkan almarhum di peristirahatan terakhir, di TPU Bendungan Barat. Dikatakan Eva Nurarofah, istri almarhum, ada 5 ribu buku warisan dari suaminya, dan dirinya akan mengumpulkan buku tersebut untuk masyarakat Cirebon.

“Saya tidak mungkin melakukan itu sendiri. Saya masih ingat kata-kata beliau yang selalu diucapkan, yakni kota ini tidak bertanggung jawab dengan slogan yang ada, karena pada faktanya slogan tersebut tidak sesuai kenyataan,” ungkapnya seperti dilansir cirebontrust.com.

Dan satu lagi wasiat yang disampaikan kepada dirinya sebelum meninggal. Suaminya meminta tolong, agar di saat suaminya meninggal, agar karyanya diketahui oleh masyarakat banyak.

“Tolong, bagaimana caranya saya pengen orang lain tahu saya punya karya. Saya selalu meledek, masa sastrawan angkatan 2000 kok puisinya cuma setebal kertas undangan,” ujarnya.

Ahmad Syubbanuddin Alwy meninggalkan seorang istri, yakni Eva Nurarofah, dan 3 orang anak, yakni, Awalina Rifki Aulia (22), Muhamad Shani Ghifari (20), dan  Muhamad kresna Jati (3,8).

Sosok Humoris

Sosok almarhum Ahmad Subhanudin Alwy di mata keluarga adalah sosok yang humoris dan sekaligus orang tua atau menjadi penasihat ketika ada masalah.

Hal itu disampaikan oleh keluarga besarnya di saat suasana berkabung di kediaman rumah duka, Desa Bendungan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Selasa (3/11/2015).

Dikatakan Hj. Aminah Abdussomad, ibunda almarhum, anak pertama dari 8 saudara tersebut adalah sosok yang humoris, penyayang dan bijaksana. Ia sebagai anak pertama benar-benar memberikan contoh yang sangat baik bagi adaik-adiknya.

“Kalau ada masalah, pasti dia mengajak keluarga bermusyawarah untuk memecahkan solusi,” ujarnya.

Hal senada dikatakan adik-adiknya, almarhum adalah tulang punggung keluarga. Ia adalah sosok yang tidak pernah mengeluh, tegas, tapi juga sangat lucu.

“Dia sangat sayang kami. Kepada semua tolong maafkan kakak kami jika ada salah, dan doakan kakak kami agar diterima amal ibadahnya,” pungkasnya.

“Kami kehilangan sosok orang yang baik, sosok orang yang memiliki jasa besar untuk masyarakat Kota maupun Kabupaten Cirebon,” jelas Cheppy Irawan sahabat dekatnya saat dihubungi melalui telepon selularnya, Senin (02/11).

Ahmad Syubbanuddin Alwy masuk ke Rumah Sakit Sumber Waras, Sabtu sore (01/11), usai menghadiri sebuah acara seminar dalam rangkaian Gotrasawala di Grage Hotel Cirebon.

Diakui, almarhum Ahmad Syubbanuddin Alwy merupakan putra kelahiran Cirebon, Jawa Barat, 26 Agustus 1962 silam. Almarhum cukup banyak berkiprah dalam dunia sastra dan budaya, yang telah menghasilkan banyak karya. Di antara karyanya berupa kumpulan puisi yang paling diingat yakni Bentangan Sunyi, diluncurkan pada 1996. (SSC)



BACA JUGA