injaj
Tanah Datar, sumbarsatu.com —Bencana galodo yang terjadi pada 11 Mei 2024 menjadi kenangan pahit bagi Kabupaten Tanah Datar, karena dahsyatnya banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah.
Kerusakan parah terjadi pada rumah warga, fasilitas umum, dan lahan pertanian akibat banjir yang membawa material kayu, lumpur, serta bebatuan besar.
Bencana ini berdampak besar bagi masyarakat, tidak hanya secara fisik tetapi juga emosional. Sebanyak 32 jiwa meninggal, 10 orang dinyatakan hilang, dan 26 orang mengalami luka-luka.
Kerusakan infrastruktur pun sangat signifikan: 36 jembatan rusak, 124 saluran irigasi tidak berfungsi, ratusan kendaraan hilang, serta ratusan hektare sawah dan kolam ikan warga tertimbun galodo.
Akibatnya, warga tidak dapat bercocok tanam dan menjalankan usaha, yang berimbas pada hilangnya harta benda dan sumber penghidupan.
Namun, bencana ini tidak hanya membawa kesulitan, tetapi juga menunjukkan kekuatan masyarakat Tanah Datar dalam saling membantu dan menguatkan. Solidaritas dan gotong royong menjadi kunci untuk pulih dan bangkit kembali.
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar terus berupaya memulihkan kondisi masyarakat terdampak, melalui pembangunan rumah hunian tetap, perbaikan infrastruktur, dan pemberian bantuan langsung kepada warga.
Sebanyak 60 warga telah menerima bantuan rumah tipe 36, lengkap dengan dua kamar tidur, dapur, dan kamar mandi. Selain bangunan utama, tersedia pula fasilitas penunjang seperti aula pertemuan, mushalla, dan lapangan bermain anak.
Pembangunan hunian tetap ini merupakan hasil sinergi antara pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat.
Selain itu, pemerintah daerah juga tengah membangun 141 unit hunian mandiri yang saat ini dalam tahap konstruksi.
Meski sempat mengalami keterlambatan akibat penyelesaian lahan, kini proses pembangunan berjalan lancar berkat dukungan para ninik mamak dan masyarakat.
Pemerintah juga melakukan perbaikan infrastruktur vital secara bertahap, seperti jembatan, irigasi, dan jalan yang rusak.
Program reklamasi lahan serta bantuan alat dan bibit pertanian telah dilakukan untuk memulihkan lahan yang tertimbun.
Sebagai langkah antisipasi ke depan, sistem peringatan dini (early warning system) juga telah dibangun untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah untuk memulihkan masyarakat terdampak, baik secara fisik maupun psikologis.
Program seperti trauma healing, pendampingan sosial, dan pembinaan keagamaan telah membantu proses pemulihan masyarakat.
Mari kita terus bergandengan tangan untuk membangun Tanah Datar yang lebih kuat dan tangguh.
Dengan kebersamaan dan semangat yang diperbarui, kita yakin dapat menciptakan daerah yang lebih baik dan sejahtera. ssc/nc