
Gubernur Irwan Prayitno meninjau keramba ikan Danau Maninjau beberapa waktu lalu
Agam, sumbarsatu.com—Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengimbau kepada peternak keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau untuk melakukan panen dini karena saat ini curah hujan tinggi disertai angin kencang melanda daerah itu.
"Ini bertujuan agar ikan yang siap panen tidak mati mendadak akibat kandungan oksigen berkurang di dasar perairan,sehingga petani tidak mengalami kerugian," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Agam, Ermanto di Lubuk Basung, Selasa (9/12/2013).
Ermanto mengatakan, petani juga mengurangi tebar benih pada awal Oktober 2014 sampai akhir Januari 2015, karena saat itu curah hujan tinggi disertai angin kencang. Saat ini ikan jenis nila dan mas mati secara mendadak setiap hari sekitar dua kilogram ikan perunit KJA.
Untuk itu, petani KJA diimbau bibit ikan yang ditebar dikurangi dari 10.000 ekor menjadi 2.500 ekor setiap KJA dengan ukuran 5x5 meter.
"Kita juga minta petani KJA usahakan jarak keramba dari bibir pantai sekitar 200 meter," katanya.
Selain itu, pihaknya meminta petani KJA untuk atur jarak antara keramba dengan keramba yang lain sekitar 15 meter, jangan terlalu banyak memberi makan ikan dan usahakan diberi pakan ikan pada pukul 8:00 WIB sampai jam 16:00 WIB.
Sebelumnya, DKP Kabupaten Agam melakukan sosialisasi terkait imbauan ini kepada pemilik KJA, wali nagari, wali jorong dan lainnya di Kantor Camat Tanjung Raya, beberapa minggu lalu. Sosialisasi ini melibatkan Direktur Kesehatan Lingkungan Ikan Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. (SSC/NA/AMC)