
SMK N 1 Ampek Angkek Agam
Agam,sumbarsatu.com—Dulu Kabupaten Agam pernah memiliki Sekolah Menengah Kerawitan, yang terkenal sampai ke Negeri Jiran Malaysia. Muridnya berjibun. Sekolah itulah kini yang menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Ampek Angkek.
Pascaberganti nama, sekolah itu mengalami kemunduran. Siswanya kian hari semakin berkurang. Bahan tidak ada lagi siswa asal daerah lain, apalagi dari negeri jiran. Penyebabnya sangat komplek. Salah satunya, yang paling utama adalah “salah pengelolaan.”
Namun, setelah pimpinan sekolah diganti dari yang lama kepada Drs. Musbar, kondisi sekolah makin membaik. Musbar adalah “perintis” SMKN 1 Tanjung Raya. di SMKN 1 Tanjung Raya ia dinilai berhasil. Bukan saja di bidang pendidikan, tetapi juga dalam menghimpun potensi wali murid,yang tergabung dalam Komite SMKN 1 Tanjung Raya.
“Pertama saya dipercaya memimpin SMKN 1 Ampek Angkek, kondisi sekolah memang agak menyedihkan. Siswanya hanya sekitar 300 orang,” ujarnya, Sabtu (3/10/2015).
Kini, jumlah siswa 600 lebih. Namun jurusan (krya),yang semula cukup banyak,kini terpaksa dipangkas. Penyebabnya, kurang peminat, sehingga kurang efektif untuk dipertahankan. Kondisi itu bukan disebabkan peminat SMKN 1 Ampek Angkek berkurang, tetapi karena kini di setiap kecamatan sudah ada sekolah sejenis. Akibatnya, orang tua murid lebih memilih menyekolahkan anaknya pada SMK terdekat.
“Krya yang paling diminati siswa kini adalah tekstil dan perkayuan, di samping akuntansi,” ujarnya.
Yang menggembirakan, menurutnya kini adalah tingginya semangat belajar siswa. Para orang tua,yang memiliki anak tamat SMP sudah kembali mempercayai SMKN 1 Ampek Angkek untuk melanjutkan sekolah mereka. Perhatian Pengurus Komite Sekolah juga sangat tinggi, sehingga SMKN 1 Ampek Angkek mampu meraih kemajuan yang signifikan. (MSM)