PT ATR Keruk Batang Kalulutan Agam Tanpa Izin

Selasa, 24/02/2015 19:20 WIB
Alat berat PT ATR  yang beroperasi Batang Kelulutan

Alat berat PT ATR yang beroperasi Batang Kelulutan

Agam, sumbarsatu.com—Puluhan masyarakat Dusun Tabuah Jorong II Garagahan Kecamatan Lubuk Basung, Agam, Selasa (24/2/2015) siang berbondong-bondong mendatangi Batang Kalulutan yang dijadikan tempat mengeruk galian C oleh PT ATR Lubuk Basung. Kedatangan masyarakat tersebut untuk menghentikan proses pengerukan pasir dan batu dengan menggunakan satu unit alat berat di Batang Kalulutan.

Setelah dilakukan musyawarah yang dihadiri aparat kepolisian, ninik mamak, tokoh masyarakat, akhirnya penggalian material galian C dihentikan sementara.  

Dari pantauan sumbarsatu.com di lapangan, tampak puluhan dump truck yang lalu lalang mengangkut galian C dari Batang Kalulutan. Pemandangan tersebut jelas memicu kemarahan sebagian warga yang bermukim dan mempunyai lahan pertanian di sekitar batang Kalulutan yang di eksploitasi menggunakan alat berat.

Menurut Ediwarmanto Dt Jandobasa selaku ninik mamak, mengatakan, bahwa proses pengerukan pasir di Batang Kalulutan tersebut dapat mengancam tebing sungai yang berakibat habisnya lahan pertanian warga.

Dia menambahakan, pihak yang melakukan pengerukan pasir dan batu di Batang Kalulukan ini berasal dari PT ATR Lubuk Basung, mereka menggali aliran sungai yang mengakibatkan terkikisnya tebing sungai yang berbatasan langsung dengan lahan persawahan warga.

“Hal ini tentu menimbulkan ketakutan bagi masyarakat, apabila hal ini terus dilakukan maka lama kelamaan areal persawahan warga juga akan habis dimakan oleh aliran sungai akibat pengerukan," ujarnya.

Selain itu, akibat pengerukan yang dengan alat berat sejak 4 hari yang lalu, masyarakat setempat yang sebagian besar bermata pencaharian pengangkut pasir di Batang kalulutan menjadi terganggu akibat pengerukan alat berat yang menghambat aliran pasir di sungai.

"Kalau pasir dan batu terus dikeruk dengan menggunakan alat berat, maka aliran pasir di batang air yang biasanya di gali oleh warga secara manual menjadi terhambat, hal itu jelas mematikan perekonomian warga sekitar yang bergantung dari mengangkut pasir batang Kalulutan," tambahnya.

Salah seorang warga setempat, Yusnimar (65) yang merupakan pemilik lahan, mengatakan, sudah 4 hari galian C yang terdapat di Batang Kelulutan dikeruk. Menurutnya hal ini jelas hanya menguntungkan bagi segelintir orang.

“Ini hanya menguntungkan sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab  demi meraup keuntungan pribadi. Kami harapkan kegiatan galian C segera ditutup,” katanya.

Menurutnya, keberadaan PT ATR Lubuk Basung di kawasan  Batang Kelulutan itu disinyalir ilegal. Bahkan, dia meminta kepada pemerintah segera menindak pengusaha galian C, karena sudah merugikan masyarakat.

Camat Lubuk Basung Helton mengatakan, hasil munyawarah diputuskan, aktivitas penambangan pasir dan batu dihentikan sementara sampai proses perizinan dikeluarkan. (SSC-2)



BACA JUGA