Kulit Manis Komoditas Unggulan Petani Malalak

Jum'at, 04/09/2015 21:33 WIB
Warga Malalak menjemur kulit manis

Warga Malalak menjemur kulit manis

Agam, sumbarsatu.com—Kabupaten Agam salah satu penghasil kulit manis potensial di Sumatera Barat. Kecamatan Malalak merupakan penghasil terbesar.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Agam melalui Kepala bidang (Kabid) Kehutanan, Ir. Afiniwirman, Jumat (4/9/2015).

“Kini petani kulit manis kembali bergairah, setelah mengalami masa lesu pasca krisis moneter melanda dunia. Karena harga kulit manis mulai membaik, dan pasaran ekspor pun menggembirakan,” katanya.

Kini harga kulit manis kualitas bagus Rp28.000/kg, ukuran panjang biasa, namun setelah dipotong menjadi ukuran 5 cm dan dikemas, harga jual menjadi Rp35.000/kg. Kualitas sedang Rp22.000/kg, dan harga kualitas terbawah Rp12.000/kg.

“Warga Kecamatan Malalak sejak dulu terkenal sebagai petani kulit manis. Mereka pernah mengalami masa jaya, kala harga kulit manis tinggi. Juga pernah mengalami masa-masa pahit,ketika harga kulit manis jatuh ke titik terendah,” ujarnya.

Kelompok Tani Mulia Abadi merupakan salah satu kelompok tani yang terorganisir dengan baik. Kelompok itu telah mengekspor kulit manis ke negeri jiran, Malaysia. Tahun ini, kelompok tersebut akan menerima bantuan mesin pemotong kulit manis.

Camat Malalak, Harmezi, ketika dihubungi via ponselnya, Jumat (4/9) sore, mengakui kalau Kulit Manis merupakan komoditi andalan masyarakat Malalak. Pada umumnya, setiap keluarga di Malalak memiliki kebun kulit manis.

“Kalau harga kulit manis bertahan dengan kondisi saat ini, warga Malalak akan makmur,” ujarnya.

Menurutnya, sebelum rupiah jatuh ke level Rp14.000 lebih terhadap dolar, harga 1 kg kualitas nomor satu setara dengan 3 dollar AS. Namun dengan jatuhnya rupiah, harga kulit manis bukannya naik, tetapi malah ikut jatuh. (MSM)



BACA JUGA