Kamis, 27/11/2025 21:20 WIB

Banjir Pasaman Barat, Haru: Jenazah Warga Ditandu Estafet Lewati Luapan Batang Pasaman

mayat

mayat

Simpang Empat, sumbarsatu.com — Banjir yang melanda Kabupaten Pasaman Barat kembali menyisakan kisah pilu. Luapan Batang Pasaman di Nagari Aia Gadang memutus akses jalan utama menuju wilayah utara Pasaman Barat.

Di tengah kondisi itu, sebuah peristiwa mengharukan terjadi: jenazah seorang warga terpaksa ditandu secara estafet oleh masyarakat demi bisa sampai ke rumah duka.

Jenazah almarhum Dahrizal (62), warga Ujung Gading Batang Gunuang, Kecamatan Lembah Melintang, dipulangkan dari RSUP M. Djamil Padang, Rabu (27/11/2025). Namun, perjalanan terakhir almarhum menuju kampung halaman tak semudah yang dibayangkan.

Ambulans yang membawa jenazah terhenti di kawasan Jembatan Batang Saman, Nagari Aia Gadang Barat, akibat genangan air yang meninggi di kedua sisi jembatan.

Keluarga yang ikut dalam rombongan hanya bisa terdiam menahan haru. Dalam keterbatasan itu, harapan datang dari kepedulian warga sekitar. Sejumlah masyarakat bahu-membahu mengangkat jenazah dengan tandu sederhana, menyeberangi jembatan yang dikepung air cokelat kemerahan. Langkah mereka pelan, namun penuh kehati-hatian, seolah tak ingin menyakiti perasaan keluarga yang tengah berduka.

Menurut Muhiban, anggota keluarga almarhum, rombongan berangkat dari Padang sekitar pukul 08.00 WIB dan tiba di lokasi banjir pukul 12.00 WIB.
“Kami tidak bisa melanjutkan perjalanan dengan ambulans. Air terlalu tinggi. Untung warga langsung membantu,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Proses pemindahan jenazah dilakukan dengan koordinasi lintas pihak, mulai dari keluarga, warga, hingga Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat yang dikoordinasikan langsung oleh Kepala Dinas, Gina Alecia.

“Dalam kondisi ini, prioritas kami adalah kemanusiaan. Bagaimanapun caranya, jenazah harus sampai ke rumah duka. Kami bersyukur masyarakat di sekitar lokasi turut membantu dengan keikhlasan,” ujar Gina.

Setelah berhasil diseberangkan, jenazah kemudian dipindahkan ke Ambulans Kolaborasi Kemanusiaan yang sudah menunggu di seberang jembatan, tepatnya di arah Labuah Luruih, untuk selanjutnya dibawa ke rumah duka di Ujung Gading.

Hingga berita ini diturunkan, akses jalan di kawasan Jembatan Batang Saman masih lumpuh total. Ratusan kendaraan tertahan dari dan menuju arah utara Pasaman Barat. Warga dan pengendara diimbau tetap waspada mengingat hujan di wilayah tersebut masih mengguyur dan berpotensi memperparah kondisi banjir.

Di tengah genangan dan keterbatasan, kisah ini menjadi pengingat bahwa di saat alam memperlihatkan keganasannya, nurani manusia tetap mampu berbicara dengan lembut — melalui tangan-tangan yang menandu, doa-doa yang terbisik, dan air mata yang tak terbendung. ssc/nir

 

BACA JUGA